"Saya suami kamu, zaujati."
Mengisahkan tentang seorang dosen dan mahasiswi.
-
Bagaimana perasaan kalian ketika mengetahui di jodohkan dengan dosen yang menurut kalian menyebalkan?
-
Seorang dosen itu adalah seorang gus di sebuah pesantren terkenal...
عندمانجرؤعلىالدعاءمنأجلالأفضل، فكنمستعدًالخسارةشيءنعتقدأنهجيد ketika kita sudah berani berdoa meminta yang terbaik, maka bersiaplah untuk kehilangan sesuatu yang menurut kita baik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🥀
"Terus si kak j apa?" Goda Amanda kepada Asha dan Asha pun dengan sengaja menginjak kaki Amanda.
"AWS." Rintih Amanda saat kakinya di injak oleh sang sahabat.
"Kenapa man?" Tanya zeeya kepada Amanda teman dari adiknya itu.
"Nggak apa-apa kok kak." Bukan Amanda yang menjawab melainkan Asha yang menjawab dengan senyumnya dan zeeya pun hanya menggelengkan kepalanya.
"HELLO I'M COMING!" Teriak seorang perempuan yang mengagetkan mereka dan yang berada di restoran itu pun menengok kearah suara.
"Viola, ya Allah sayang!" Ujar zeeya dengan senang melihat perempuan itu.
"Bubub ternyata ada lo." Ucap viola langsung menghampiri zeeya dan memeluknya.
"Jeng, masyaallah apa kabar?" Tanya Nadia kepada Vera yang duduk di kursi roda.
"Sudah baikan kok jeng." Jawab Vera dengan semangat.
"Jeng, maaf kemarin aku nggak ngunjungin kamu soalnya ada urusan di butik yang nggak bisa di tinggal." Ucap Nadia kepada sahabatnya yang sedang duduk di kursi roda.
"Tidak apa-apa, sekarang butik mu sudah mendunia ya?" Jawab Vera sambil menggoda sahabatnya.
"Aduh jeng, kamu ini bisa aja." Ucap Nadia dengan malu-malu.
"Jeng Vera apa kabar?" Tanya Anita kepada sang sahabat.
"Puji tuhan, baik kok jeng." Jawab Vera dengan senyuman di wajahnya yang mengembang.
"Jeng sudah sehat lagi kan? Kemarin pas aku jengukin, kamu lemes banget." Tanya Anita kepada sahabatnya.
"Kan kemarin itu baru banget selesai oprasi jeng, jadi maklum kalo lemes." Jawab Vera sambil terkekeh.
"Aduh jeng, maaf aku lupa." Ujar Anita dengan malu-malu.
"Mamah memang pelupa, mami." Ucap Acha yang datang dari belakang bersama Asha.
"Kamu anak kecil ikut-ikutan aja." Sinis Anita kepada anaknya.
"Mah? Anak kecil? Aku udah 24 tahun mah." Ujar Acha dengan dramatis.
Yang berada di situ pun terkekeh.
"Iya-iya, anak mamah sekarang sudah gadis." Ucap Anita yang masih terkekeh.