Jaeyi selalu hadir-dalam bayangan, dalam lagu-lagu yang mengalun tanpa sengaja, dalam kebiasaan kecil yang Seulgi pikir sudah ia lupakan. Seberapa jauh pun ia mencoba melangkah, selalu ada sesuatu yang membawanya kembali. Tapi apa arti semua ini? Se...
Dia menatap pesannya beberapa detik sebelum akhirnya menekan send.
Tiga menit berlalu.
Lima menit.
Dia mulai berpikir Jay tidak akan membalas, tapi kemudian ponselnya bergetar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seulgi mendengus pelan. Jawaban yang terdengar seperti Jay, tapi terasa terlalu familiar seperti Jaeyi.
Seulgi mengetik lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tempat lain, Jay duduk di ruang kerjanya, satu tangan memegang laporan sementara tangan lain menggulir layar ponselnya. Dia seharusnya fokus membaca, tapi begitu nama Princess muncul di notifikasi, pikirannya beralih.
Mata Jay sedikit menyipit membaca pesannya. Seulgi tiba-tiba membahas hal-hal lama lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seulgi mengerucutkan bibirnya, menatap layar dengan sedikit kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.