抖阴社区

27. SPARTA VS HOPLITE

Mulai dari awal
                                    

Sejak tahun-tahun sebelumnya, kelompok Sparta selalu menang dan Taeyeon berada di kelompok yang sama tahun lalu. Itulah mengapa, dia mencibir adiknya yang malah berakhir di kelompok prajurit Hoplite. Namun, tampaknya para kakak tingkat harus memasang taruhan seimbang tahun ini. Karena Seulgi Kang menjadi komandan di kelompok biru itu, mereka tahu betapa kejamnya gadis satu ini. Tak lebih sama dengan Lalisa Manoban, maka pertempuran kelompok ini menjadi pertempuran yang paling ditunggu-tunggu.

Belum lagi hadiahnya adalah si Ratu, sang Oracle yang terkasih, Jennie Addams.

Para mahasiswa baru setuju Jennie menempati posisi tersebut. Setidaknya, jika mereka kalah, mereka telah berjuang dan si Oracle akan melihat betapa besar perjuangan mereka untuk memperebutkan bendera serta mendapatkan si Ratu di pertempuran.

“Mengapa Jennie belum terlihat hingga sekarang?” Rosie menatap sekitar, ratusan anak dari dua kelompok memenuhi pinggiran hutan. Ada yang jelas tengah saling mengejek dan membanggakan ban lengan masing-masing. Ada pula yang menikmati waktu untuk bercengkrama sambil mengunyah makanan ringan.

Takut saat pertempuran mereka malah kelaparan. Pertempuran ini akan memakan waktu berjam-jam, bukan hanya karena mereka harus melawan satu sama lain, mencuri benteng, mengambil bendera setiap post dan menghancurkan pertahanan setiap post musuh. Medan hutan juga cukup menyulitkan, meski semua dari mereka telah diberikan map manual. Membaca map tersebut malah semakin memusingkan kepala. Panitia sengaja memberikan semua fasilitas manual, yang mengharuskan mereka mengatur strategi dengan benar, membuat isyarat untuk saling berkomunikasi, juga bersiap dengan pertempuran jarak dan dekat yang tiba-tiba saja bisa terjadi.

“Jennie sedang ditahan di aula, ketua yayasan memintanya untuk menyapa beberapa petinggi wilayah lain sebentar.” Sosok Niki dan Daehwi mendekat, yang tadi berbicara adalah Niki. Dia mengenakan ban lengan biru sementara Daehwi mengenakan ban lengan merah.

“Sudah kuduga...” Lalisa dan Seulgi mendengus secara bersamaan.

.

.

.

Di aula universitas, ada sebuah panggung besar dengan ratusan kursi. Di depan panggung terhampar layar yang besar memenuhi seperempat aula, itu adalah rekaman langsung keadaan dipinggir hutan. Pertempuran kelompok akan ditonton secara langsung dari jarak jauh. Beberapa kakak tingkat telah mengisi sebagian kursi dan di depan mereka, para petinggi wilayah lain mulai berdatangan memasuki lokasi.

Jennie memang berada disana, tepat disisi Marco Owen Manoban serta Adam Bae. Dia diminta untuk menyambut tamu sebentar sebelum pergi ke lokasi pertempuran, menyapa beberapa petinggi yang merepotkan, yang membuat wajah Jennie total masam. Jennie bahkan tidak peduli ketika seorang pria muda, yang entah siapa namanya mendekat, memperkenalkan diri dengan senyum tak biasa.

“Jennie, ini Nick Maiden. Anggota persekutuan lima pemimpin kuil modern di Mapplewood.” Marco memperkenalkan sekali lagi karena dia menyadari Jennie tampak mulai kelelahan. Gadis itu telah mengenakan pakaian sesuai posisinya, yang lebih mirip seperti gaun seorang ratu, yang bagi Jennie sangatlah konyol namun, bagi mereka yang melihat. Mereka tak bisa mengalihkan pandangan walau sebentar pada gadis muda itu.

“Senang bertemu dengan Anda, Tuan Maiden.” sapa Jennie melempar senyum seadanya. Jennie mulai merasa gerah. Mahkota bunga yang ada di kepalanya agak mengganggu. Ini seperti lelucon karena sebelum Jennie menggunakan mahkota bunga tersebut, Niki yang masuk ke dalam ruang rias mengusulkan untuk menggunakan mahkota sungguhan dengan gaya rambut rumit menyakitkan.

Syukurnya, Jennie tentu saja menolak. Dia memilih mahkota yang paling ringan, yang paling sederhana, dengan gaya rambut sederhana pula. Itu hanya digerai dengan kepang kecil diantara kepala. Tampilannya yang sederhana namun, unik dan mampu memikat mata membuat siapa saja terlena. Termasuk, Nick Maiden.

ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang