抖阴社区

24 || MBS

1.1K 126 1
                                        


Halilintar jatuh terduduk dihadapan adik-adiknya. Setetes air mata jatuh dari manik ruby nya.

"Kak... Hali...?" panggil Rimba lirih.

"Maaf... Maafkan aku..." ujar Halilintar lirih.

Si pemilik manik hijau dihadapannya itu segera memeluk nya dengan erat.

"Terimakasih... Karena sudah kembali  kepada kami" bisiknya pada Hali.

Jackson berdecak sebal ketika sadar bahwa Halilintar telah terlepas dari pengaruh nya.

"Ck, kalian merusak kesenangan ku!" seru nya.

Halilintar melepaskan pelukan adiknya, ia lalu kembali berdiri meski dalam kondisi yang kurang baik tapi ia tetap berusaha. Tatapan tajam nan menusuk kini tertuju pada Jackson. Kali ini dia tak akan menahan diri, tidak lagi.

"Tidak akan kumaafkan."

"Haha, mulut besar. Marilah"

Halilintar menggunakan kecepatannya dan segera menyerang Jackson. Namun sayangnya Jackson bisa dengan mudah menghindari semua serangan Halilintar.

"Hahaha lemah, rasakan ini"

Jackson melancarkan sebuah serangan menggunakan tongkat yang entah sejak kapan berasa ditangannya.

Dengan sekali serangan, ia mampu memukul mundur Halilintar. Segala serangan ia lancarkan dan dengan mudahnya ia mengalahkan Halilintar beserta adik dan teman-temannya.

Jackson berjalan mendekati Halilintar yang sudah terluka cukup parah.

"Hali, Hali. Kekuatan mu ini tak cukup besar untuk mengalahkan ku. Sayang sekali ya, dengar ya kekuatan mu akan menjadi milikku" ujar Jackson dengan tatapan merendahkan.

Jackson lalu menyerap kekuatan elemental milik Halilintar.

Halilintar bisa merasakan kekuatan nya mengalir keluar. Rasanya menyakitkan, apakah ini akhir untuk dirinya?

"Aaaaaa!" Suara jeritan Halilintar terdengar begitu menyakitkan. Suara Halilintar membawa kembali kenangan buruk mereka sewaktu melawan Retak'ka.

"Tidak, Jangan!!!" seru Gempa.

"Terlambat" ujar Jackson dengan senyum smirk.

Tubuh Halilintar melemas. Jackson lalu melepaskannya, kekuatan Halilintar kini berada ditangannya. Pandangan Halilintar kabur, ia nyaris tak bisa melihat sekitarnya. Nafasnya tersenggal, detak jantung nya terdengar mulai melemah.

"Hahahaha, sekarang pemilik elemen Halilintar adalah aku! Hahahahaha, sekarang giliran kalian."

"Kau... Benar-benar tak punya hati..." lirih Gempa dengan suara bergetar.

"Ya aku memang tak punya hati, karena aku sudah membuangnya. Lagi pula jika aku memiliki hati tak akan ada yang menghargaiku"

"Lalu apa kau pikir dengan kau membunuh kakak ku kau akan dihargai hah! Cakra Api! Rasakan ini" Blaze tak dapat menahan emosi nya, ia melemparkan kedua senjatanya namun Jackson mampu menghindari nya menggunakan gerakan kilat.

"Orang seperti mu tak pantas menggunakan kekuatan kakak ku! Meriam Ice!"

"Lemah, Tombak Halilintar! Pusaran Halilintar!"

Jackson menggunakan pusaran halilintar untuk menghalau serangan Ice.

"Sekarang giliran ku" Jackson menggunakan gerakan kilat dan hendak menyerang Ice dari belakang. Namun serangannya dihalang oleh seseorang.

"Kau..."

"Dasar pengecut menyerang dari belakang" ujarnya ia menyerang Jackson dan membuatnya menjauh dari Ice.

"Kak-"

"Jangan memanggilku kakak, aku bukan kakak mu" ujar nya.

Sesosok pemuda yang mirip dengan Halilintar datang dan melindungi Ice. Mungkin jika yang asli tak ada disana, mereka akan salah mengenali pemuda itu sebagai Halilintar.

"Siapa kau sebenarnya hah!?" seru Jackson.

"Memangnya itu penting" ujarnya dengan nada dingin. Lebih dingin dari Halilintar yang asli.

"Kau tidak pantas menggunakan kekuatan itu." Ujar nya.
























Tbc.

★★★

My Brother's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang