抖阴社区

Part 20

4K 396 67
                                        

Haechan terbangun karena mendengar suara yang cukup asing, ia merasa aneh saat matanya terbuka dan melihat ia berada di dalam tenda.

"Aku dimana?" Tanya Haechan dalam hati seraya memegang leher bagian belakangnya. Rasanya sakit dan pegal dibagian belakang lehernya.

"Kau sudah bangun" suara seseorang terdengar membuat Haechan langsung bersikap waspada pada sosok Koeun.

"Kau...."

"Ayo keluar, makan dulu" ujar Koeun dengan senyum lembut di wajahnya.

Haechan memalingkan wajahnya tidak berniat menjawab, Koeun pun tidak marah dan hanya berjalan masuk ke dalam tenda.

"Ayo keluar, kita makan dulu" ajak Koeun lagi.

"Sampai kapan kau akan ...."

"Donghyuck ayo makan dulu" ujar Koeun lagi yang membuat Haechan pada akhirnya keluar dari tenda. Haechan tertegun saat melihat daerah yang begitu  hijau dengan danau besar.

Kakinya perlahan berjalan dan menikmati pemandangan yang ada. Koeun tersenyum kecil melihat tingkah Haechan, ia hanya duduk di kursi seraya mengambil mangkok dan mulai mempersiapkan makanan untuk Haechan.

"Haechan ayo makan" ujar Koeun yang membuat Haechan berbalik dan menatap pada Koeun. Haechan terdiam sembari menatap Koeun,

"Noona aku ingin merasakan berkemah"

Kaki Haechan perlahan berjalan ke arah Koeun, ia duduk di depan Koeun dengan semangkuk nasi yang masih hangat.

"Makanlah yang banyak" ujar Koeun.

Haechan masih tidak menjawab apapun, namun ia mulai mengambil sumpitnya dan mulai memakan makanannya. Haechan juga tidak menolak saat beberapa lauk masuk ke dalam mangkuknya.

Pada akhirnya mereka bisa makan dengan keadaan tenang, Haechan pun memilih untuk tidak banyak bertanya.

Selepas makan Koeun menatap punggung Haechan dari tempatnya berdiri. Ada rasa ragu untuk mendekati Haechan, namun ini telah menjadi keputusannya membawa Haechan kemari.

"Haechan" panggil Koeun pelan seraya menatap pada Haechan.

Haechan menoleh sebentar dan menatap pada Koeun, tapi ia buru-buru mengalihkan pandangannya. Dan Koeun hanya tersenyum seraya duduk di sebelah Haechan.

"Setelah ini aku akan pergi jauh" ujar Koeun.

"Seberapa jauh?" Tanya Haechan dengan nada datar.

"Sangat jauh..." Jawab Koeun, "sampai kita tidak akan pernah bisa saling bertemu lagi" lanjut Koeun.

"Mana mungkin, sejauh apapun itu suatu hari pasti akan bertemu" ujar Haechan dan Koeun hanya tersenyum kecil, "tapi jika memang kita akan bertemu lagi, jangan menyapaku dan bersikaplah seolah kau tidak mengenalku" lanjut Haechan.

"Oke" jawab Koeun langsung setuju yang membuat Haechan menoleh, Haechan hampir tidak akan percaya kalau Koeun akan langsung setuju begitu saja.

"Aku berjanji" tambah Koeun untuk meyakinkan Haechan. "Apa kau ingin aku bersumpah juga?" Tanya Koeun.

"Tidak perlu" jawab Haechan.

"Tapi...." Haechan langsung menatap Koeun dengan tajam saat ada kata tapi yang terucap.

"Temani aku berkemah disini, 2 hari saja" ujar Koeun.

"Kau gila" bentak Haechan, "aku pergi tanpa memberi kabar pada member ku" lanjut Haechan.

Koeun tiba-tiba menyodorkan sebuah handphone ke hadapan Haechan, "beri tahu pada mereka" ujar Koeun.

Haechan menatap Koeun dengan bingung, melihat tingkah aneh Koeun sebenarnya Haechan tidak bisa mempercayai Koeun seratus persen. Tapi tingkah Koeun memang sangat aneh untuk Haechan.

RenastereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang