Pesan notifikasi yang muncul di ponsel berwarna hitam itu mempunyai nada berbeda untuk beberapa urusan. Kali ini adalah pesan notifikasi bersuara uang! Kau mau tahu alasannya? Suara pesan barusan masuk adalah persis ketika mesin kasir berbunyi, ya seperti itu! Manusia berjenis kelamin pria berusia tiga puluh tahunan di ranjang bangun dengan terduduk masih lengkap memakai piyama dan selimut. Matanya dipaksa membuka karena telinganya menangkap suara ditunggu-tunggunya mau berasal dari manapun itu menjadi sesuatu menarik sekali. Ia menoleh ke samping dan menemukan sumber suara, ponselnya.
Ia membuka ponsel dengan kode sandi hanya dia seorang yang tahu, dan segera diketahui membuatnya tersenyum merekah. Tak berapa lama ia merasa heran bagaimana seorang wanita tak punya pekerjaan tetap bisa menyetor uang membayar utang dengan jumlah yang cukup besar ini? Ia mengusir pikiran khawatir dan penasaran menggantinya dengan merenggangkan tubuh, rasa ingin tidur kembali beradu banding dengan cuaca di luar yang bagus untuk dinikmati berolahraga di luar ruangan. Ia menarik napas lalu mengembuskan cepat, menyibakkan selimut segera berganti pakaian. Saat ia keluar dari kamar, pria paruh tengah membuat kopi kaget dengan kehadiran majikan mudanya bangun di waktu bukan kebiasaannya.
"Selamat pagi, Pak Zay!" sapa majikan mudanya mendekati ruang tengah ke arah dapur.
"Anda mau ke mana, Pak Ahlf? Sepagi ini?"
"Berolah raga, kostum lama yang jarang kupakai." Pria dipanggil Ahlf itu menarik kaus stretch warna putih yang dikenakannya sebentar, kaus itu kembali membalut tubuhnya secara ketat dan menghabiskan air mineral di gelas.
"Anda ... serius?" tanya Pak Zay serius.
"Ya, buatkan aku sarapan nanti saja, yang berat," pesan Ahlf meninggalkan gelas di meja makan untuk pergi ke luar.
Pak Zay masih merasa terkejut pun mengekori Ahlf ke garasi rumah, ia melihat Ahlf membuka penutup sepeda roda dua yang jarang digunakannya sembari berdecak kagum karena sepedanya berguna juga di saat seperti ini. Pak Zay melesat masuk ke dalam dan muncul kemudian sembari membawa sebotol air mineral dingin dari kulkas diberikannya pada Ahlf. Ahlf berterima kasih sambil menaruh botol mineral di tempat yang sudah dipasang.
"Aku pergi dulu," ujar Ahlf mengayuh sepeda roda dua miliknya yang hampir menjadi fosil itu.
Pak Zay menatap punggung Ahlf yang benar-benar mengendarai sepeda menjauh dari halaman rumah, lalu menekan tombol pintu garasi menutup otomatis. Ia hampir saja berbalik masuk ke dalam rumah lagi dan sebuah ingatan menyadarkan Pak Zay jika ia bisa memanfaatkan situasi sepi ini untuk menghubungi seseorang yanh akan membantunya selama pulang kampung. Ia merogoh ponselnya dan mendial nomor ponsel baru, di dering ketiga sambungan telepon terjadi.
"Selamat pagi, bagaimana dengan permintaan saya kemarin lusa?"
Selamat pagi. Dia bersedia.
Pak Zay menghela napas merasa bebannya terangkat dan berkata jika pukul sepuluh nanti akan bertemu dengannya di tempat yang sudah ditentukannya kemarin lusa. Pak Zay menyimpan ponselnya di saku, berjalan ke arah dapur dan mengambil bahan-bahan makanan dari kulkas menaruhnya di meja dapur hingga memenuhi. Ia mengambil beberapa jenis pisau dan mulai memotong, memilah dan membuat beberapa fermentasi dan marinasi. Ia menepikan piring besar berisi bahan makanan yang akan dimasaknya untuk terakhir kali sebelum berangkat, sementara wadah-wadah lain mulai ditutup dan diberi label sesuai isi dan tanggal yang tahan air sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Pak Zay barulah memasak setelahnya, bawang-bawang yang sudah dihaluskan dimasukkan ke panci berisi minyak sayur sudah panas menimbulkan suara berisik dan aroma wanginya perlahan menguar, lalu memasukkan bahan makanan lain hingga matang, selagi menunggu ia mengambil panci kosong dan menuangnya sedikit minyak sayur menunggu sejenak kemudian menuang kocokan telur. Kegiatan itu berlangsung lamanya hingga selesai beberapa masakan yang disajikan di meja menunggu pemilik rumah datang.

YOU ARE READING
Recluse [The End]
Romance21+ || Don't Copy My Story! || On Going Biarpun burung kecil yang sayapnya patah itu istirahat untuk terbang, bukan berarti dia tak bisa terbang lagi. Dia hanya istirahat untuk bersiap terbang menembus awan lagi. ? Ashly RosenVqist? Bisakah aku eg...