SAHABAT ADALAH MAUT! SS1 [MPREG] || END ?

🌼Minta vote banyak-banyak ya, biar makin semangat nulis & updatenya. Dan jangan lupa komen yang banyak, ya. Karna komentar kalian itu bikin aku makin semangat🙈🌺

Gais, kalau ada typo kalian bisa bantu benerin ya dengan komentar, nanti aku bakal segera ganti.

Instagram : rb_erbe
Tiktok : asupanku123
Jangan lupa follow yak🙈

.

"Gas, kondomnya robek!" Jordan terkejut saat ia sudah mengeluarkan manuknya dari lubang Bagas.

"H-ha?!" Bagas sontak merubah posisi kemudian melihat kondomnya yang ternyata sudah robek parah, dan sialnya sperma Jordan dikeluarkan di dalam.

Jordan menggaruk kepalanya yang tak gatal itu sambil cengengesan. "Hehehe, maafin ya."

"Jordan?!!!"

"Ish! Ish!" Bagas memukul-mukul Jordan.

"Ish! Hiks! Hiks!" Ia sangat kesal hingga berujung nangis.

"Eh? Kok nangis..." Jordan pun langsung memeluk Bagas dengan erat.

"Udah gakpapa, gak usah takut. Kan gue udah bilang, kalo gue bakal tanggung jawab sama apa yang gue lakuin sekarang dan gak bakal lari lagi dari Lo."

"Ish!" Bagas memukul punggung Jordan, lalu melepaskan pelukannya dengan kasar. Kemudian Bagas beranjak dari kasur, memakai celananya dan untungnya ia membawa jaket, lalu pergi keluar dari kamar milik Jordan.

Brak!
Bagas menutup pintunya dengan sangat kencang. Ia berniat untuk pergi pulang meskipun sudah tengah malam.

"Gas?!" Jordan terus memanggil Bagas, tapi sayang Bagas sudah sangat kesal.

"Aahk!" Jordan memukul kasurnya, memijat pelipisnya, lalu melihat kembali kondomnya yang sudah robek parah itu.

Mungkin cara main Jordan yang terlalu kasar sehingga kondomnya jadi robek.

.

.

2 hari kemudian.

Selama 2 hari setelah ia melakukan hubungan seksual dengan Jordan, Bagas dibuat stres dan banyak pikiran. Karna ia terus kebayang ketika dulu ia dicampakkan oleh Jordan, dan kini ia memikirkan bagaimana kejadian dulu bakal terulang kembali.

Bagaimana jika Bagas hamil kembali? Bagaimana jika Jordan tak mau menerima kehamilannya lagi? Dan bagaimana Bagas harus mengatasinya lagi?

Bagas tidak nafsu makan, pekerjaan kantor banyak yang ditinggalkan, berat badan mulai menurun, kepalanya sangat pusing, dan yang bikin Bagas kesal lagi Jordan tak henti-henti menelponnya dari kemarin.

Ada rasa penyesalan yang Bagas rasakan ketika ia akhirnya mau dan lengah dengan ajakan Jordan untuk berhubungan intim.

"Huhft!" Bagas menghela nafas kasar sambil bersandar di atas sofa ruang tengahnya.

Ting! Tong!
Suara bel rumahnya berbunyi, dengan segera Bagas beranjak untuk membukakan pintunya.

Ternyata yang datang adalah kurir pengantar pesanan barang yang ia beli. Bagas membayarnya lalu mengambil barang tersebut. Kemudian ia membawanya ke dalam lalu membukanya.

Yap, Bagas membeli buah nanas se-kardus. Ia bakal makan buah tersebut agar ia tak bisa hamil.

Bagas tersenyum lalu melangkah menuju dapur untuk mengambil pisau dan piring.

Setelah membersihkan kulitnya dan siap di piring, Bagas memakannya dengan lahap. Tak disangka-sangka buah nanasnya sangat segar dan enak.

Satu kardus berisi 10 buah nanas, dan Bagas melahap semuanya. Ia pikir enak juga dan buahnya sangat fresh.