抖阴社区

08

1.1K 172 21
                                    

"Akan kuberi waktu untuk membongkar dan merakit senapan kalian. Jika tak selesai dalam waktu 1 menit, kalian akan dihukum"

"Hah? Hukuman?"

"Yaaahhh" teriakan keluhan satu kelas menggema di ruangan tersebut

"Siapa yang mengeluh tadi? Maju kedepan" Letnan Lee mengedarkan pandangnya ke penjuru kelas.

Para siswa lantas memalingkan muka dan berdehem seolah melupakan apa yang baru saja mereka katakan.

"Grup satu mulai pembongkaran"

"Mulai"

Youngshin yang pertama kali selesai, kemudian Yoojung, lalu Soyoon dan Junhee yang selesai berbarengan disusul yang lainnya.

Sekarang giliran grup dua, lelaki jangkung itu maju dan duduk di kursi paling depan, membuat name tak memutuskan pandangannya pada lelaki bertubuh tegap itu. Mata coklatnya berbinar memandang laki-laki yang kini tengah mengangkat kedua tangannya, menjadi yang pertama selesai diantara yang lain. Lelaki itu berbalik, berjalan ke belakang kemudian disusul yang lainnya. Mata sipitnya beradu pandang dengan sang gadis pujaan yang entah sejak kapan memandanginya tanpa kedip. Sampai lelaki itu gugup dan memutuskan kontak matanya duluan.

Wootaek, pemuda itu duduk tepat di belakang gadis yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya. Matanya menghunus tepat pada gadis di depannya yang sedari tadi tak menghentikan pandangannya pada seseorang. Angin berhembus melalui jendela, menyentuh sela-sela rambut milik si gadis, membuatnya mengedipkan mata karena helaian rambut itu menyentuh bulu mata lentiknya.

Tangan pemuda itu bergerak menyentuh helaian rambut yang bergeser berantakan pada wajah gadis di hadapannya, menariknya lembut lalu menyelipkan rambut itu ke belakang telinga. Kepalanya maju, mendekati telinga gadis itu lalu berbisik, "Kau gugup, name?"

Duduk di pojok kelas dekat jendela bersama gadis di depannya seakan menjadi poin jackpot baginya. Keberuntungan memang sedang berada di pihaknya. Mata hitam itu tak bosan memandangi figur cantik gadisnya dari belakang.

Gadis didepannya terkejut, menegakkan punggungnya lalu menoleh membuat kedua mata yang berkilau itu saling pandang. Mata coklat itu mengerjap pelan, sinar matahari yang menembus jendela menyorot sepasang bola matanya. Lelaki itu menyelam pada mata coklat jernih milik si gadis, membuatnya dapat memandang titik kecil gelap di tengahnya.

Wajah pemuda itu memantul dalam nayanikanya, gadis itu secara reflek menahan napasnya, kemudian menggeleng pelan. Lalu kembali menoleh ke arah depan.

"Kalau aku sih, gugup" jawab lelaki itu tanpa mengalihkan posisinya. Lelaki itu tak tau pasti, gugup karena apa yang hatinya rasakan sekarang. Lalu, terasa hembusan hangat nafasnya pada telinga gadis itu.

Wah, shibal!

Kenapa jantungnya jadi berdebar begini?

Jantungnya berpompa kencang, seiring dengan tindakan yang lelaki itu lakukan.

Tunggu!

Memangnya laki-laki itu melakukan apa?

"Tamtama (your name)? Kau tak ingin maju?" Gadis itu tersadar, ia yang sedang melamun sambil memegang dadanya itu lantas menoleh ke sekitar mendapati teman satu grupnya sudah duduk di meja praktek dan memandangnya, termasuk Wootaek. Pemuda sialan yang baru saja membuatnya tak fokus.

Lihat! Laki-laki itu bahkan tengah tersenyum menaikkan alis, menggodanya dari depan.

"Kukira kau tak gugup" ucap lelaki itu begitu name berjalan melewatinya.

"Lain kali fokuslah, tamtama name" ujar letnan sekali lagi

"Mulai!"

Tangan kecil itu mulai mengambil senapan, meperotoli bagiannya satu per satu, lalu mencoba memasangnya kembali. Namun, bagian senapan itu seakan tak mau dipegang, jatuh terlepas dari tangannya menimbulkan suara yang membuat sang letnan menoleh.

Back and Forth (Duty After School x F.Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang