Di perjalanan pulang dari pasar malam, mobil Zayyan melaju dengan kecepatan sedang di jalanan yang mulai sepi karna sudah larut malam. Zahra bersandar di bahu Zayyan, sambil menikmati semilir angin malam yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Namun, ketenangan itu terusik saat Zayyan tiba-tiba mengerem.
"Astaghfirullah!, ada orang di tengah jalan" seru Zayyan.
Zahra yang juga ikut Panik, menoleh ke depan. Di remang-remang lampu jalan, seorang perempuan terduduk lemas di aspal. Nafas nya yang terlihat tersengal-sengal, ia meremas hijab nya, berusaha menghirup semua udara yang ada.
Zayyan terus terfokus ke arah perempuan itu,tak butuh waktu lama, akhirnya dia mengenalinya. "Safira?" Dengan suara yang tercekat.
Zahra menatap ke arah suaminya. Jantung nya berdegup kencang saat nama itu kembali ia dengar. Namun melihat kondisi Safira yang sangat membutuhkan bantuan, ia membuang pikiran aneh nya. "Habi, kita harus menolongnya!" Seru Zahra.
Zayyan menoleh dan langsung buru-buru keluar dari mobilnya dan menghampiri Safira. "Safira! Kamu kenapa?" Dengan kepanikan.
Safira hanya menatap ke arah Zayyan dengan mata yang berkaca kaca, bahkan untuk mengucapkan satu kata saja tidak mampu baginya. Zahra yang melihat itu segera turun dari mobil dan menghampiri Zayyan.
"Habi dia butuh inhaler!,dimana?" Zahra seolah olah bertanya kepada Safira di mana inhaler nya.
Namun respon Safira hanya gelengan kepala, Zahra dengan gerakan cepat mengobrak-abrik tas milik Safira, namun nihil ia tidak menemukan itu.
"Ada?" Tanya Zayyan dengan nada panik.
Zahra menggeleng. Kini kondisi Safira semakin melemas,nafas nya hampir habis, Zayyan semakin panik. Keringat nya membasahi dahinya.
"Zahra punya! Pake punya Zahra!" Zahra merogoh tasnya dan mengeluarkan inhaler milik nya.
Zayyan mengambil inhaler itu kemudian membantu Safira untuk menggunakan nya. Setelah menekan alat itu ke mulut nya, perlahan nafasnya Kembali teratur.
"Kita kerumah sakit!"seru Zayyan.
"Ngga usah kak, Aku gapapa" ucap Safira dengan nada melemas.
"Tapi kamu lagi ngga baik baik saja Safira" Zayyan masih mendesak Safira agar mau di bawa ke rumah sakit.
Zahra yang melihat perhatian Zayyan begitu tulus terhadap Safira, menyunggingkan senyumnya pahit nya. "Habi....Zahra disini loh" batin Zahra.
Ada rasa aneh yang menggelitik di hatinya,tapi kenapa?... Kenapa hati nya begitu sesak melihat kecemasan Zayyan terhadap Safira.
"Gapapa kak, ini sudah biasa terjadi" ucap Safira, tatapannya tidak lepas dari wajah Zayyan.
"Biasa?" Bingung Zayyan,ia tidak menyangka kondisinya akan separah ini.
"Apa kamu masih sering main kucing?" Tanya Zayyan.
Safira tersenyum kecil dan mengangguk membenarkan ucapan Zayyan.
"Ya Allah, Safira..... saya sudah pernah bilang,jangan main kucing lagi" ujar Zayyan dengan kekhawatiran.
"Sekarang saya antar kamu pulang" ujar Zayyan.
Safira mengangguk, menerima tawaran dari Zayyan. Baru saja ingin bangkit dari duduknya tiba tiba ia terjatuh dan dengan gerakan cepat Zayyan membatunya.
Zahra yang melihat itu hanya bisa diam, meremas ujung gamis nya, berusaha untuk menahan rasa yang berkecamuk di dalam dirinya.
"Biar saya gandong" ujar Zayyan dan langsung membopong tubuh Safira tanpa meminta persetujuan Zahra.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR DILANGIT PESANTREN (ON GOING)
RomanceAssalamualaikum halloww selain ngga boleh KORUPSI?? juga ngga boleh PLAGIAT?? karya orang lain yaa Muhammad zayyan Al-farizki seorang Gus muda lulusan universitas Al Azhar di Kairo, memiliki pondok pesantren di Jawa tengah yang bernama "pondok pesa...