抖阴社区

Part 03

4.5K 531 59
                                        

Haechan duduk di ruang makan seorang diri, tidak ia bersama Doyoung namun pria itu sibuk kesana kemari untuk memasak dan menyiapkan sarapan pagi. Sedangkan Haechan hanya diminta untuk duduk diam di tempatnya.

"Hyung aku bangunkan hyungdeul yang lainnya ya" ujar Haechan sembari berdiri dari kursinya. Tapi ia tidak berani beranjak kemana pun saat pria itu berbalik dan menatapnya.

"Bangunkan yang lain" ujar Doyoung pada akhirnya.

"Yes" batin Haechan girang, Haechan bahkan masih sempat melompat kegirangan yang membuat Doyoung tersenyum kecil.

"Astaga sejak bisa mendengar suara hatinya kenapa aku malah sering tersenyum seperti orang gila" batin Doyoung seraya kembali melanjutkan kegiatannya memasak sarapan pagi.

Yuta tertegun saat ia mendengar lagi suara Haechan, tapi saat ia memperhatikan Haechan jelas-jelas Yuta melihat kalau Haechan sama sekali tidak membuka mulutnya.

"Doyoung-ah, dokter untuk Haechan sudah ada?" Tanya Yuta.

Doyoung menoleh saat mendengar suara Yuta, ia mengangguk pelan. "Ada kenalan hyungku" jawab Doyoung.

"Buat janji juga untukku, aku rasa perlu memeriksakan otakku" ujar Yuta.

Doyoung tidak menjawab apapun, "Hyung apa kau mendengar suara Haechan tapi tidak melihatnya berbicara?" Tanya Doyoung.

Yuta menatap Doyoung dalam diam, "ya seperti kejadian di kamarnya saat Mark membuat Haechan pingsan kemarin" ujar Yuta.

"Aku dan Jungwoo juga, kemarin saat Haechan hampir celaka aku dan Jungwoo mendengar suara hatinya yang ketakutan karena hampir bunuh diri" kata Doyoung.

"Suara hati?" Tanya Yuta.

"Aku dan Jungwoo menyimpulkannya seperti itu" jawab Doyoung.

"Tapi kenapa kita, maksudnya kenapa hanya kita?" Tanya Yuta yang tampak kebingungan.

Doyoung menggelengkan kepalanya, "aku tidak tahu" jawab Doyoung. Karena dia sendiri tidak punya jawaban akan pertanyaan itu, kenapa hanya dia,  Jungwoo, Yuta dan Jaehyun yang mendengar suara hati Haechan.

Jaehyun sendiri mendengar percakapan Doyoung dan Yuta, ia awalnya ingin masuk tapi saat mendengar pertanyaan Doyoung pada Yuta. Seketika Jaehyun memilih untuk berdiri di luar, ia melakukannya hanya agar beberapa member yang memang tidak bisa mendengar suara hati Haechan tidak mengetahui hal ini. Lagipula mereka pasti tidak akan percaya dengan penjelasan Doyoung.

*

Haechan akhirnya sampai di kamarnya sendiri dan Mark. Ia sebenarnya cukup antusias untuk masuk dan bertemu dengan Mark, namun ia urungkan saat mendengar suara Mark yang tampaknya tengah bertelepon dengan Renjun.

Tangan Haechan urung memegang knop pintu, ia lebih memilih memutar arah ke arah kamar Taeyong. Tapi Haechan masih sempat menatap pada kamarnya, "pada akhirnya itu tetap bukan aku" batin Haechan.

Jungwoo tertegun mendengar suara hati Haechan yang begitu sedih, ia mendekati Haechan dan menutup mata Haechan dari belakang. "Kalau mau menangis lakukan saja, Hyung akan menjaga mu" ujar Jungwoo.

"Ini melelahkan Hyung" bisik Haechan pelan. "Mencintai Mark Hyung itu menyakitkan" lanjut Haechan lagi. Dan Jungwoo masih diam, ia tahu pasti ada banyak hal yang ingin dikatakan oleh Haechan.

"Bahkan ia sama sekali tidak khawatir padaku, padahal kemarin...." Ucapan Haechan semakin pelan dan Jungwoo hanya memeluk Haechan dengan satu tangannya sedangkan tangan lainnya masih menutup mata Haechan.

Cklek

Mark tertegun saat melihat posisi Jungwoo yang begitu dekat dengan Haechan. "Ehem" dehem Mark pelan membuat Haechan dengan buru-buru menghapus air matanya. Untung saja posisi Haechan dan Jungwoo membelakangi Mark, jadi Mark tidak tahu kalau Haechan tengah menangis.

RenastereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang