END - Berpakaian seperti pacar bajingan sang pahlawan

Shen Xiaoxiao berkata kepada Fu Shinian dengan ngeri, "Niannian, tenanglah, aku, aku, aku..."

Fu Shinian menatap Shen Xiaoxiao dengan wajah ketakutan dan berkata dengan nada jahat, "Xiaoxiao sedikit tidak sabar? Lihat betapa bersemangatnya kamu adalah!"

Shen Xiaoxiao memandang Fu Shinian yang berjalan perlahan. Dia sangat ketakutan sehingga dia segera bangkit dari tempat tidur dan merangkak ke samping tempat tidur. Fu Shinian berjalan ke depan dengan cepat, meraih pergelangan kaki Shen Xiaoxiao dan menarik Shen Xiaoxiao kembali.

Shen Xiaoxiao hampir pingsan di dalam, "Sudah berakhir, sudah berakhir, sudah berakhir. Seseorang datang dan selamatkan aku!"

"Niannian, jangan terlalu bersemangat, bicarakan apa yang ingin kamu katakan. Aku hanya berbohong padamu, aku akan melakukannya pasti tidak akan meninggalkanmu., kecuali kamu meninggalkanku."

Takut Fu Shinian tidak akan mempercayainya, dia memeluk Fu Shinian, mencium pipi Fu Shinian, dan berkata, "Aku sangat menyukaimu, sungguh!"

Fu Shinian membungkuk kepalanya. Menatap Shen Xiaoxiao yang sedang menjilat, matanya merah karena ketakutan. Mungkin karena perjuangan barusan, pipinya menjadi merah muda, dan dia tampak seperti telah diintimidasi.

"Oh, benarkah? Apakah kamu paling menyukaiku?" Shen

Xiaoxiao, yang penuh keinginan untuk bertahan hidup, harus memilih antara menepati janjinya atau menyelamatkan nyawanya . Aku paling menyukaimu!"

​​Fu Shinian sengaja bersikap dingin. Wajahnya, "Kalau begitu cium aku, dan aku akan percaya padamu jika kamu menciumku!"

Ketika Shen Xiaoxiao mendengar ada sesuatu yang terjadi, dia segera meletakkan tangannya di atas Fu. bahu Shinian, mengangkat kepalanya dan menciumnya. Sambil berciuman, dia mengamati ekspresi Fu Shinian.

Merasa Fu Shinian tidak berubah, Shen Xiaoxiao menjadi ketakutan dan mulai menutup matanya dan mencium Fu Shinian dengan serius. Lidah kecilnya menembus mulut Fu Shinian, dan dia mencium Fu Shinian berdasarkan ingatan akan tindakan Fu Shinian saat dia menciumnya.

Fu Shinian memandang Shen Xiaoxiao yang sedang menciumnya dengan serius. Dia menahan amarahnya dan memperhatikan tindakan Shen Xiaoxiao selanjutnya.

Shen Xiaoxiao merasa sudah lama berciuman, tapi Fu Shinian masih tidak merespon. Mengangkat kepalanya dan menatap Fu Shinian yang tanpa ekspresi, Shen Xiaoxiao diam-diam berkata, "Ini sudah berakhir. Apakah karena kita tidak bisa membujuknya lagi? Apakah kepolosannya akan terancam?"

Tidak, tidak, dia masih harus berjuang . Dia mendekatkan kepalanya ke leher Fu Shinian, memandangi jakun yang menonjol, memikirkan apa yang dikatakan di Internet, tempat paling seksi dan sensitif pada seorang pria, dan menciumnya segera setelah dia menutup matanya. Merasakan tekstur tulang di tempat yang menonjol, Shen Xiaoxiao mau tidak mau menjilatnya dengan ujung lidahnya.

Fu Shinian tiba-tiba dicium oleh Shen Xiaoxiao di jakunnya, dan dia mengepalkan tinjunya erat-erat untuk menekan kegelisahan di hatinya. Tapi tiba-tiba dia merasakan tenggorokannya dijilat oleh lidah lembut dan harum Shen Xiaoxiao, dan seluruh akal sehatnya serta ujung yang tersembunyi hilang. Semua runtuh. Fu Shinian dengan kasar menekan Shen Xiaoxiao ke bawah tempat tidur, dan mencium bibir merah yang baru saja mencium lehernya, mendominasi dan bertahan...

Shen Xiaoxiao ketakutan dan berkata, "Ah..." Saat dia hendak berbicara, dia disumpal. Shen Xiaoxiao

memandang Fu Shinian, "Sialan, dia bahkan mendengarkan kata-katanya dan menciumnya, dan dia masih ingin berhubungan seks dengannya! Sudah berakhir, sudah berakhir, Ayah, datang dan selamatkan putrimu!"

Dia merasa bibirnya digigit oleh ciuman penuh gairah Fu Shinian, dan dia tidak dapat menahan diri untuk tidak mengeluh tentang Fu Shinian, "Mader, apakah protagonis laki-laki itu seekor anjing?