抖阴社区

'VARELLEO' 13

311 59 4
                                        

13. MERINDU

Leona melangkah perlahan memasuki ruang ganti yang lengang, sepi tanpa suara. Cahaya temaram dari jendela kecil di sudut ruangan menyinari sebagian dinding yang pudar, memberikan suasana yang terasa hening, nyaris menyeramkan. Sebagian besar murid telah kembali ke kelas, meninggalkan ruangan ini dalam kesunyian yang memekakkan telinga.

Dengan langkah ragu, Leona berjalan menuju lokernya. Tangannya yang ramping mengulurkan kunci kecil dan memutar kuncinya perlahan. Pintu loker terbuka dengan suara derit lembut, memperlihatkan seragam pramuka yang terlipat rapi di dalamnya. Namun, sesuatu yang tak biasa langsung menarik perhatiannya. Di antara lipatan seragam itu, ada sebuah benda kecil yang seharusnya tidak berada di sana.

Sebuah kertas kecil, dilipat rapi seperti disiapkan dengan sangat hati-hati. Leona memandanginya beberapa detik, mencoba memahami kehadiran benda asing itu. Dengan jantung yang berdegup lebih cepat dari biasanya, ia mengulurkan tangan, meraih kertas itu dengan perlahan.

Ketika ia membuka lipatan kertas tersebut, matanya dengan cepat menangkap tulisan di atasnya. Kata-kata itu hanya beberapa, tetapi cukup untuk mengacaukan pikirannya.

'Wait for me, dearest.'

Leona membaca ulang pesan itu, memastikan ia tidak salah memahami. Namun, semakin ia memperhatikan, semakin banyak pertanyaan memenuhi pikirannya.

Siapa yang menulis ini?

Apa maksudnya?

Mengapa ia merasa pesan ini bukan sekadar kalimat biasa?

Gadis itu menggenggam kertas kecil itu dengan erat, jari-jarinya sedikit gemetar. Pandangannya kosong, menatap lurus ke depan, tetapi pikirannya berkelana, mencoba memecahkan teka-teki ini. "Tunggu aku ...," gumamnya lirih, mengulang kalimat itu seolah mencoba menemukan petunjuk tersembunyi di dalamnya.

Ia memejamkan mata sesaat, menghirup napas dalam-dalam untuk menenangkan degup jantungnya yang tidak beraturan. Tetapi semakin ia mencoba tenang, semakin banyak spekulasi dan imajinasi liar yang muncul di pikirannya. Akhirnya, dengan perasaan yang masih campur aduk, ia melipat kembali kertas itu dan menyelipkannya ke dalam saku seragamnya.

Ketika melangkah keluar dari ruang ganti, perasaan aneh kembali menyeruak. Ada sesuatu atau seseorang yang membuatnya merasa sedang diawasi. Langkahnya melambat dan ia menoleh ke belakang. Namun, tak ada apa pun di sana, hanya bayangan kosong ruangan dan suara dedaunan di luar jendela yang bergoyang pelan tertiup angin.

Leona berdiri diam sejenak, mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu hanyalah ilusi. Namun, jauh di lubuk hatinya, ia tahu perasaannya tidak salah. Ia tidak sendirian. Seseorang, entah siapa, memperhatikan setiap gerak-geriknya.

 Seseorang, entah siapa, memperhatikan setiap gerak-geriknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VARELLEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang