Ia menatap cincin itu dengan tatapan kosong sebelum akhirnya bertanya sekali lagi dengan suara serak,
"Kenapa ada cincin di jari guee ??"
Malvin, yang duduk di sampingnya, menarik napas sebelum menjelaskan semuanya.
Bahwa ayahnya yang menyuruh, bahwa ini bukan kebetulan, bahwa ini semua sudah diatur.
Harsa mendengarkan dengan hati berdebar. Ada rasa khawatir yang menyelip dalam pikirannya bagaimana keadaan orang tuanya? Apakah mereka baik-baik saja?
"Tenang, Sa. Yang lain udah cari tahu," kata Malvin menenangkan.
Namun, di balik kepasrahannya, ada sesuatu yang membuat hatinya bergetar perasaan asing yang entah harus ia sangkal atau terima begitu saja.
Senang? Apa dia benar-benar merasa senang?
Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka, dan beberapa sosok familiar masuk dengan wajah penuh ekspresi berbeda-beda.
"Eh, istriku sudah sadar," Jovan bercanda dengan nada santai.
"MATAMU ANJING!" Harsa membalas ketus.
"Jangan galak-galak, Sa. Kita baru nikah," Jemian ikut menimpali dengan nada menggoda.
Harsa menghela napas panjang. Ini nyata.
Ini bukan mimpi. Ia, Harsa, sekarang memiliki enam suami.
Namun kebahagiaan singkat itu terhenti saat pembicaraan beralih ke penyelidikan orang tuanya. Jovan, Jemian, Ravindra, Jonathan, dan Calvin kembali dengan kabar yang membuat suasana berubah tegang.
"Masih belum jelas, tapi yang pasti kedua orang tua Harsa sedang menyelidiki kasus narkoba yang baru-baru ini tersebar di Korea. Dan itu sama seperti yang ditemukan di tubuh Harsa."
Mata Harsa membelalak. "Hah?! Narkoba? Tapi gue gak ngerasa efek apa-apa."
Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya melemas dan jatuh tak sadarkan diri.
"SAAA"
"ISTRIKU"
"HARSAAA"
"SAYANG"
"KETUA"
"BUBBB"
(alay banget alay😭😭😭)
Kepanikan menyebar dalam hitungan detik. Mereka segera memanggil dokter. Setelah pemeriksaan singkat, dokter menjelaskan bahwa ini adalah efek dari obat penawar yang baru saja dibuat.
Namun, tak ada yang tahu efek sampingnya.
Setelah dokter memastikan bahwa kondisi Harsa stabil dan ia sudah diperbolehkan pulang, keenam suaminya segera bersiap membawanya keluar dari rumah sakit. Namun, ada satu masalah Harsa masih pingsan.
Malvin menghela napas panjang, "Oke, siapa yang mau gendong?"
Jovan langsung melangkah maju,
"Gue aja."
Dengan hati-hati, ia mengangkat tubuh Harsa ke dalam gendongannya. Wajahnya tetap serius, tetapi dalam hatinya, ia tidak bisa mengabaikan betapa ringan dan rapuhnya sosok yang selama ini mereka kenal sebagai pemimpin tangguh.
Saat mereka berjalan melewati lorong rumah sakit, beberapa perawat dan pengunjung menatap penuh rasa ingin tahu. Bagaimana tidak? Enam pria tampan berjalan bersama dengan ekspresi serius, sementara salah satu dari mereka membawa seorang lelaki pingsan dalam pelukannya pemandangan yang terlihat seperti adegan drama.
Sesampainya di mobil, mereka memastikan Harsa duduk dengan nyaman. Jemian, yang bertugas menyetir, memastikan semua siap sebelum menyetir
Didalam mobil mereka kembali membahas situasi yang semakin rumit
"Gue rasa ini ada kaitannya sama Yakuza yang kemarin nyulik Harsa," Jemian membuka pembicaraan dengan wajah serius."
"Apa jangan-jangan orang tuanya Harsa lagi nyelidikin kasus itu, makanya Harsa diincar" Calvin menimpali.
"Kalau benar ini bahaya, Harsa pasti bakal dalam bahaya!" Jonathan menambahkan dengan nada khawatir.
"Kita harus jagain dia gak boleh lengah" Ravindra menyimpulkan.
Namun, meski situasi mencekam, satu hal yang mereka sadari adalah… mereka sudah menikah dengan Harsa. Itu berarti mereka memiliki alasan sah untuk selalu berada di sisinya, melindunginya 24 jam penuh.
Beberapa waktu berlalu sebelum Harsa kembali sadar. Namun, yang terjadi selanjutnya sama sekali di luar dugaan.
"Eumm… kakaa…." panggil Harsa dengan suara manja.
Sekejap, keheningan melanda. Mereka semua membeku. Jantung mereka serasa copot.
Jemian yang menyetir hampir membanting setir ke kiri.
Jonathan menelan ludah. Ravindra menutup wajahnya dengan kedua tangan. Calvin berusaha mengambil napas panjang.
Ketua mereka. Sosok yang selama ini dingin, galak, dan tidak bisa disentuh… kini berbicara seperti anak kecil?
Jovan duduk dengan tegang, mencoba mengatur napasnya, sementara Harsa masih bersandar di pangkuannya. Wajahnya terlihat polos, seakan tidak menyadari dampak besar dari tindakannya terhadap keenam pria yang kini duduk dalam dilema.
Namun, situasi semakin tidak terkendali saat Harsa tiba-tiba bergerak dan tanpa peringatan memanjat ke pangkuan Jovan, melingkarkan kedua lengannya di sekitar tubuh pria itu.
Jantung Jovan berhenti sejenak.
"H-Harsa…?" suaranya bergetar, nyaris tercekat di tenggorokan.
Harsa hanya bergumam pelan, seperti anak kecil yang mencari kenyamanan, lalu semakin menempel. Jovan bisa merasakan kehangatan tubuhnya, napasnya yang stabil, dan jari-jari kecil yang tanpa sadar mencengkeram bajunya.
Ini gila. Ini benar-benar gila.
Di kursi depan, Jemian yang sedang menyetir mulai berkeringat dingin. Jonathan dan Ravindra saling melempar pandangan panik, sementara Malvin hanya bisa menutup wajah dengan kedua tangan.
"Jangan banyak gerak, Sa…" suara Jovan bergetar, mencoba menenangkan diri. Tapi sayangnya, Harsa sama sekali tidak menggubris. Ia justru semakin menggeser posisi, mencari posisi yang lebih nyaman di pangkuan Jovan.
Wajah Jovan langsung memanas.
Rasanya seperti ujian terberat dalam hidupnya.
Di satu sisi, ini adalah rezeki besar. Tapi di sisi lain, kalau Harsa terus bergerak seperti ini..
Jangan pikirkan yang aneh-aneh, Jo. Fokus. Tarik napas. Jangan kehilangan kendali!
Namun, melihat ekspresi Harsa yang begitu nyaman, ditambah tatapan menggoda dari yang lainnya yang seakan berkata "Nikmatin aja, bro" membuatnya semakin frustrasi
"Ini gawat… kalau dia terus begini, aku yang bakal pingsan duluan..," gumam Jovan dalam hati, mencoba bertahan dari gempuran kelembutan Harsa yang tidak sengaja menguji batas kewarasannya.
"kakkkk jemii ciummm"
"HAH???"
Ini gila. Ini benar-benar gila. Mereka semua merasa kewarasan mereka perlahan-lahan terkikis.
Harsa yang seperti ini… terlalu berbahaya bagi kesehatan mental mereka.
••
GUE JUGA IKUT GILA INI ANJIR HARSA LUCU BANGETTT GAKUAT

KAMU SEDANG MEMBACA
MY CHAIRMAN[Harem?] END
Fanfictiontentang Harsa, yang terpaksa harus nikah sama anggotanya tongkrongannya sendiri. ??ALUR RINGAN ??haechanxdream ??jngn plagiat tol kata kata campurann yaa