Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
"wwoohooo.... yeahhhh... yippiii... woahhhh..."
josh menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar jeritan newwie yang dari tadi kegirangan, berteriak setiap beberapa detik sekali seusai mengendus rumput, batu, tanah, kepingan salju, entah apapun itu yang ditemuinya
FYI. mereka benar-benar mendaki ke gunung salju dengan kaki dan tongkat pendakian, tidak ada jeep, tidak ada motor trail, tidak ada pos-pos, dan juga tidak ada orang selain mereka
josh sibuk mengumpulkan bunga-bunga yang kelopaknya setipis tisu, dengan samar-samar kepingan emas menyebar disetiap lembarnya. memasukkan kedalam kantong plastik besar yang dia bawa, josh berfikir bunga itu akan tumbuh banyak, ternyata setelah dia memetik semua yang bisa dilihat mata, bunga itu bahkan tidak memenuhi 1 kantong plastiknya.
"jaga biacaramu anak muda! aku bukan apoteker, aku ilmuwan! scientist!"
"baiklah, ilmuwan newwie"
"ohh panggil aku newwie saja josh, kau membuatku pusing" newwie menunduk menemukan lubang kecil ditanah, tangannya sibuk menggaruk lubang, wajahnya serius, dengan pantatnya yang menungging keatas, sementara kepalanya menempel ketanah, josh menghela napas lelah, kenapa pula dia harus terjebak dengan orang macam ini
"ohoooo... aku menemukan sarang telur, wah telur apakah ini" newwie mengeluarkan gading gajah dari tas ranselnya, entah bagaimana pula dia bisa mendapat gading itu, apakah dia membunuh gajah ilegal atau bagaimana
"newwie ayo pulang! aku sudah selesai! kalau tidak mau, aku pulang sendiri" kata josh lelah, tapi ilmuwan yang terlalu bersemangat itu melambaikan tangannya seolah mengusirnya, josh pun kemudian pergi dari sana dan akan turun dari gunung itu sendiri meninggalkan newwie
sarung tangannya direkatkan kembali, kacamata yang menggantung diatas kepalanya diturunkan, menutupi matanya sesuai fungsi. tongkat lipatnya ditarik memanjang, josh kemudian mengikuti bekas jejak kakinya untuk kembali ke bawah, beberapa kilo dari gunung tersebut ada pemukiman warga, tentu saja tidak musim salju, musim salju sepanjang tahun hanya ada di pucuk gunung saja. tapi untuk sampai kebawah rasanya seperti mengikuti maraton.
langkah setiap langkah ditempuh entah berapa lama josh sudah berjalan, kakinya seperti mati rasa tidak kuat lagi berjalan, tapi dia harus berjalan, karena tidak ada pilihan lagi. ujung bukit sudah terlihat jauh tertinggal dibelakang, berapa kilometer kira-kira josh berjalan? melihat ujung bukit itu sudah jauh josh menjadi semangat, setidaknya perjuangannya sudah terlewati beberapa