抖阴社区

The Secret of Haidar's

237 25 1
                                        

Haidar sedang merenung di dalam kamarnya. Pembicaraannya bersama sang Abang sore tadi nyatanya berhasil membuat Haidar berpikir berulang kali.

Nasib Haidar dan sang Abang tidak jauh berbeda. Sedari mereka masih kecil, kedua orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anak dari sahabat orang tua mereka.

Namun bukan nasib karena ia dan Abangnya yang telah dijodohkan sedari kecil yang membuat Haidar berpikir berulang kali, namun kenyataan yang baru diketahui, meskipun dalam pengakuan sang Abang ia tidak meyakini ada cinta darinya untuk tunangannya, namun sang Abang masih berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisasikan rasa sakit hati yang mungkin saja tanpa disengaja Abangnya torehkan di hati tunangannya. Sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang Haidar alami.

Pernyataan dari Abang juga seolah memberikannya tamparan, betapa tidak gentlemannya dirinya kepada Clara. 

Haidar sangat menyadari, ia telah beribu kali menorehkan luka di atas hati milik Clara. Satu-satunya perempuan yang selama ini selalu ada di dalam ruang terdalam di hatinya.

Di tengah lamunan nya, suara Adiknya berhasil mendistraksi dirinya dan mengembalikan kesadarannya kembali ke tubuhnya.

"Kenapa?"

"Abang dipanggil Papa, katanya disuruh ke ruangannya" ucap Dhisa

"Kata Papa mau ngebahas apa?" tanya Haidar setelah membuat dirinya beranjak dari kasur nyamannya

"Ga tau deh, tadi ga sengaja papasan sama Papa waktu aku mau turun ke bawah" jawab Dhisa, "Abang ga lagi buat masalah kan?"

"Jangan ya Bang" pinta Dhisa, "rumah rasanya kayak di neraka kalau Papa marah. Ini aja Papa baru selesai dari fase marahnya gara-gara Bang Lavi"

"Kenapa lagi itu si bagong?" tanya Haidar

"Biasalah, kayak ga tau Bang Lavi aja. Kan kerjaannya ngelawan Papa terus" jawab Dhisa, "jadi tolong ya Bang jangan buat masalah. Soalnya kalau Abang dan Bang Lavi balik lagi ke kosan dengan Papa yang lagi marah-marah tuh rasanya ga enak"

"Emangnya kamu di marahi juga?"

"Ya engga, tapi Papa ga berhenti ngomel jadinya. Apa lagi kalau Mama udah ikut-ikutan ngomel karena ga tahan dengan Papa ngomel terus"

"Iya. Nanti biar Abang bilang ke Papa ya, kalau nanti Papa marah ke Abang, biar marahnya selesai hari ini aja"

"Ya tetap aja jangan Bang! Jangan dibuat marah Papanya! Gimana sih?!"

"Hahaha iya-iya. Bawel deh ah" ucap Haidar sembari mengusap rambut Dhisa, "Abang ke ruangan Papa dulu ya. Kamu tidur, udah jam setengah sebelas malam ini"

"Iyaa"

🗝

"Papa? Kata Dhisa, Papa manggil Abang" ucap Haidar ketika memasuki ruang kerja Kevin

"Oh Abang, iya tadi Papa ketemu Dhisa sebelum ke sini" jawab Kevin

"Ada apa Pa?" tanya Haidar yang telah mendudukan dirinya di sofa yang ada di dalam ruang kerja Kevin

"Ya ga ada. Papa cuma pengen ngobrol aja sama kamu" jawab Kevin, "barusan tadi Papa juga habis ngobrol dengan Abang kamu"

"Tumben?"

"Kenapa tumben?" ucap Kevin balik bertanya, "anggap aja ini boys talk"

"Gaya benar dah namanya boys talk" ledek Haidar

"Ya kalau girls talk mah itu cuma bisa dilakuin Mama sama Dhisa, jadi ya wajar dong kalau kita namanya boys talk"

"Iya deh iya. Heran deh, Papa kayak ga pernah mau kalah dari yang apa Mama lakuin" ucapnya heran

[γ] Secret Fiancée | ON-GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang