Back To Home

•°Back to home°•
∆==================∆

Happy reading ^^
=================

Seharusnya hari ini ice sekarang tengah menikmati liburannya dengan tentram, namun ia tak pernah mengira bahwa hari yang tak pernah is sangka akan datang dan terjadi di hari ini.

Yang dilakukan Ice sekarang hanya terduduk sambil sesekali melirik ke arah dua orang, perasaannya campur aduk, Rasanya... Tak percaya... Pemuda itu menghela nafas dan mendongak kan kepalanya.

Ia menatap penuh pada dua orang itu,
Sementara mereka berdua tersenyum hangat ke padanya, rasanya cukup canggung, pasangan suami istri itu mengaku sebagai kedua orang tua nya.

Ice tak ingat, namun setelah mereka memperlihat kan foto masa kecilnya
Beserta beberapa dokumen penguat,
Yang membuktikan bahwa kedua orang itu memang lah orang tuanya.

Kedua orang tuanya terlihat senang dan terharu saat bertemu dengannya,
Bahkan wanita yang merupakan ibundanya terlihat menintikan air mata.

Sejujurnya ia bingung, ia tak ingat pada mereka, yang ia tahu selama ini dirinya hanya lah anak yatim piatu,
Kalau saja ia memang anak mereka kenapa ia bisa berada di panti.

Awalnya ice merasa tak nyaman dan sulit menerima, ia berpikir kenapa setelah bertahun-tahun mereka baru mencarinya?

Namun perasaan itu hilang begitu ia di berikan sebuah poster yang memperlihatkan seorang anak kecil,
Anak itu adalah dirinya, dan di poster itu tertulis 'Anak hilang'.
..
..
..
..
..
Sekarang ice terduduk diam sembari melihat ke jendela, pemuda itu tak bersuara sedikit pun, matanya menatap pemandangan yang terus berganti, tatapannya tenang, namun pikirannya melayang entah kemana.

Ia sekarang tengah berada di mobil yang menuju ke rumah kedua orang tua kandungnya, hari itu juga ia dibawa pergi dari panti.

Sejujurnya ice belum merasa nyaman pada mereka, namun ia sendiri tak tak tahu harus apa, mereka berdua terus meyakinkan pemuda itu untuk ikut pulang bersama mereka.

Ice juga merasa tak bisa melawan, dan tak ada gunanya juga melawan huh... Yasudah lah toh juga hidupnya jadi lebih terjamin nantinya kan? Jadi pemuda itu pada akhirnya memutuskan untuk memercayai mereka.

Setidaknya sedikit, ia juga tak merasa akan dirugikan kedepannya, kalau soal perasaan nantinya juga ia akan merasa nyaman seiring berjalannya waktu.

Perjalanan itu cukup jauh hingga memakan waktu satu jam, mobil mewah itu berhenti sejenak, sampai pagar rumah itu terbuka, terlihatlah bangunan dengan arsitektur yang cukup megah dan mewah.

Mobil itu berjalan pelan kemudian berhenti di halaman, pasangan suami istri itu turun lalu di ikuti dengan ice yang tangan nya langsung digandeng oleh sang bunda.

Begitu sampai di dalam iris Aquamarine nya langsung menangkap tiga orang dengan surai yang sama dengannya, namun dengan warna netra yang berbeda, mereka berjalan menyambut ayah dan ibu mereka yang baru kembali.

Dua diantaranya memasang raut senang, sedangkan si manik Ruby hanya memasang raut wajah dingin dan jutek, sepertinya pemuda itu galak dan judes.

Pikir ice saat pertama kali melihatnya, "ice biar ayah kenalkan kamu pada saudara mu, yang ini halilintar Abang sulung mu, disampingnya ada Taufan, Abang kedua mu, dan yang satu lagi Abang ketiga mu" ucap amato.