Wellcome, bab 19
Semoga kalian suka sama ceritanya, itu adalah Amiinku yang paling kuat 🤲🏼 😙
TANDAI TYPO ⚠️
***
Acaura mengatur nafasnya baik-baik. Namun nihil, karena phobia gelapnya itu mulai menggerogoti tubuhnya. Acaura tidak bisa bernafas jika sekitarnya penuh dengan ke gelapan.
Bayang-bayang dirinya yang hampir di lecehkan oleh segerombolan pria dewasa dengan tubuh kekarnya terngiang-ngiang di kepala Acaura. Gadis itu memukul-mukul kepalnya dengan keras.
"PERGII!!" Teriaknya dengan keras.
sini om anterin pulang!
"NGGAK MAUU!! PERGII!!"
Om nggak bakal ngapa-ngapain kok!
"ACA NGGAK MAU! ACA NGGAK MAUU…" Jeritnya ke sakitan.
Hujan dan petir bersahut-sahutan di langit yang sudah gelap. Padahal jam masih menunjukkan pukul 2 siang. Namun awan gelap menyelimuti semua itu.
Acaura menjerit dengan pilu di gudang yang di selimuti oleh ke gelapan. Traumanya mengambil alih pikiran gadis itu, seolah-olah tidak memberikan ruang untuk pemilik tubuh. Betapa tidak adilnya ke adaan memperlakukan gadis kecil yang penuh dengan luka. Trauma begitu menyakitkan bagi mereka yang merasakan, trauma begitu sakit bagi gadis kecil yang sedang menangis meronta-ronta di bawah tiang bola basket itu. Seolah hujan juga menemani gadis itu untuk menangis, siang hari itu. Acaura melupakan emosinya tidak sendirian, karena hujan dan juga petir menemaninya. Kegelapan menyelimuti dirinya. Angin berhembus kencang sehingga bisa masuk di sela-sela fentilasi gudang.
***
"Mama sama papa kenapa nurunin Aca di sini?" Tanya anak kecil dengan gampang polosnya.
"Nggak usah banyak tanya jadi anak. Kamu pulang ke rumah jalan kaki, karena mama, papa sama Ara mau ke ulang tahun teman Ara!" Ketus Nilam menyuruh anak kecil yang belum hafal jalan pulang dengan benar.
Acaura kecil mengedipkan matanya. "Kenapa Aca nggak di ajak?"
Bara menggeram di tempatnya. "Karena orang nggak tauh kalau kamu itu bagian dari keluarga Rodriguez, yang orang tauh Rodriguez cuman memiliki dua anak. Bukan tiga anak, jadi kami tidak mau mengajak kamu!!"
Setelah mengucapkan itu Bara Nilam dan juga Ara, segera memasuki mobil nya. Dan meninggalkan Acaura kecil sendirian di tengah jalan, yang menuju rumahnya.
Acaura kecil yang berusia lima tahun mulai menyusuri jalan setapak sendirian. Anak kecil yang masih polos itu menyimpan banyak pertanyaan di benaknya.
Kenapa dirinya tidak di ajak?
kenapa dirinya tidak di anggap?
kenapa mereka menurunkan dirinya sendirian di jalan dan menyuruhnya pulang?
apa salahnya?
Anak kecil itu berjalan dengan ke takutan, di tengah jalan sendal pemberian kakeknya sebelum meninggal itu putus. Hanya sendal jepit, namun Acaura kecil selalu memakainya, tidak pernah gengsi untuk memakai sendal jepit. Bagi Acaura sendal itu sangatlah berharga karena di berikan oleh orang berharga juga.
Acaura membuka sendal jepitnya dan dia pegang di kedua tangannya. Alhasil Acaura kecil berjalan dengan nyekar tanpa sendal.
Angin malam berhembus dingin sehingga menembus kulit putihnya.
Acaura kecil linglung di tempatnya, ketika lagi-lagi dia tidak tauh arah rumahnya kemana, karena gadis itu sudah sampai di pertigaan jalan.
"Mama, Aca harus gimana. Aca harus jalan ke mana?" Monolog Acaura kecil dengan pelan.
Bulirang bening mulai menumpuk di kelopaka mata indahnya. Namun cepat-cepat Acaura kecil menggosok matanya.
"Aca nggak nangis ma, mama nggak boleh cubit Aca yah!" Ujarnya dengan sibuk menggosok matanya.
Anak kecil yang berusia lima tahun itu sudah di larang untuk menangis, di larang untuk mengeluarkan ekspresi sakitnya. di larang untuk mengadukan rasa sesaknya. Begitu jahatnya takdir mempertemukan anak kecil itu kepada orang tua yang tak berperasaan.
"Kata ibuguru, kalau ada tiga jalan. Harus ngambil jalan yang di tengah." Akhirnya Acaura kecil berjalan di tengah jalan pertigaan itu.
Tanpa Acaura kecil itu tauh, di ujung sana adalah sebuah gang yang perkumpulannya pria dewasa yang bejat. Tanpa Acaura kecil tauh, di depan sana trauma kelamnya akan tercipta. Trauma yang menggerogoti tubuhnya, trauma yang mengahalanginya untuk bahagia, trauma yang akan menyebabkan dirinya membenci hujan. Trauma yang ingin membuat dirinya membenci dirinya. Trauma yang membunuh mentalnya habis-habisan, trauma yang menyebabkan orang tuanya menanggap dirinya gila. Trauma itu mengambil kebahagiaan Acaura yang tidak seberapa.
"Hai anak manis, mau ke mana?" Tanya pria dewasa dengan tatao yang berada di lengannya yang ber otot.
"Aca mau pulang om, anterin Aca ke rumah Aca dulu om!" Pinta Acaura kecil dengan tatapan berharapnya.
***
"Ara, kenapa Aca belum pulang?" Tanya Azka di sela-sela mereka sedang menonton tv di ruang keluarga.
Araura menatap Azka dengan tatapan tidak sukanya. "Kenapa abang harus nanyain Aca sih?"
Nilam dan juga Bara, merasa heran dengan sifat Anak sulungnya yang mulai lembut ke pada Acaura.
Azka menggeleng pelan. "Ngga papa. Cuman heran aja, biasanya kan kalau nggak ada bimbel Aca pulang nya awal, ke rumah," jawabnya.
Azka tertunduk, laki-laki itu merasa bersalah. Karena dia tidak becus menjadi abang yang baik buat Acaura. Laki-laki itu merasa hatinya terkoyak, ketika melihat orang tuanya biasa saja ketika melihat anaknya belum pulang dari sekolah. Tidak ada ekspresi khawatir yang tercetak di wajah mereka, hanya tawa bahagia mereka yang Azka liat.
Bolehkah Azka menegur mereka? Tapi pertanyaan itu hanya dia simpan rapat-rapat di benaknya. Karena lagi-lagi dia harus mengingat kejadian yang terjadi di masa lalu, kejadian yang menggemparkan SMA ANTARIKSA, kejadian yang selalu membuat dia merasa bersalah ketika mengingat semuanya. Berkat papanya masalah itu selesai, namun Bara tidak menyelesaikan masalah itu secara cuma-cuma. Karena Azka harus menuruti semua permintaan dan perkataan Bara. Satupun tidak boleh dia langgar, jika laki-laki itu langgar, maka taruhannya adalah hidupnya.
Bolehkah dia mengatakan dirinya ini pengecut? Laki-laki yang berlindung di bawah ketiak orang tuanya.
***
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAH BESTT 🤧
BANTU PROMOSIIN JUGA YEEEEE 🌷 🙌🏼
KIRA-KIRA MASA LALU QPAAN DAH YAH??
TEGA BNGTT YAH ORTU KEK BEGITUU🥲
WOYY, PANTENGIN TERUS CERITA ACAURA YAHH. EH IYH BTW KALAU MAU LIAT SPOILERNYA ACAURA ADA DI AKUN TT GUE. devluvv1. ITU. NTARR KALAIAN BAKAL LIAT TUH SPOILERNYA. MAMPIRR YAH GUYSSS.
INGATTT JANGANN LUPAAA VOTE DAN KOMENNYA 😚🤗🙏🏼

KAMU SEDANG MEMBACA
ACAURA
Teen Fiction[SEBELUM BACA WAJIB MENGFOLLOW AKUN AKU, DAN JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA] "Lengkap orang tuanya belum tentu cemara" -Anisa Acaura Rodriguez ** "Luka yang paling susah untuk sembuh itu adalah luka yang di berikan orang terdekat" -Anisa Acaura Rod...