抖阴社区

32. Apakah kamu milikku?

Mulai dari awal
                                    

“Berhenti kalian disana!” Semua anak-anak berhenti di tempat layaknya patung. Ini adalah permainan waktu, menghentikan waktu adalah salah satu kombinasi dari tekanan si Oracle yang paling jitu. Jennie puas bukan main lalu berdecak, dia menoleh ke belakang. Kelompok Seulgi Kang juga tak bisa melangkah karena tekanan dari suaranya. Mereka benar-benar seperti patung sekarang.

Namun, yang tak diduga. Langkah kaki seseorang kembali terdengar. Jennie kembali menoleh ke sisi depan, dimana Lalisa Manoban dengan santai berjalan semakin dekat dan dekat. Kedua mata Jennie melotot, menunjuk Lalisa dengan marah.

“Bagaimana kamu bisa...”

Ini kali pertama dalam momen seribu tahun keduanya dapat berbicara tanpa ada orang lain namun, kondisinya jelas saat ini Jennie tengah murka. Tetapi, Lalisa Manoban yang melihat sekitar dan tidak merasakan efek dari kekuatan menghentikan waktu Jennie, melempar seringai lebar pada si Oracle.

Itu menyebalkan! Baru kali ini Jennie merasa dia bertemu dengan orang paling menyebalkan di dunia!

Lalisa mengangkat bahu main-main. “Tidak tahu. Aku hanya mendengar suara di dalam kepalaku, seperti kata 'Kemarilah, sayang'...” Dia tidak berbohong, karena memang Lalisa mendengarkan suara Jennie di dalam kepalanya. Seolah-olah mereka telah hidup cukup lama dan kata-kata sayang yang terucap membuat hatinya terasa sejuk seperti terkena angin musim semi.

Lalisa mulai menyadari, setiap kali Jennie murka. Hal-hal ini akan terjadi. Itu seperti panggilan alami, yang hanya Lalisa sendiri yang dapat mendengar. Seolah mereka telah begitu dekat dan membuat tubuh Lalisa bergerak dengan begitu mudah tanpa ada rasa takut.

“Omong kosong! Lancang!” Jennie membuang muka, sial tatapan Lalisa terlalu berbinar. Itu membuatnya salah tingkah dan Jennie hampir yakin kedua belah pipinya telah memerah saat ini. “Mengapa pula aku harus mengatakan itu!”

Lalisa mengulum senyum. “Aku tidak bilang kamu yang mengatakan itu, Oracle.” Dia terkikik, merasa Jennie begitu imut ketika marah. “Atau kamu ingin mendengar namamu keluar dari mulutku?”

Jennie menggigit bibir, matanya melotot marah seperti kucing yang diinjak ekornya. Beraninya manusia satu ini mengolok-olok seorang Oracle!

“Seorang penjaga yang lancang harus diberi pelajaran...” Jennie yang kesal mengibaskan satu tangannya memberi pukulan angin yang kuat menghantam Lalisa. Tapi, si muda Manoban itu mengikuti arus. Dia mengeluarkan api, energi Gift-nya terbuka. Tidak melawan namun, berbaur dengan angin yang Jennie buat. Api membesar dalam skala menengah semakin menyebar berkat efek pukulan angin yang Jennie berikan, kini membentuk lingkaran disekitar tempatnya berada hingga ke menara Jennie.

Menyaksikan hal itu, Jennie terkejut. Lingkaran api yang besar mengitari sepanjang tower menara, dia tidak mengira perpaduan keduanya malah akan menjadi sesuatu yang mengurung mereka. Lalisa kembali mengeluarkan kekuatan, kini membuat api yang menyebar membumbung tinggi hampir menyentuh pepohonan menutupi pandangan semua orang.

Namun, api tersebut tidak merusak apapun disekitar. Itu hanya menutup jarak pandangan mata serta kamera yang tengah merekam. Karena Jennie menghentikan waktu, orang-orang pasti akan memeriksa rekaman layar saat dia mengembalikan semua hal seperti semula. Lalisa hanya tidak ingin semuanya tertangkap oleh kamera, meski pula tidak mungkin.

“Aku sudah lama ingin berbicara denganmu berdua saja tapi, kamu jarang memanggilku.” Lalisa berjalan dengan santai menuju tower Jennie, kali ini Jennie dapat melihat bahwa gadis itu memang tidak takut sama sekali jika dirinya murka. Wajah tengilnya memperjelas bahwa dia berniat membuat mereka terkurung lebih lama.

Jennie mendesis marah. “Aku akan meminta paman Marco untuk menghukummu, sikapmu benar-benar melewati batas!” Meski kedua tangannya yang memegang tepian tower gemetar setiap kali langkah kaki Lalisa semakin dekat dan dekat.

ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang