Hari-hari berlalu, bulan demi bulan penuh dengan kehebohan, tawa, dan... kekacauan. Kehidupan Harsa kini tak lagi sama. Ia masih tetap dirinya yang garang dan kasar, tetap menebar aura mengintimidasi di kampus dan di jalanan, tetap menjadi ketua yang ditakuti dalam dunia Black Moonlight. Tapi ada satu hal yang berbeda, ia memiliki suami.Enam pria yang mengelilinginya bukan hanya suami, mereka adalah kekacauan yang manis, obsesi yang berbahaya, dan rumah yang selalu menunggu kepulangannya.
Di kampus, orang-orang yang dulu sempat mendekati Harsa saat ia dalam mode 'imut' kini menjaga jarak lagi. Tak ada lagi yang berani mendekat sembarangan, dan itu membuat keenam suaminya puas. Mereka tak perlu lagi terus-terusan menempel ketat untuk menjaga Harsa dari gangguan luar, sekarang semua orang sudah tahu, Harsa bukan untuk didekati.
Namun, setiap hari, keenam pria itu tak pernah absen memutar video atau foto-foto Harsa selama sebulan 'mode polos'-nya.
"Anjing, hapus itu semua," geram Harsa sambil mencoba merebut ponsel dari tangan Malvin.
Malvin dengan santai mengangkat ponselnya lebih tinggi, tak membiarkan Harsa mengambilnya. "Nggak bisa, Sayang. Ini terlalu berharga."
Jovan tertawa sambil menonton rekaman di ponselnya sendiri. "Gila sih, lo imut banget di sini. Coba kayak gitu lagi dong imut."
Harsa mendengus, wajahnya merah padam. "Lo semua tuh penyakit, tahu nggak?"
Calvin menatapnya dengan senyum penuh arti sebelum menarik dagu Harsa dan mengecup bibirnya sekilas. "Iya, penyakit. Penyakit yang bisa buat kita gila sa."
Harsa tersentak, detak jantungnya berdegup lebih cepat dari yang ia mau akui. Tapi sebelum ia bisa membalas, Jemian sudah menariknya ke pangkuan dan membisikkannya di telinga.
"Kita tahu lo udah mulai cinta sama kita juga, kan?"
Harsa menggigit bibirnya, menahan jawaban yang terlalu memalukan untuk diucapkan.
Jonathan yang duduk di sebelahnya hanya tersenyum lembut, tangannya mengusap punggung Harsa dengan penuh kasih. "Nggak apa-apa kalau lo masih gengsi. Tapi kita tahu, Harsa."
Ravindra, yang sejak tadi hanya mengawasi, akhirnya menarik Harsa dari pangkuan Jemian ke dalam dekapannya. Dengan tenang, ia mencium puncak kepala pria itu, membiarkan kehangatan di antara mereka berbicara lebih banyak daripada kata-kata.
Harsa menunduk, menelan ludahnya sendiri. Ia ingin mengelak, ingin menyangkal. Tapi... sial. Ia tidak bisa.
Ia akhirnya hanya bisa bergumam pelan. "...Dasar gila lo semua."
Keenam pria itu saling bertukar pandang sebelum tersenyum puas.
Ya, mereka gila. Gila karena Harsa.
Dan Harsa pun akhirnya mengerti. Ia juga gila karena mereka.
••
Dan di balik keintiman yang mereka ciptakan, Black Moonlight tetap berdiri. Seoul masih mengenal mereka sebagai berandalan yang tak bisa disentuh.
Namun, kini tetap ada yang berbeda.
Di tengah perkelahian, kejar-kejaran, dan kekacauan yang mereka buat, selalu ada momen di mana keenam pria itu menarik Harsa dalam dekapan mereka. Ada kecupan di kening setelah baku hantam, ada genggaman erat di tangan saat mereka berjalan bersama, dan ada bisikan mesra bahkan saat darah masih menetes dari luka pertempuran.
Harsa tetap kasar, tetap menggerutu, tetap melempar umpatan di antara ciuman yang diberikan suami-suaminya.
Tapi ia tak lagi menolak.
Ia akhirnya menerima.
Bahwa mereka adalah miliknya.
Dan ia milik mereka.
Selamanya.
-Tamat-
~
Lagi mode halal ya ges ya bulan puasa:vMungkin nanti lebaran ak kasih spesial chapter khusus....
hehehe
YEYY HARSA UDAH END,
babayy semua, semoga paham thx yang udah baca, vote dan komen sampe end lopyu🥺🥺

KAMU SEDANG MEMBACA
MY CHAIRMAN[Harem?] END
Fanfictiontentang Harsa, yang terpaksa harus nikah sama anggotanya tongkrongannya sendiri. ??ALUR RINGAN ??haechanxdream ??jngn plagiat tol kata kata campurann yaa