抖阴社区

                                        

Namun, segalanya menjadi rumit ketika Adel, sahabat sekaligus orang yang mencintai Gracia dengan tulus, datang ke dalam kehidupan mereka. Fardan, ayah Adel, sangat membenci Gracia. Bukan hanya karena masa lalu gadis itu yang kelam, tetapi karena ia merasa Gracia akan menghancurkan masa depan anaknya. Fardan tak segan - segan mengancam nyawa Gracia untuk menjauhkan Adel darinya. Namun, Adel tak pernah menyerah. Ia mencintai Gracia dengan segenap jiwanya, hingga akhirnya ia melawan ayahnya sendiri. Dalam pertarungan sengit itu, Adel membunuh Fardan demi melindungi Gracia - sesuatu yang terus membayangi hati Oniel hingga kini.

"Aku tak bisa mempercayai ini, Gracia," bisik Oniel, suaranya nyaris hilang. Ia mendongak, menatap Gracia sekilas sebelum memalingkan wajah. Ia tidak sanggup melihat Gracia menangis seperti itu, tetapi kata-katanya tetap keluar, sarat dengan luka yang menganga.

Oniel menggeleng pelan, matanya penuh dengan luka yang tak lagi bisa disembunyikan. Pandangannya menelusuri sosok Gracia yang berlutut di lantai, tubuhnya terguncang hebat karena tangis. "Kamu bilang kamu mencintainya," ucapnya, suaranya melemah, seakan setiap kata yang keluar mengiris hatinya sendiri. "Kamu bilang kamu akan bertahan, apa pun yang terjadi... Tapi sekarang? Sekarang kamu menyerah? Setelah semua yang telah dia lakukan untukmu?"

Gracia terisak, bibirnya bergetar hebat, tetapi tak ada jawaban yang keluar. Air matanya jatuh tanpa henti, membasahi lantai dingin di bawahnya. Ia hanya bisa menggeleng lemah, mencoba menyangkal kebenaran yang begitu menyakitkan, tetapi isak tangisnya semakin keras, seperti jeritan tanpa suara.

"Dia memberikan segalanya, Gracia. Segalanya!" Oniel memejamkan mata sejenak, menarik napas panjang yang terdengar seperti usaha putus asa untuk menenangkan dirinya. Namun, suara yang keluar berikutnya lebih tajam, penuh dengan rasa sakit. "Dia mengorbankan hidupnya, mimpinya, bahkan... keluarganya, demi kamu. Dia melawan ayahnya sendiri. Dia mengotori tangannya dengan dosa yang tak pernah bisa dia hapus, hanya untuk melindungimu!"

Kata-kata itu menghantam Gracia seperti gelombang badai. Tubuhnya runtuh lebih ke lantai, kedua tangannya memegang erat ujung piyamanya yang kini basah oleh air mata. Tangisnya berubah menjadi isakan yang terputus-putus, setiap nafas terasa seperti pisau yang mengiris dadanya.

"Maaf... Maaf..." suara Gracia pecah di tengah tangisannya, tak lebih dari bisikan lirih yang tenggelam dalam keheningan malam. "Aku... aku tahu aku salah. Aku tahu aku Menghancurkan semuanya... Maaf, Oniel... Maafkan aku..."

Namun, kata-katanya terasa tak cukup. Tidak untuk membalas semua rasa sakit yang sudah ia timbulkan. Tidak untuk menjawab kekecewaan yang tergambar jelas di wajah Oniel.

Oniel memandangi Gracia yang terlihat begitu rapuh di depannya. "Kamu tahu?" suaranya terdengar lebih lembut sekarang, tetapi justru menyimpan kesedihan yang jauh lebih dalam. "Kamu tahu betapa dia mencintaimu, Gracia? Kamu tahu apa artinya semua pengorbanan itu untuk dia? Dan sekarang... semua itu sia-sia?"

Gracia hanya menangis lebih keras, tubuhnya menggigil, seperti seseorang yang tengah tenggelam dalam gelap dan tak menemukan jalan keluar. Ia mencoba berbicara, tetapi tidak ada yang bisa ia katakan lagi. Tidak ada kata-kata yang cukup untuk menghapus rasa bersalah yang menenggelamkannya.

"Maaf..." ucapnya lagi, kali ini hampir tak terdengar, seperti sisa-sisa suara dari hati yang telah hancur.

Oniel menatapnya untuk waktu yang terasa begitu lama, sebelum akhirnya menghela napas panjang. Matanya berkaca-kaca, meski ia berusaha keras untuk tetap tegar, menyentuh bahu Gracia yang gemetar, lalu berkata dengan suara yang hampir tak terdengar. "Kamu tidak hanya menghancurkan dia, Gracia. Kamu juga menghancurkan dirimu sendiri. Dan aku... aku tidak tahu apakah aku bisa memaafkan ini."

Oniel bangkit berdiri, melangkah perlahan meninggalkan Gracia yang masih terpuruk di lantai. Langkahnya berat, seolah setiap langkah itu meninggalkan jejak luka yang lebih dalam di hatinya.

????????? [ ?????? ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang