"Terserah."
...
"Ehh ... Bantuin ege jangan diem aja kek patung," kesal Lana sambil melempar lap ke arah Steven.
"Hehh!! Gak ngenakin orang lagi ngelamun aja lo!!"
"Ya biarin, udah sana bantuin sih Dani buat angkat dekorasi cafe yang udah dateng,"
"Yeyeye ... "
"Dihh ... Gemesnya sampai pengen nabok,"
"Udah jangan ribut, Steven tolong bantuin Dani di belakang sana" suruh Naya.
"Okey,"
"Giliran di suruh ama Naya nurut lo!!" sinis Lana.
"Karena dia baik gak kayak lo, dasar nenek lampir," ujar Steven yang langsung berlari.
"Hehh!! Dasar makhluk anehh!!"
"Bodoh amat!!" teriak Steven dari kejauhan.
Setibanya Steven di area belakang cafe terlihat Dani dan Mike sedang menurunkan beberapa dekorasi cafe, jangan tanya Nike di mana pastinya Nike tidak mau membantu.
"Gue bantu," ucap Steven sambil ikut mengangkat beberapa barang.
"Steven hati-hati, beberapa barang itu ada yang terbuat dari kaca jika pecah bisa melukai tanganmu." peringat Dani.
"Tenang aja."
Setelah beberapa menit menurunkan dekorasi cafe akhirnya selesai juga, saat mereka ingin masuk ke dalam cafe ada suara yang menghentikan mereka.
"Tunggu sebentar," ujar seorang pria.
"T-tuan Kai? " gugup Dani.
Steven terdiam sambil menatap ke arah Kai, ada apa urusan Kai kemari? Dan kepada lewat dari pintu belakang? Padahal pintu depan masih ada dan terbuka, anehh.
"Dia siapa? Kenapa kau gugup padanya?" bisik Steven kepada Dani.
"Dia anak dari pemilik caffe ini," jawab Dani sambil berbisik.
"Hah? Banyak amat dahh anaknya, perasaan kemarin ada 2 sekarang ada lagi?" bingung Steven sambil menatap Kai.
"Sudah diamlah, dia bisa memecatmu kalau banyak bicara."
"Ya baiklah gue diam."
Sedari tadi Kai mendengar percakapan dari Steven dan Dani, apakah kemarin kakaknya dan adik nya sempat kemari? Kenapa mereka tidak memberitahunya?
"Dani apakah kemarin Kenneth dan Kenzo sempat kemari?" tanya Kai.
"Iya tuan,"
"Mereka kemari kenapa?"
"Hanya menanyakan beberapa hal tuan, setelah itu mereka pergi."
"Baiklah kalau begitu."
Kai pergi begitu saja, membuat Steven lagi-lagi menggerutu, dari kemarin anak pemilik cafe selalu saja kemari hanya untuk menanyakan hal yang tidak penting.
...
"Kau sudah kembali bang?" tanya Kenzo sambil tersenyum misterius.
"Ya, jelaskan tentang remaja yang bernama Steven, kau pasti sudah tahukan dia siapa?" tanya Kai sambil menatap datar Kenzo.
"Haha ... Kau hanya pulang untuk menanyakan tentang remaja itu? Wow ... Sungguh menakjubkan," goda Kenzo.
"Jelaskan saja," datar Kai.
"Baiklah-baiklah, akanku jelaskan,"
"Jelaskan dengan jelas."
"Hmm."

KAMU SEDANG MEMBACA
My name is Steven ( End )
Teen FictionSteven Liana, Seorang siswa badboy dan suka banget bully anak sekolah lainnya, hingga pada suatu hari ia mendapatkan karmanya karena membully seorang siswa yang ternyata adalah anak seorang mafia. Dan yang paling gila nya adalah mereka mengingin ka...
4. Pemaksaan anjirr ?
Mulai dari awal