抖阴社区

47. Kota dengan Ilusi

Mulai dari awal
                                    

Dahi Seulgi berkerut. “Aku bahkan tidak peduli kelompok mana yang akan memulai lebih dulu. Jika kita bisa menjadi yang paling terakhir, pilih nomor terakhir.” katanya malas.

Taeyeon mendesah pelan. “Menjadi kelompok pertama adalah keuntungan besar untuk kompetisi Trisula. Karena kelompok yang berada di depan akan memulai di garis start paling awal. Kita tetap harus bersaing memprebutkan hal ini.”

“Kompetisi macam apa sebenarnya ini?” Jennie juga tidak setuju dengan banyak aturan yang begitu melelahkan. Dia tidak berpikir kedatangan mereka kemari harus memusingkan segala hal hanya demi sebuah kompetisi.

“Kompetisi memperebutkan replika tombak dewa Poseidon. Ini bukan sembarang kompetisi karena lokasinya akan berada di pantai. Kita mungkin, harus menggunakan Gift jika sesuatu yang sulit terjadi.” balas Taeyeon sembari menatap Jennie. “Semua kelompok bebas memilih transportasi mereka sendiri tapi, poin utamanya adalah kita harus melewati bagian tengah pantai, melompati beberapa rintangan, dari satu base ke base lainnya lalu merebut tombak yang melambangkan kompetisi Trisula. Biasanya, mereka akan meletakkan tombak itu di tengah lautan.”

Wendy menggelengkan kepala. “Aku tidak akan bermain, aku tidak bisa berenang.” katanya.

Healer biasanya ditempatkan di base.” Tiffany menjawab. “Sebetulnya kita masih kekurangan satu orang. Total kelompok haruslah sembilan. Satu yang menjadi pelari diatas air, sisanya berjaga-jaga sambil mengawal.” Menatap penuh pada si Oracle. “Nephilim itu, kita tidak bisa membawanya ke dalam kelompok. Selain karena dia seorang Nephilim, dia juga bukan perwakilan universitas. Registrasi pengenalan pastinya menggunakan kode dari tattoo yang kita punya sebagai mahasiswa dan dia tidak memilikinya.”

Jennie tahu apa maksud Tiffany, ini berkaitan dengan salah satu dari mereka yang tidak ikut. Lalisa Manoban, mereka belum mendapatkan kabar terbaru dari paman Marco.

“Kita bisa mencoba dan jika masih tidak bisa, aku akan berbicara pada ketua yayasan Hed—”

“Aku tidak akan ikut.”

“Zeus!” Kedua mata Seulgi melotot penuh pada sosok yang tiba-tiba muncul seperti hantu. Eugene, dengan wajah datar hanya melempar cengiran kaku. Itu bahkan lebih mengerikan dari iblis penunggu neraka. “Bisakah lain kali jika kamu muncul tidak dengan cara mengejutkan!?” Seulgi yang kesal, berniat menepuk kepala Eugene keras.

Si Nephilim dengan lihai menjauh. “Jika aku datang dengan pemberitahuan, namanya bukan muncul tiba-tiba tapi, muncul dengan sopan.”

Seulgi memutar mata. “Sudah, jangan bicara. Semua yang keluar dari mulutmu seperti angin. Aku seolah bicara dengan orang paling tolol di dunia.”

“Kasar sekali.” Eugene mencibir, lalu mengalihkan pandangan pada Jennie.

“Darimana kamu?”

“Keliling sebentar, mengikuti kalian cukup membosankan. Meski bersama denganmu, diriku tidak pernah bosan Oracle.” kata Eugene dengan suara yang sama datar.

Rosie yang sedari tadi diam mulai ikutan kesal. “Berhentilah menggoda Jennie dengan wajah datarmu, Nephilim tidak waras.”

“Tidak apa-apa, aku tidak akan marah.” Eugene hanya melirik sekilas tidak menanggapi hinaan Rosie. Dia kembali menatap Jennie, berbicara melalui mata, sampai mulutnya tak bisa menahan kalimat tanya.

“Ada sesuatu yang kamu butuhkan dariku, Oracle?” Semua anak-anak jadi ikut menatap Jennie. Eugene dapat mengenali tatapan mata itu, dia sadar Jennie cukup cerdas dalam mengamati situasi. Tak seperti para penjaganya yang bodoh.

“Ya, apakah kamu menemukan sesuatu diluar sana?”

Kali ini Eugene mengulas senyum tipis. “Kita bahkan belum bicara sedari tadi tapi, kamu tampaknya tahu apa yang sudah kudapatkan, Oracle.”

“Kamu merasakannya juga, bukan?”

Eugene mengangguk misterius, membuat Seulgi serta yang lain semakin penasaran. “Ya, tidak ada yang bisa mengalahkan ilusi buatan kami. Itu mungkin dapat mempengaruhi yang lain namun, jelas untuk para Nephilim ilusi ini tidak berguna. Alasan mengapa aku berkeliling sebentar, aku sedang mencari penjurunya. Namun, yang kudapatkan sungguh sangat mengejutkan.”

Jennie menghela napas, menatap Eugene serius. “Apakah itu jimat atau semacamnya?”

“Bukan, itu formasi tujuh arah. Seseorang yang menggunakan formasi ini tampaknya sengaja mengunci seluruh kota dalam ilusi buatannya sendiri. Aku baru menemukan satu. Disekitar aula pusat kota. Formasi ini pada awalnya tidak terlalu kuat namun, seiring berjalannya waktu, susunan ini menghisap kehidupan di sekitarnya. Cukup untuk melemahkan satu kota jika sumber energi yang dihisap semakin hari semakin banyak.” jelas Eugene.

Melihat sekitar, dan baru menyadari bahwa mereka masih berada dilorong universitas Hedwig Jennie segera menatap Eugene.

“Tenang saja, Oracle. Sejak aku muncul beberapa waktu lalu, aku sudah membuat ilusi yang menutupi keberadaan kita. Orang-orang ini tidak akan senang jika tahu ada seorang Nephilim yang masuk kemari.” Eugene terkekeh pelan. Lalu kedua matanya menyipit. “Apakah Oracle sudah menemukan sumbernya? Melihatmu yang cepat mengetahui situasi, tampaknya Oracle telah menemukan titik masalah ini.”

“Ya, aku semakin yakin bahwa itu dia. Seseorang yang katanya begitu penting di kota ini...” Jennie menoleh pada semua orang. “Auranya terlalu pekat dan gelap. Itu tidak menyenangkan, aromanya tercium seperti dia telah menghisap banyak aura. Jika dibiarkan, warga di kota ini mungkin secara perlahan akan mati satu-persatu.”

Taeyeon maju mendekati Jennie, merasa khawatir. “Maksudnya, Oracle?”

“Kota ini, tengah berada di dalam ilusi.” Jennie berkata, memperhatikan satu-persatu para penjaganya itu. “Kalian juga terkena ilusi beberapa waktu lalu saat di kedai makanan laut. Hal-hal yang kalian lihat di sepanjang jalanan adalah palsu. Melalui kedua mataku, aku dapat melihat kehidupan yang sebenarnya. Akan sangat berbahaya jika kita berada di kota ini terlalu lama. Namun, membiarkan masyarakat Islar Bay terpengaruh oleh ilusi ini selama bertahun-tahun akan membuatku merasa bersalah. Selain diriku, yang dapat membedakan ilusi ini hanyalah Eugene. Itulah mengapa, tadi aku meminta Seulgi untuk menyampaikan pesan jika dia kembali. Dan pemikiran kita ternyata sama, seseorang dengan tega menjadikan kota Islar Bay sebagai sumber makanannya selama ini.”

Merasakan bulu kuduknya merinding, Jisoo segera mengambil tempat di samping Taeyeon, berkata. “Jadi, siapa orang ini? Apakah masih ada praktik semacam itu di dunia seperti sekarang? Maksudku, ini mengerikan. Bagaimana jika kita juga ikut menjadi tumbal?”

“Selagi kalian berada dibawah pengaruh kekuatanku, kalian akan aman.” Eugene menjawab. “Saat aku muncul tadi, aku membuat tanda disekitar kita. Kami para Nephilim selalu melakukan ini ketika kami berada di wilayah musuh. Lagipula, Oracle kita pasti sudah melihat apa yang akan terjadi, benar?” Dia mengalihkan pandangan pada Jennie.

“Itu hanya penglihatan sekilas. Ada berkah yang akan datang setelah berpuluh tahun tidak terjadi. Tapi, ada kegelapan juga setelahnya.”













Tbc---

ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang