Jaeyi selalu hadir-dalam bayangan, dalam lagu-lagu yang mengalun tanpa sengaja, dalam kebiasaan kecil yang Seulgi pikir sudah ia lupakan. Seberapa jauh pun ia mencoba melangkah, selalu ada sesuatu yang membawanya kembali. Tapi apa arti semua ini? Se...
‼️ Sebelum baca chapter selanjutnya, aku mau kasih tau dulu yaa 😄
Akan ada banyak bentuk chat, jadi kalau masih bingung bisa cek ini dulu yaa!
📌 Abaikan waktu yang tertera di lockscreen-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca! ❤️
💛💙
—
Seulgi duduk di meja kecil ruang dokter jaga, satu tangan menopang kepalanya sementara tangan lain memegang ponsel. Di layar, chat terakhir dengan Jay masih terbuka, tapi tidak ada notifikasi baru.
Dia menghela napas, matanya sesekali melirik monitor komputer yang menampilkan data pasien. Malam ini tidak terlalu sibuk, tapi pikirannya terasa lebih penuh daripada biasanya.
Kenapa Jay tetap terasa seperti Jaeyi?
Jari-jarinya mengetuk meja tanpa sadar. Dia seharusnya mengecek laporan pasien berikutnya, tapi entah kenapa, pikirannya terus tertuju pada satu hal.
Sebelum bisa menahannya, dia mengetik pesan.
Seulgi: Jay, apa kamu sibuk?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.