抖阴社区

Sechzehn

188 12 0
                                        

Sorry banget guys baru lanjut, gua lupa😭😭



Kehidupan rumah tangga keluarga erlan berjalan dengan lancar dan harmonis penuh dengan banyak cerita yang terjadi setiap harinya, lyra sudah tidak tinggal lagi bersama erlan dan Aslan karna ia sudah muak melihat matanya terus ternodai oleh sex bebas yang dilakukan di rumah itu.

Erlan biasa saja menanggapi kepindahan lyra dari rumahnya, toh itu lebih bagus karna ia bisa lebih bebas lagi melakukan kegiatan yang ia mau dirumahnya tanda ada orang yang melihat termasuk maid yang hanya datang jika di suruh oleh erlan.

Kini kain kain yang berceceran di lantai di punguti oleh Aslan bekas baju yang mereka berdua pakai sebelum kejadian naas menimpa bool cantik Aslan, kejadiannya bool itu tertabrak oleh penis besar membuatnya menjadi lecet.

"Mas itu gak kamu bersihkan dulu?" Aslan menunjuk ke arah meja yang terdapat ceceran cairan cinta miliknya dan juga erlan.

"Nanti aja" ucap erlan malas.

"BERSIHIN SEKARANG" fine, kalau udah teriak gitu mau tidak mau erlan harus membersihkannya waktu itu juga sebelum jatahnya terancam punah.

"Iya sayang...." erlan mengambil tisu basah untuk mengelap meja sebelum membersihkannya kembali dengan tisu kering, banyak tidur yang ia pakai membuat ruang tengah iu kembali berantakan.

"Astaga mas.... Kan bisa pakai kain lap yang ada di dapur itu!!" Aslan bediri sambil berkacak pinggang menatap erlan yang hanya cengengesan melihat tisu tisu bersejarah di mana mana karna ulahnya.

"Kamu beresin cepat, aku mau masak" Aslan langsung berlalu dari sana meninggalkan erlan yang hanya bisa menghela nafas karna sungguh ia masih cape karna kegiatan mereka, Aslan mah enak karna dia cuman bagian diam dan ia yang bergerak.

Selesai dengan ruang tamu yang udah keliatan jauh lebih baik dari sebelumnya, erlan ngibrit ke dapur untuk mengganggu sangat istri yang sedang memaksa, seharusnya ia tobat untuk tidak mengganggu Aslan lagi masak karna jika sudah ngamuk telpon akan melayang mengenai kepalanya.

"Masak apa sayangnya mas?" tanya erlan sambil memeluk tubuh Aslan dari belakang dan wajah yang dibenamkan di ceruk leher bini cantiknya.

"Gak liat aku masak apa?" erlan menggeleng karna memang ia tidak melihat apa-apa yang dimasak oleh Aslan karna posisi wajahnya tersembunyi di sela leher Aslan.

"Diliat dulu baru bertanya" kenapa istrinya ini jadi jauh lebih galak pas mereka udah nikah gini? Biasa gak terlalu maung begini, pikir erlan.

"Sayanggggg" Aslan diam, tetapi telinganya terpasang untuk mendengar kata selanjutnya dari sang suami.

"Babynya kapan jadi ya?" erlan mengelus elus perut Aslan seolah ada bayi didalamnya.

Aslan tiba-tiba merasa sedih karna sampai saat ini ia belum di karuniai anak, padahal mereka sering melakukannya dan sering juga erlan mengeluarkannya didalam, tetapi kenapa masih belum jadi juga? Apa ia kurang subur?.

Aslan memikirkan semuanya sampai tidak sadar akan masakan yang sudah tercium bau gosong.

"Sayang!"

Aslan tersentak saat erlan teriak memanggil namanya, dan baru sadar mencium bau gosong yang berasal dari masakan yang ia masak.

"Astaga aku melamun" cepat cepat Aslan mengangkat nugget yang udah gosong dan membuangnya ke tempat sampah. Ia lalu mematikan kompor.

"Kamu kenapa melamun, hm? Apa yang kamu pikirkan sayang?" erlan bertanya dengan lembut.

"Aku mikirin perkataan kamu tadi" ujarnya sambil menunduk.

Erlan yang melihat itu mengangkat tubuh Aslan duduk di meja pantry sambil memeluk pinggang ramping itu.

"Maaf ya karna aku kamu jadi kepikiran, tapi yang jelas kamu jangan terlalu dibebani dengan perkataan aku tadi. Mungkin kita sekarang belum di kasi, tapi kita juga gak boleh nyerah, kita trus berusaha semampu kita sampai memang tidak ada harapan lagi-" erlan menghela nafas.

"Aku gak apa tanpa anak, yang penting kamu selalu disisi aku itu aja udah cukup, mau ada ataupun tidak itu gak akan buat aku nuntut kamu atau bahkan ninggalin kamu, jadi jangan terlalu dipikirkan kali ya sayang? Itu juga gak bagus untuk kesehatan kamu" diakhir erlan mengecup lama kening Aslan.

"Tapi kalau kita punya anak pasti bakal lebih seru, pasti bakal lebih berwarna apalagi nanti dengar celotehan mereka yang lucu juga tawa mereka yang gemas, kamu pasti mau kan? Hiks"

"hei baby... Don't cry" erlan mengusap pipi Aslan yang dibasahi air mata.

"Aku mau, makanya kita berusaha dulu ya sayang? Kalau gk bisa kita bisa adopsi" erlan.

"Tapi kalau adopsi pasti beda" rengek Aslan sambil masih terisak.

"Yaudah inti kita berusaha aja dulu okey? Jangan nangis lagi sayang, nanti kepalanya sakit" Aslan mengangguk mengusap air matanya yang masih mengalir.

Erlan membawa Aslan kedalam pelukan hangatnya untuk menyalurkan perasaan nyaman supaya Aslan bisa tenang.

"Kamu jangan putus asa dulu" Aslan kembali mengangguk.

Erlan akhirnya membawa Aslan kekamar untuk diistirahatkan karna sepertinya istrinya kecapean apalagi setelah kegiatan mereka sebelumnya yang menguras tenaga juga.







🎆HAPPY NEW YEAR READER'S🎆

???? ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang