Pagi hari seperti biasa nnael bersiap untuk pergi sekolah, sedangkan aeron masih terlelap diatas kasur.
Nnael sudah siap dan hendak pergi, namun sebelum pergi nnael mendekat ke arah aeron.Dengan perlahan nnael membangunkan aeron.
"Sayang bangun..."Ucap nnael sambil mengelus pipi aeron.
Aeron yang merasa terusikpun menggeliat dan terduduk, lengannya terangkat untuk menggosok matanya.
"Jangan dikucek, nanti merah"Ucap nnael sambil menurunkan lengan aeron.
"Kamu mau sekolah?"Tanya aeron
"Iya, kamu diam disini jangan kemana-mana, pulangnya aku ajakin temen-temen kesini" –Nnael.
"Nanti beliin eskrim ya, kalo pulangnya ga bawa eskrim aku ga mau tinggal sama kamu"–Aeron.
"iya"Ucap nnael sambil terkekeh dan mengelus lembut Surai aeron.
"Yaudah aku pergi ya"Aeron mengangguk.
"Ga ada salam perpisahan nih?"Tanya nnael, aeron yang mengerti kemudian mendekat dan mengecup bibir nnael.
Nnael tersenyum dan mengecup kedua pipi aeron, dan berjalan pergi menuju sekolah
"padahal cuma berangkat sekolah, tapi ada aja ritualnya"Gumam aeron.
(Ritual pergi sekolah aja ngecup bibir, apalagi nanti ritual berangkat kerja).
Aeron yang merasa lapar memilih untuk kedapur untuk mencari makanan, namun setelah dicari, tak ada satupun bahan makanan yang bisa ia masak.
"Kebiasaan banget ga pernah beli bahan makanan "gumam aeron, ia pergi dari dapur menuju ruang tamu sambil menghentakkan kakinya.
Karna bosan akhirnya aeron menyalakan televisi dan menonton kartun si kembar botak.
Saat sedang asik dengan tontonannya, aeron merasa terganggu dengan suara bel rumah ini. akhirnya aeron pergi keluar untuk melihat ada apa.
"Sebentar"Ujar aeron cukup keras karna posisinya masih berjalan menuju pintu.
"Permisi kak, apakah benar ini kediaman atas nama Manuel?"Tanya seorang kurir.
"Iya benar"–Aeron.
"Ini ada pesanan kak, dan sudah dibayar"Ucap kurir itu sambil menyerahkan plastik pesanannya ke aeron.
"Oh makasih ya pak"Ucap aeron.
"Iya, kalo begitu saya permisi"Aeron langsung masuk kembali kerumah dengan senyum terpatri diwajahnya.
Ia membuka plastik tersebut dan ada secarik kertas, aeron mengambil kertas itu dan membaca isinya.
Makan yang banyak, aku tau kamu lagi laper dan dirumah ga ada bahan makanan, jadi aku pesenin makanan kesukaan kamu
from : N
Aeron terkekeh saat membaca pesan itu, karna sudah sangat lapar, akhirnya aeron melahap makanan itu sambil menonton televisi.
"Lucu banget sih, pake surat segala"Gumam aeron saat mengingat secarik surat yang diselipkan di plastik makanannya.
Disisi lain tepatnya disekolah...
Saat ini nnael sedang berjalan santai menuju kantin untuk mencari teman-temannya, sampai dikantin ia melihat jika teman-temannya ada di meja pojok kantin.
Nnael langsung menghampiri teman-temannya yang asik bercanda dan mengobrol, tanpa mengatakan apapun nnael langsung duduk disamping dyren.
"Eh nnael, gimana yang kemarin itu?"Tanya Deden.
"Ternyata itu beneran aeron, dan aeron ga tinggal diperumahan tapi di kosan yang jaraknya cukup jauh dari perumahan yang Lo bilang"Ucap nnael
"Lah, terus ngapain dia di sekitar sana?"Tanya dyren.
"Dia kerja di cafe yang deket taman, gue sempet kesana"–Nnael.
"Trus gimana?"–Banana.
"Ya gue nyuruh bosnya buat pecat aeron, trus gue paksa dia buat tinggal sama gue"Ucap nnael dengan santai.
"Gelo ceuk aing mah"Ujar Deden dengan bahasa sundanya.
"Oh iya, aeron kangen kalian, nanti pulsek ikut gue"–Nnael.
"Gas"Ucap mereka berbarengan.
Hai guys, lama ga update nih, maaf ya soalnya gue sibuk buat classmeet
Jangan lupa votemen thankyou.

KAMU SEDANG MEMBACA
Masih sama [ELRON]
Teen FictionIni hanya cerita fiksi,jangan di anggap serius,dan juga tidak ada sangkut pautnya dengan nama yang berada pada karakter tokoh yang saya buat. #BXB #homophobic menjauh