抖阴社区

Vier

391 23 0
                                        

Keduanya berbaring dengan saling berpelukan, Aslan menenggelamkan kepalanya didada bidang erlan dengan erlan yang mengelus kepalanya.

Mereka sering bermanja dan romantis seperti ini, tapi selama ini Aslan tidak pernah merasa ia menyukai erlan jadi saat sekarang dirinya diperlakukan seperti biasa ini Aslan merasa dadanya bergemuruh.

'Fiks gua suka dengan si aki aki ini' batin Aslan yakin.

Ia semakin menyamankan diri didalam dekapan erlan dan mengendus wangi kesukaannya yang maskulin, aroma tubuh erlan sangat dominan sekali membuat dirinya mabuk dan candu dibuatnya.

"Tadi aku dijalan ada ketemu mirip dengan kamu naik motor sport" seketika tubuh Aslan terasa kaki untuk sesaat, apa erlan melihatnya saat dijalan tadi?.

"Dimana? Aku sedari pas kamu pergi sampai pulang sama yensa terus, kamu salah liat kali"

"Mungkin"

Aslan bernafas lega melihat erlan tidak terlalu mempertanyakan hal itu dan percaya akan perkataannya.

"Besok kamu ada mau pergi lagi sayang?" tanya erlan.

"Aku gak tau, aku keluar kalau diajak yensa, kalau gak aku gak keluar karna gak tau mau pergi sama siapa" jelas Aslan sambil mendusel.

"Kalau gitu besok pergi sama aku ya?"

"Mau pergi kemana?"

"Nanti akan tau, sekali kamu liat perkerjaan aku seperti apa" Aslan menebak jika dirinya akan di ajak pergi ke tempat kerja erlan karna selam ini dirinya hanya tau jika erlan ketua mafia dan dirinya tidak tau seperti apa erlan bekerja.

Jadi dirinya sedikit excited saat mendengar itu.

"Aku jadi penasaran" erlan terkekeh.

"Dan aku pastikan kamu bakal suka liat nya" mereka akhirnya memutuskan percakapan dan lanjut tidur untuk menantikan hari esok.

---

"Udah siap sayang?" tanya erlan setelah memakai jas dan melihat ke arah Aslan yang masih bercermin melihat penampilannya.

"Ini udah bagus?" Aslan balik bertanya yang dibalas anggukan oleh erlan.

"Pakai apa aja kamu selalu cantik sayang" betapa lembutnya pria itu membuat Aslan tidak heran jika dirinya mulai merasakan perasaan cinta pada ketua mafia itu.











"Aku jadi semakin penasaran apa yang kamu lakukan selama bekerja" erlan yang masih fokus menyetir menoleh sekilas kearah kekasihnya.

"Hanya pekerjaan biasa yang selalu saya lakukan, membosankan"

"Apa termasuk membunuh orang?" erlan mengangguk yang membuat Aslan membulatkan mulutnya.

Hening kembali menyelimuti kedua sejoli yang diam dengan kegiatan masing-masing, sampai keduanya telah tiba di tempat yang dituju erlan.

Itu adalah sebuah markas besar dengan cat hitam mendominasi bangunan itu, terlihat seperti mantion mengerikan dengan diisi orang-orang berseragam serba hitam.

'Sangat suram' itu yang ada dibatin Aslan saat melihat bangunan besar tersebut.

"Ayo kita masuk" erlan menggandeng lengan Aslan untuk dibawa masuk kedalam yang langsung disambut bungkukan oleh orang berseragam hitam yang berjaga didepan mantion.

Saat sampai didalam Aslan dapat melihat banyaknya orang berkeliaran dengan ada yang memegang senjata dan ada juga yang membawa sesuatu yang Aslan tidak tau apa itu.

Kotak kotak yang dibawa beberapa orang membuat Aslan penasaran apa isi didalam kotak itu, karna rasa penasaran yang membuatnya melamun Aslan tidak menyadari sedari tadi erlan memperhatikan dirinya.

"Memikirkan apa sayang?" Aslan tersentak dan menoleh ke arah erlan dengan tatapan polos yang terkesan seperti ia kebingungan.

"Apa isi kotak-kotak yang bawa mereka?" tanya Aslan to the point.

"Sesuatu yang saya jual" Aslan semakin di buat bingung, memangnya apa yang dijual pria itu?.

"Kamu jual apa?" tanya Aslan kembali membuat erlan terkekeh dengan tatapan polos yang Aslan perlihatkan.

"Senjata sayang" Aslan akhirnya mengangguk mendengar jawaban dari erlan membuat rasa penasarannya terjawab.

???? ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang