“Kamu terlalu percaya diri...” Daehwi mengeluarkan tawa kering, melirik sekitar cemas lalu kembali menatap Joy. “Kamu pikir aku tidak bisa melawanmu?” Bibirnya gemetar dan hendak menangis lagi, air matanya kini benar-benar jatuh. Dia merengek seperti bayi. “Mama, lihat gadis sialan ini. Dia meremehkanku! Mama, beri aku kekuatan!”
Joy menggelengkan kepala, dasar pria penuh drama. Dia memutar mata, menghentak cambuknya keras kemudian maju menyerang Daehwi seorang diri. Joy begitu percaya diri bahwa dia bisa menangani yang satu ini tanpa perlu mengeluarkan kekuatan utama. Satu lesatan cambuk menarik batu besar disisi lain aliran air terjun, dalam satu kali sentakan berikutnya batu tersebut melayang ke arah Daehwi. Pria melambai itu menghindar, menghindar dan terus menghindar sambil menangis.
Tangisannya yang berisik lama-lama membuat telinga Joy sakit, kini gadis itu melompat, menerjang memotong jarak. Daehwi lagi-lagi menghindar, dia begitu gesit sampai Joy hampir merosot jatuh menghantam bebatuan.
Karena emosinya yang tiba-tiba saja naik, Joy berteriak. “Bajingan, jika kamu ingin melawan maka, lawan aku bukannya menangis!”
Seperti orang gila gadis itu terus melesatkan cambuk, kekuatan Gift-nya yang menggoda tidak akan berguna di depan Daehwi. Itu hanya akan menjadi kebodohan semata karena Daehwi tidak berminat dengan tubuhnya. Maka, Joy memutuskan untuk menyerang sendiri satu lawan satu sembari ditonton para anggotanya di belakang.
Sembari menangis, Daehwi yang tidak menggunakan kekuatan apa-apa hanya sibuk menghindar, berkata. “Bodoh, kamu tidak tahu air mata seorang healer berfungsi untuk apa?” Bibirnya terus menekuk dan air matanya keluar seolah dia hendak membuat banjir satu dunia. “Kamu sudah masuk ke dalam perangkap emosi yang kubuat. Aku sudah menguncimu. Kami seorang healer bukan hanya dapat menyembuhkan dan membuat luka. Kami juga dapat mengguncang emosi target. Aku memang bukan healer kelas atas. Tapi, aku cukup pintar dalam teknik ini.”
Air mata seorang penyembuh seperti mata air dangkal dan tenang. Jika bernyanyi dapat membuat mereka mengeluarkan Gift secara terarah. Maka, air mata penyembuh seperti obat dan racun ketika mereka mengunci target mereka. Daehwi telah mempelajari teknik ini cukup lama, mengunci target, memainkan emosi. Dilihat dari segi manapun itu seperti dirinya tidak melakukan apa-apa. Tapi, suara tangisannya adalah tarikan emosi negatif yang dapat membuat emosi lawan terganggu. Ketenangan Joy perlahan menjadi terburu-buru dan jangkauannya berubah kacau.
Begitu banyak air mata Daehwi jatuh namun, kini sudut bibir pria manis itu mengembang. “Kamu memang luar biasa, Joy. Tapi, kamu cukup bodoh. Kamu meninggalkan Healer di belakang. Apa penyembuh itu yang menjaga teman-temanku?” Kini kedua mata Daehwi berkilat serius. Melempar senyum licik.
Wajah para anggota Hoplite di belakang tiba-tiba berubah cemas. “Joy...” panggil mereka. Joy menoleh ke belakang menggertakkan gigi.
“Atur formasi! Serang dan bungkam mulut banci satu ini!” Emosinya melonjak naik dan pikirannya terganggu antara untuk menyuruh semua anggota berbalik melihat benteng mereka justru malah memerintahkan serangan bertubi-tubi pada Daehwi. “Dia hanya mengatakan omong kosong!”
“Tapi—” Salah seorang gadis di dalam kelompok tak setuju.
“Cepat!” Joy meraung.
Mau tak mau mengikuti perintah, para anggota yang rata-rata adalah pengguna Gift dengan esensi warna biru membentuk formasi pemanggilan. Itu cukup sederhana, mereka memanggil gelombang air serempak—menciptakan ilusi yang sangat nyata membuat ombak dengan aliran air terjun di sekitar mereka. Beberapa anggota pengguna Gift esensi warna cokelat menghentakkan kaki ke tanah dan bebatuan disekitar melayang ke udara. Satu diantara mereka mengikuti Joy yang kembali melompat dengan gesit menuju arah Daehwi yang terpojok.

KAMU SEDANG MEMBACA
ORACLE
FantasyΔελφο? [Orakel] : Oracle Seumur hidupnya, ia tak pernah menyangka akan bertemu dengan mereka. Percaya bahwa itu hanyalah mitologi semata, juga fakta tentang siapa dia yang sebenarnya. "Aku melihatmu, jauh sebelum kamu menyadari keberadaanku." Start...
29. Code : Hermes!
Mulai dari awal