抖阴社区

                                        

"Mungkin kita baru kenal, tapi kamu sudah menganggap kami keluarga. Kamu rapuh tapi kamu berusaha terlihat kuat dihadapan kami. Kami memang rapuh sudah kehilangan mereka, tapi kamu juga merasakan yang sama seperti kami. Malah kamu tidak memperlihatkan itu pada kami. Terimakasih letda gito, kamulah penguat kami dan penyatu kami disaat tim ini selalu berdebat karena berbeda pendapat. Kamu juga jadi penguat kami saat tim ini kehilangan 2 prajurit terbaik, kamu sebenarnya paling rapu tapi kamu juga yang paling kuat diantara kami." Monolog rian.

Sesampainya di indonesia tepat pukul 8 malam, seluruh keluarga pasukan sudah menunggu kedatangan mereka.

Kabar itu sebelumnya sudah disampaikan sang jenderal untuk menghubungi setiap keluarga anggota tentara yang pulang hari itu. Terutama keluarga 404 delta, keluarga mereka mendapatkan kabar tersebut.

Pesawat mendarat dengan sempurna, mereka langsung turun dari pesawat. Dengan 2 peti mati yang dibawa sama prajurit lain yang ikut bersama mereka.

Disisi keluarga gito, mereka juga menunggu kepulangan anak sulung mereka.

"Bunda, kok itu ada yang pakai peti mati?" Tanya gita yang heran melihatnya.

"Mungkin ada yang gugur diantara mereka nak." Balas indah.

"Semoga bukan bang gito ya bun, yah." Ucap gita khawatir.

"Itu bukan bang gito kok nak, bang gito pasti selamat kok." Ucap gracio menenangkan gita yang lagi khawatir.

Kembali ke pasukan 404 delta yang berjalan menuju jenderal abimana. Dia akan membuat laporan kepada sang jenderal.

Saat mereka sudah mendekat, gito akan mulai membuat laporan. Tanpa diundang hujan tiba-tiba turun ditengah pasukan TNI AD.

Seakan langit menangis atas kepergian 2 orang anggota terbaik TNI AD dan anggota terbaik 404 Delta.

"Lapor, pasukan 404 Delta dan pasukan yang disandera oleh pasukan pemberontak Suriah telah selesai menjalankan misi kenegaraan. Pasukan 404 delta kembali dengan 8 orang seperti keberangkatan sebelumnya. 6 anggota pulang dengan selamat, 2 anggota lagi telah kembali kepada sang Khaliq. Kami membawa jasad kapten dewangga dan letnan dua dio. Laporan selesai." Ucap gito melaporkan misi yang telah selesai mereka jalankan.

"Laporan diterima, terimakasih sudah menjadi pasukan terbaik TNI AD. Selamat datang kembali ke tanah air, kami bangga kepada kalian semua." Balas sang jenderal.

Prajurit yang membawa kedua jasad tersebut segeran maju dan menghadapkan peti tersebut kehadapan sang jenderal.

Peti itu diletakkan tepat di depan para jenderal TNI AD. Pasukan 404 Delta berusaha menahan tangisnya, tapi itu percuma karena tangisan tersebut tetap pecah.

Hanya hujan yang bisa menutup itu semua, berbeda dengan gito. Dia menghadap ke langit, dia berusaha sebisa mungkin tidak menangis. Anggota 404 delta lain yang melihat itu mendekat pada gito, dan mereka semua memeluk gito begitu erat.

Disis keluarga para prajurit, mereka memang memakai payung untuk berlingdung dibawah derasnya hujan.
Mereka berfokus pada peti mati yang terletak dihadapan para pasukan tentara disana.

Pasukan dibubarkan, tim 404 delta masih tetap berdiri disana. Mereka masih setia di dekat peti mati dewangga dan dio.

Rasa sakit itu masih menyelimuti mereka, gito sebagai anggota terbaru mereka. Dia tetap menguatkan teman-temannya, dia lebih memilih menguatkan mereka daripada menguatkan dirinya sendiri walaupun dia merasakan kerapuhan itu.

"Kalian sudah siap menghadap kepada keluarga mereka?" Tanya gito.

"Kami siap git, kami akan selalu berada disampingmu. Kami akan mendampingi kamu untuk menyampaikan berita duka ini." Ucap aran yang merangkul bahu gito.

Cinta Sang Prajurit (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang