抖阴社区

Chapter 13: Menyusun Kepingan yang Hilang

60 12 2
                                        

Malam itu, Ni-Ki kembali duduk di balkon kamarnya. Angin dingin menyapu wajahnya, tetapi pikirannya masih berantakan.

Ia sudah berbicara dengan Heeseung, dan Jungwon juga tidak memaksanya untuk mengambil keputusan.

Tapi justru itulah yang membuatnya semakin bingung.

Jake belum menghubunginya lagi sejak pertemuan terakhir mereka. Apakah itu berarti Jake sudah memutuskan untuk menjauh?

Dan jika Jake benar-benar menjauh... apakah itu akan membuatnya kecewa?

Atau justru lega?

Ni-Ki memejamkan matanya, mencoba merasakan apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya.

Namun, sebelum ia bisa mendapatkan jawaban, ponselnya bergetar.

Sebuah pesan masuk.

|Jake: Kita bisa bertemu besok? Aku ingin bicara.

Jantung Ni-Ki berdegup lebih cepat dari biasanya.

---

Hari Pertemuan

Ni-Ki tiba di kafe tempat ia dan Jake sering bertemu. Ia melihat Jake sudah menunggunya di sana, duduk di pojok ruangan dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Saat Ni-Ki duduk di depannya, Jake langsung mengangkat wajah. "Terima kasih sudah datang."

"Kenapa tiba-tiba ingin bertemu?" tanya Ni-Ki, berusaha terdengar santai.

Jake menatapnya lama sebelum akhirnya menghela napas. "Aku sudah memikirkan semuanya, Ni-Ki."

Ni-Ki menunggu kelanjutannya, tetapi ia bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam tatapan Jake kali ini.

"Aku sadar..." Jake menggigit bibirnya sebelum melanjutkan, "Aku tidak ingin memaksakan sesuatu yang tidak pasti. Aku tidak ingin membuatmu menunggu lebih lama."

Ni-Ki menegang. "Apa maksudmu?"

Jake tersenyum kecil, tetapi matanya terlihat sendu. "Aku menyukaimu, itu tidak berubah. Tapi aku tidak yakin aku bisa menjadi orang yang kau butuhkan. Aku tidak ingin kau merasa terikat dengan seseorang yang belum sepenuhnya yakin dengan perasaannya sendiri."

Ni-Ki terdiam. Ia seharusnya merasa sedih, tetapi anehnya, yang ia rasakan justru kelegaan.

Jake melanjutkan, "Aku lebih suka kita tetap seperti ini sebagai teman. Aku tidak ingin kehilanganmu, Ni-Ki. Tapi jika kita memaksakan sesuatu yang setengah-setengah, aku takut akhirnya kita malah saling menyakiti."

Hati Ni-Ki bergetar.

Ia menatap Jake lama, lalu tersenyum kecil. "Aku mengerti."

Jake tampak sedikit terkejut. "Kau... tidak marah?"

Ni-Ki menggeleng pelan. "Aku juga butuh waktu untuk menyadari sesuatu, Jake. Aku pikir selama ini aku menyukaimu, tapi mungkin aku hanya takut sendirian."

Jake tersenyum lega. "Jadi kita baik-baik saja?"

Ni-Ki tersenyum. "Lebih baik dari yang aku kira."

Mereka tertawa kecil, dan untuk pertama kalinya, Ni-Ki merasa lebih ringan.

---

Kembali ke Rumah

Saat kembali ke rumah, Ni-Ki mendapati Jungwon sedang membaca buku di ruang tamu.

"Sudah pulang?" Jungwon menoleh dan tersenyum kecil. "Bagaimana harimu?"

Ni-Ki menghempaskan tubuhnya di sofa di sebelah Jungwon. "Aku bertemu Jake."

Jungwon menutup bukunya, menunggu kelanjutan ceritanya.

"Aku pikir aku menyukainya," Ni-Ki berkata pelan. "Tapi ternyata... aku hanya belum siap untuk kehilangan seseorang di sisiku."

Jungwon menatapnya dengan penuh perhatian. "Dan sekarang?"

Ni-Ki menghela napas. "Aku rasa aku baik-baik saja. Aku dan Jake memutuskan untuk tetap berteman."

Jungwon mengangguk pelan. "Itu pilihan yang baik jika kalian berdua merasa lebih nyaman seperti itu."

Ni-Ki menatap Jungwon, memperhatikan setiap garis wajah pria itu.

Selama ini, ia selalu mencari seseorang yang bisa membuatnya merasa aman.

Tapi mungkin, orang itu selalu ada di sampingnya sejak awal.

Dan untuk pertama kalinya, Ni-Ki mulai melihat Jungwon dalam cara yang berbeda.

---

JANGAN LUPA DI VOTE ⭐⭐⭐



Forbidden Devotion S2 (NikWon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang