抖阴社区

xlii. the culprit

554 60 5
                                        

Usai pertengkaran aneh malam sebelumnya, pagi harinya Casphia terbangun dalam posisi tubuhnya dipeluk dari belakang oleh Hector. Sepertinya mereka tertidur bersama, meski semalam penuh dengan emosi.

Sinar matahari yang menerobos tirai membuat matanya perlahan terbuka. Setelah menyesuaikan cahaya yang masuk melalui retinanya, Casphia duduk di atas kasur sambil meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Sesekali, matanya melirik Hector yang kini kembali memeluk guling sebagai pengganti dirinya.

Pikirannya kembali pada pertengkaran semalam, membuat kepalanya terasa pening. Hari ini, ia memiliki jadwal penting—briefing terkait photoshoot yang menjadi awal pertikaian mereka.

Namun, sebelum Casphia sempat benar-benar berdiri dari kasur, tubuhnya oleng ketika pinggangnya tiba-tiba ditarik. Hector langsung mencium bibirnya sekilas, diiringi pertanyaan malas, "Mau ke mana?"

"Kerja," jawab Casphia singkat. Kali ini, ia sudah benar-benar berdiri sambil mengikat rambutnya dengan asal.

Kening Hector berkerut, menatapnya dengan tatapan penuh selidik. "Kerja, atau ketemu cowok itu?"

Casphia memutar matanya, merasa kesal. Kenapa malah Hector yang seperti punya masalah trust issues sekarang?

"Kai, ini demi kamu. Aku harus briefing sama Jade biar gak ambil job berdua lagi, ngerti?" ucapnya dengan nada kesal. Pagi-pagi begini, mood-nya sudah langsung anjlok hanya karena pertanyaan Hector.

Walaupun rasa takut masih mengganjal, Hector akhirnya menghembuskan napas pasrah. Matanya mengikuti arah Casphia yang berjalan menuju pantry. Ternyata, gadis itu berniat membuat sarapan. Tak ingin jauh-jauh, Hector pun mengikuti seperti anak ayam mengekor induknya.

Casphia hanya memasukkan dua lembar roti ke dalam toaster, kemudian menyiapkan sereal dan susu favorit mereka berdua. Ia bergerak dengan lincah, meski suasana pagi itu masih diselimuti sisa ketegangan semalam.

"Jade udah tau kalau kamu punya cowok, kan?" tanya Hector, menumpukan dagunya di meja pantry sambil mengawasi Casphia yang sibuk.

Casphia mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Dia tau wajah aku?" Lagi-lagi, Casphia menganggukkan kepala.

"Dia ngomong apa aja sampai kamu berakhir ambil job itu?" Pertanyaan Hector kali ini membuat Casphia meliriknya aneh. Apa sih yang membuat Hector begitu penasaran? Meski begitu, ia tetap menjawab.

"She said that doing a shoot with him would boost my name even more," jelas Casphia sambil mengambil susu dari lemari pendingin.

"That's bullshit." Hector menimpali cepat. "Cas, your name is already huge without him."

"I know," jawab Casphia sambil menuang susu ke dalam gelas. "Tapi aku gak bisa batalin karena sebelumnya udah di-approve sama brand itu. Apalagi brand-nya ternama, Kai."

Hector menyuapkan sereal ke mulutnya sebelum bertanya lagi. "Apa nama brand-nya?"

"Seline," jawab Casphia santai, tanpa menyadari reaksi Hector yang mendadak membeku. Lelaki itu nyaris tersedak, tapi berhasil menguasai dirinya.

"Awalnya aku dikasih tau photoshoot-nya rame-rame sama yang lain, tapi pas sampai lokasi, owner-nya tiba-tiba batalin dan nyuruh aku foto bareng Victor."

Mata Hector menyipit, rahangnya mengeras. Tangannya meremas sendok dengan kuat begitu menyadari siapa dalang di balik ini semua.

"Why?" tanya Casphia bingung, melihat perubahan ekspresi Hector yang tiba-tiba diam dengan alis menukik. Ia mendekat, merasa ada sesuatu yang Hector tahu tapi tidak ingin langsung diungkapkan.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang