Sebuah pernikahan yang dilandasi keterpaksaan tentu tak akan berakhir baik. Terlebih jika dilakukan dengan sebuah tipu muslihat.
Seulas senyum miring terhias di wajah Adella Maura Bellvani. Wanita yang menjadi pemeran figuran di kisahnya sendiri. Ta...
Maaf kalau ada typo dalam penulisan ya Guys sebagai bentuk dukungan, tolonglah vote ceritaku ini, untuk komentarnya mah bebas yang penting vote aja dulu🙃
••• H A P P Y R E A D I N G •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback On. "Maaf."
Bibir Rajni tersungging miring tatkala sepatah kata yang terucap dari bibir suaminya. Ia menatap kecewa, bahkan air matanya tak lagi menetes seakan telah habis.
"Maaf, aku mengaku salah." Bayu bersimpuh di hadapan Rajni.
"Aku tanya sejak kapan kamu mengkhianatiku? Apakah kalian sudah tidur bersama?"
Kepala Bayu semakin tertunduk, sedangkan Rajni tersenyum tipis. "Aku sudah mengetahui jawabannya, terima kasih, terima kasih atas luka yang kamu torehkan."
"A...Aku bisa meninggalkan wanita itu jika kamu mau, Rajni."
Rajni menggeleng, menatap tak percaya suaminya. Baginya, perselingkuhan salah satu kesalahan terbesar dalam rumah tangga yang tidak bisa dimaafkan. Sebab tak menutup kemungkinan seseorang yang pernah berselingkuh, akan melakukannya di kemudian waktu. Terlebih untuk kembali mempercayai pasangan yang pernah berselingkuh, itu tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama.
"Aku ingin bertemu dengan wanita itu."
Mendengar hal itu, sontak kepala Bayu terangkat. "Tapi....untuk apa?" tanyanya.
"Berkenalan, setidaknya aku harus berkenalan dengan wanita yang sudah menarik minat suamiku, tidak ada yang salah bukan."
Bayu menghela napasnya pelan. "Sebaiknya tidak perlu, Rajni."
"Kenapa? Kamu takut aku merusak barangmu?" sarkas Rajni seraya memicingkan matanya.
"Ini yang aku tidak suka dari kamu, Rajni. Kamu selalu berpikir buruk tentangku."
Rajni tersenyum miring. "Memangnya ada sesuatu dalam diri kamu yang bisa aku banggakan? Kurasa tidak ada bukan."
"Setuju tidak setuju, aku ingin bertemu dengan wanitamu."
Bayu menyugar rambutnya kasar. "Baik, jika itu yang kamu mau, aku akan memperkenalkannya."
Sontak Rajni tersenyum tipis, meski hatinya terasa teriris. Kenyataannya wajah acuh tak acuh yang ia tampilkan, hanyalah sebuah topeng untuk menutupi kesedihannya.
"Aku ingin bertemu saat ini juga, kamu bisa hubungi wanitamu itu sekarang."
