Selamat datang di cerita pertama saya!
Hai, para pembaca! Terima kasih sudah mampir ke cerita saya yang berjudul Possessive Alejandro. Cerita ini mengangkat tema bad romance dengan karakter yang obsesif, posesif, dan penuh intrik. Semoga kalian suka dengan alur ceritanya!
Jangan lupa untuk vote, komen, dan share jika kalian menikmati cerita ini. Dukungan kalian sangat berarti bagi saya!
HAPPY READING!
.
.
.
____________________
My love 🎧
* * *
Malam itu, bulan sabit bersinar terang di langit Milan, menggantung sendirian tanpa bintang yang menemani. Cahaya lembutnya jatuh ke balkon kamar Miciella, menciptakan siluet gadis itu yang tengah bersandar pada pembatas balkon, bertopang dagu, menatap langit dengan pandangan kosong.
Pikirannya berkelahi dengan dirinya sendiri.
Haruskah ia menghapus jauh-jauh rencananya untuk pergi meninggalkan Alejandro lagi?
Karena jika ia pergi, pria itu pasti tetap akan menemukannya kembali. Seperti lima tahun lalu.
Seperti beberapa bulan lalu saat ia mencoba melarikan diri.
Miciella menunduk, menatap cincin berlian yang melingkar di jari manisnya. Cincin itu begitu indah, begitu mahal, begitu berharga. Tapi apakah perasaan yang ia rasakan saat ini sebanding dengan nilai cincin itu?
Ia menghela napas panjang.
"Jadi, apakah aku benar-benar akan menikah dengannya?" gumamnya pelan.
"Apakah aku benar-benar menerimanya... dengan ikhlas?"
Ia menggigit bibirnya.
Jika berbicara soal cinta... ya, ia masih mencintai Alejandro. Itu tidak bisa ia pungkiri.
Tapi... apakah cinta saja cukup?
Karena jika cinta cukup, ia seharusnya tidak merasa terjebak. Jika cinta cukup, seharusnya hatinya tidak merasa gelisah seperti ini.
Miciella menatap cincin di jarinya lagi, lalu menghembuskan napas panjang sebelum mengangkat kepalanya menatap bulan sabit di atas sana.
"Kau begitu indah malam ini." suaranya lirih, berbicara pada bulan seolah benda langit itu bisa mengerti kegelisahannya. "Aku iri padamu. Kau bisa menggantung di sana dengan tenang, tanpa beban. Sementara aku... aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan."
Angin malam berembus lembut, membelai wajahnya.
Ia menatap bulan itu dengan tatapan sendu.
"Jika aku pergi, dia pasti akan mencariku lagi. Seperti yang sudah-sudah. Tidak peduli sejauh apa aku lari, Alejandro selalu menemukanku. Selalu..."
Gadis itu tersenyum miris.
Ia ingat bagaimana pria itu tidak pernah benar-benar melepaskannya. Alejandro adalah badai yang tak bisa ia hindari. Satu-satunya pilihan yang ia miliki hanyalah menyerah dan membiarkan dirinya tersapu oleh badai itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
possessive Alejandro
Teen FictionJadilah pembaca yang bijak, yang memahami dan menghargai setiap tetes keringat dan usaha di balik sebuah karya! ____________________________________________ ??????? ?? ????? ???? ??????! ____________________________________________ Seperti se...