“Aku mencintainya, maka dari itu, lebih baik aku mundur. Karena aku tahu, bukan aku yang dia cintai.” — Arshaka.
■■■■■
“Apa yang akan kau lakukan pada Juno?” tanya Juan, kedua matanya masih sibuk pada jalanan.
Shaka melirik sekilas. “Bisakah kau pelan-pelan membawa mobilnya? Aku tidak ingin jika Felia celaka bersama dengan Keno Myung itu.”
Juan memutar bola matanya, tanda ia malas. “Iya, sahabat cantikmu pasti akan aman dengan Keno. Tenanglah.”
“Aku tidak bisa tenang...” ucapnya, lalu menutup kedua matanya. “Juan, apa kau percaya akan cinta?” tanyanya dengan suara yang nyaris pelan.
“Apa? Kau mencintai sahabatmu?” tanya Juan.
“Tidak.” Ia menghela napas panjang. “Tidak ada yang tahu, lebih tepatnya.” Arshaka melanjutkan kalimatnya dengan masih menutup kedua matanya.
Juan tersenyum tipis. “Sudah kuduga.”
“Hm..” Shaka malas menanggapi.
“Pertemanan antar dua lawan jenis itu sangat mustahil, jika tidak ada kata cinta di antaranya. Huh, kau sangat naif, Arshaka Park. Sudah berapa lama?”
Shaka tidak langsung menjawab, dia tersenyum dalam diam seraya masih tetap menutup kedua matanya. “Ah, aku merasa mengantuk... bukankah ini jam tidur siang?”
“Iya, bagi anak kecil. Dan kau? Apakah kau anak kecil?” tanyanya, dengan salah satu alis dinaikkan.
Shaka lagi dan lagi hanya bisa tersenyum tipis, lalu menghela napas panjang sebelum membuka kedua matanya. “Sudah lama.”
“Aah! Kau mengagetkanku!” seru Juan.
“Sudah lama.”
“Apanya? Apa yang sudah lama?” tanya Juan.
“Menyukainya.”
Lelaki yang kini sedang fokus menyetir itu, dengan segera menoleh. “APA?”
“FOKUS SAJA MENYETIR, KAU INGIN KITA MATI KONYOL?!” bentaknya. “Impianku menjadi kekasih seorang Felia masih belum terwujud, tolong jaga nyawaku dengan baik.”
“Oh, maafkan aku...”
Arshaka hanya mengendikan bahunya acuh, sahabatnya itu memang terkadang seperti ini. Dia terlihat cuek, tapi nyatanya dia memiliki sisi yang sangat hangat. Ucapannya terkesan menohok, tapi itulah daya tariknya.
Juan Han, lelaki dengan postur tinggi bak model ini sangat mencintai musik. Sehari tanpa musik, seperti tak ada gairah untuk hidup. Cita-citanya adalah, menjadi musisi terkenal. Namun apa daya, kedua orang tuanya menginginkan anak tertuanya itu menjadi seorang dokter. Dan dengan baik hati, tanpa menolak sedikit pun, dia menerima keinginannya tersebut. Meskipun hati kecilnya meronta untuk menolak.
Lelaki yang sangat ikonik dengan kucing hitam ini, memiliki senyuman yang sangat manis. Menyukai grup band Nirvana, dan juga segala jenis musik bergenre Rocks. Julukannya adalah ‘Skena’ karena dia tipikal laki-laki yang susah untuk diatur dan selalu berontak, tapi tidak dengan kedua orang tuanya. Ia percaya, bahwa kebahagiaannya adalah kebahagiaan kedua orang tuanya pula.
Memiliki sifat yang dingin, tapi sebenarnya dia memang dingin. Haha, tidak, bercanda. Anak zaman sekarang membicarakan ‘Tsundere’ itulah yang bisa menggambarkan seorang Juan Han saat ini. Dia lebih dulu kenal dengan Arshaka, dibanding dengan sahabatnya yang lain. Dan gaya bicaranya yang terkesan asal-asalan, membuat para sahabatnya tak bisa membalas ucapannya. Tapi itulah daya pikat seorang Juan.

KAMU SEDANG MEMBACA
But Sometimes
RomanceIni kisah tentang persahabatan seorang laki-laki dan perempuan, yang di mana mereka diuji ketika salah satunya memiliki perasaan lebih. Bagaimana kisah keduanya? Akankah cinta mereka bersemi?