抖阴社区

xliv. dinner

423 52 0
                                        

Makan malam berjalan lumayan lancar, walaupun Casphia tahu ini belum sepenuhnya selesai. Terbukti dari cara Hailey meletakkan gelas anggurnya tenang, tapi matanya tajam.

"Kamu pasti udah denger gosip kamu sama Jeniva, kan?"

"Iya, udah," jawab Cassia berusaha santai.

Di seberang meja, Hendrix yang tadinya fokus terhadap steak-nya, langsung mengangkat kepala. Wajahnya menunjukkan ketertarikan. "Dan lo santai aja?"

"Memangnya harus panik?"

Hendrix menyandar ke kursi, nada suaranya mulai mencari celah. "Media sekarang framing lo kayak 'versi upgrade'-nya Jeniva. Lo sadar, kan?"

"Sadar." Senyum tipis muncul di bibirnya. "Tapi aku nggak pernah minta dibandingin. Aku kerja buat jalan aku sendiri. Kalau ada yang nganggep aku 'pengganti' dia, ya itu persepsi orang. Bukan realita."

Leandro tertawa kecil, kelihatan senang dengan situasi saat ini. "That's a clean answer."

"Tapi masalahnya, publik peduli nggak sama realita?" George akhirnya membuka suara. "Orang lebih percaya apa yang mereka mau percaya."

"Exactly." Casphia mengangguk pelan. "Dan kalau aku sibuk klarifikasi setiap isu, mereka malah makin punya bahan buat muter cerita. Aku nggak bisa kontrol otak orang, tapi aku bisa atur cara aku nge-respon."

Hendrix masih menatap Cassia lekat, ekspresinya semakin penasaran. "Jadi, lo beneran bakal diem aja?"

"Terkadang, diem itu jawaban paling baik."

Hailey menyesap anggurnya perlahan. "Tapi makin lama kamu diem, makin liar gosipnya, Cas."

"Setuju. Tapi makin sering aku reaktif, makin mereka ngerasa omongan mereka valid. Jadi, aku pilih fokus ke kerjaanku. Biar hasil yang ngomong."

Dari ujung meja, Hector yang dari tadi diam akhirnya ikut nimbrung juga. "Cas, kalau nanti ini mulai ngeganggu karier kamu ... kamu bakal ambil sikap?"

Casphia melihat Hector sebentar, lalu tersenyum tipis. "Pasti. Tapi bukan dengan rebutan mikrofon klarifikasi. Selama aku tetap relevan dan susah digeser, itu udah jadi statement yang lebih kuat daripada sekadar ngejawab rumor."

Hendrix terkekeh, suaranya ringan. "Oke, lo menarik juga. Gue suka gaya lo."

Hector melirik ke arahnya, ikut senyum kecil. "Noted."

Meja sempat sunyi, makanan hampir habis, dan vibe sudah mulai santai sampai akhirnya Hailey membuka bibirnya lagi.

"Cas, ada satu hal yang harus kamu pikirin baik-baik," katanya sambil menyimpan gelasnya ke meja dengan gerakan pelan.

Casphia mengangkat wajah. Menunggu.

Tatapan Hailey sempat pindah ke Hector, lalu kembali lagi ke Casphia. "Kalau Hector go public ... kamu sadar kan spotlight-nya bakal jauh lebih gila dari sekarang?"

Sekejap, keheningan membeku di udara.

Casphia memang sudah kepikiran soal ini dari lama, tapi tetap saja, mendengar langsung membuat pikirannya mulai berputar.

Hector menarik napas. "Kita udah jagain ini empat tahun. Tapi sooner or later, orang pasti bakal tau juga."

Dari sisi meja, Hendrix menyunggingkan senyum tipis. "Dan begitu itu kejadian, ini bukan cuma tentang lo berdua. Media bakal buka semua pintu yang bisa mereka dobrak. Bukan cuma gosip Jeniva, tapi semua hal random dari masa lalu lo juga bisa tiba-tiba viral."

Leandro mengangguk. "They never stop at just one thing. They dig deep, and they dig messy."

Casphia tahu itu benar. Ini bukan hanya soal siapa pacaran dengan siapa, tapi bagaimana orang luar akan me-retell cerita hidup mereka seenaknya.

Introverts to ExtrovertsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang