抖阴社区

?12.Pengkhianat??

101 15 2
                                        

•°Back to home°•
∆=================∆

Happy reading ^^
==================

"Rencana pembunuhan?!"

"Iya, gue punya bukti" ice mengeluarkan plastik berisi peluru dan menunjukannya kepada Hali
"Kalau ini cuman kecelakaan, kenapa peluru ini ada di mobil ayah?"

Hali terdiam, yang diucapkan oleh adiknya ini memang ada benarnya, tapi apa yang harus dia lakukan?
Dia juga sama-sama seorang pelajar,
Tapi meski begitu dia adalah sulung, pernyataan yang dilontarkan ice membuat ia penasaran dan mulai terdorong untuk mencari tahu lebih dalam.

"Selain ini apa ada bukti yang lain?"

Ice kembali merogoh tasnya, ia mengambil benda persegi panjang, dan memperlihatkan foto-foto yang sudah dia ambil sebagai bukti,
"Lo bisa lihat sendiri bang, Kerusakan mobilnya gak menunjukkan jejak-jejak kecelakaan"

Hali memperhatikan foto-foto itu dengan seksama, memang terlihat tidak wajar seperti habis diserang,
"Kenapa Lo cari tahu soal ini?"

"Dari awal mereka dianggap kecelakaan tanpa adanya investigasi
Bukannya itu aneh? memangnya yang urus soal kasus ini siapa?" Pertanyaan itu seketika membuat hali teringat,
Wajah hali langsung membeku, terlihat tak percaya, ia merasa habis dikhianati, bagaimana tidak?

Orang yang mengurus kasus orang tua mereka adalah "Paman Pian"
Kenapa? Kenapa paman Pian menutup kasus ini dengan menganggap ini tragedi?
Padahal sudah terlihat jelas kalau mobil itu habis diserang, dari awal dia juga melarang kami melihat kondisi mobil itu sebelum diperbaiki.

Apa tujuannya?? Saat ini dia sudah mengambil alih perusahaan, jangan-jangan memang ini tujuannya? Apa dia pelakunya??

Masih banyak lagi pikiran buruk yang terlintas di benak hali tentang paman Pian, dia orang yang paling amato percayai...

Begitu hali menyebut nama itu, terlihat kalau kedua adiknya juga memasang ekspresi sama sepertinya,
Merasa dikhianati, "ugh! Pian bajingan!" Saat itu hanya inilah yang mereka pikirkan tentang Pian.
..
..
..
..
..
Saat ini ice tengah menuju ke kantor milik ayahnya, tujuannya sudah pasti untuk menemui Pian yang sekarang mengambil alih perusahaan ayahnya.

Ice pergi berdua bersama solar, kalian ingat kan? Pemuda itu sedaritadi mendengar langsung percakapan mereka, si bungsu ini tak menduga kalau yang ingin dibicarakan kakaknya ini adalah sesuatu yang tak terduga, tapi juga menarik.

Sehingga ia meminta untuk ikut dengan ice, walau harus membujuk si sulung.

Flashback.

"Pian, dia pasti lagi ada di kantor ayah, coba Lo omongin, dan pastiin,
Kalau memang niat dia begitu, kita harus cari cara buat ambil alih lagi perusahaannya" ucap si sulung.

"Gue mau ikut sama Abang ice!" Permintaan itu langsung dijawab dengan tolakan dengan si sulung,
Kalau begini tinggal ice saja yang bisa dia harapkan.

Solar menatap ice dengan raut memelas, seolah meminta ice untuk membujuk hali, "yang bang hali bilang itu bener, Lo masih kecil, terus kalau Lo ikut gue hali siapa yang jagain?" Jawab ice alih-alih membujuk dia malah sependapat dengan hali.

"Gue mau bantuin Lo bang! Gue bisa berguna! Katanya di chat duri juga udah pulang dan mau kesini"

Dan terus begitu sampai akhirnya ice setuju dan membujuk hali, sejujurnya dia tak kuat melihat adiknya ini terus merengek, sampai akhirnya si sulung mengizinkan dengan berat hati, asalkan dia dijaga ekstra oleh ice.

Flashback end.

Dan disinilah mereka sekarang, didepan ruang kantor yang sekarang ditempati oleh Pian.

Ice langsung masuk, tanpa meminta izin, namun mulutnya masih berucap 'permisi' dengan nada dingin, matanya menatap tajam Pian yang terkejut menyaksikan kehadiran mereka yang datang tiba-tiba.

Awalnya solar juga merasa cukup kaget dengan perilaku ice yang dengan terang-terangan menunjukan rasa ketidaksukaannya terhadap Pian,  solar juga menatap Pian dengan sinis, bisa dilihat sendiri kalau pria yang seumuran dengan ayahnya itu memasang ekspresi kebingungan.

"Eh?... Ada ap-"

"Ada hal yang lebih penting dari kerjaan mu itu, yang ingin aku bicarakan" Potong ice.

Ice mendekat ke arah Pian, lalu menodongkan ponselnya,
"Kenapa...Kenapa paman menutup kasus ini gitu aja? Padahal bukti udah jelas menunjukan kalau ini kasus penyerangan, sekaligus rencana penghilangan nyawa kedua orangtua saya.

"Rencana penghilangan nyawa?"

"Iya... Paman bisa lihat sendiri bukti yang dibawa abang ice bukan cuma foto itu aja, tapi ini juga" ucap solar menunjukan peluru itu.

Mata Pian terbelalak, pria itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya menampilkan wajah senangnya,
"Kalian ketemu buktinya?" Ucap pria itu dia mengambil peluru itu dan memperhatikannya dengan teliti.

"Tapi kamu enggak menemukan selongsongnya ya?" Tanya pria itu.

==============================

Singkatnya selongsong adalah wadah yang diperlukan untuk menembakan peluru yaa ges, dan biasanya selongsong ini penting didalam penyelidikan, karena pemeriksaan senjata api forensik bisa mencari tahu tentang jenis pistol (kalau gk salah ya)


Sampai disini penjelasan dari Beery,
Silahkan lanjut membaca, Happy reading ges •ω•

============================


Ice merasa bingung dengan reaksi Pian, tapi menjawab pertanyaannya.

"Enggak, tapi walaupun ini enggak bisa melacak pelakunya, ini udah cukup sebagai bukti kalau ini percobaan pembunuhan, dan kenapa paman tidak menyelidikinya lebih lanjut? Seharusnya kerusakan mobil itu sudah bisa dipertimbangkan, tapi kenapa paman malah menutup kasusnya?" Jawab ice, cara bicaranya tenang tapi nadanya penuh interogasi.

"Atau memang niat anda memang ingin mengambil alih perusahaan?!" Tanya solar, dia benar-benar kesal dengan pria yang di depannya ini.

"Apa? Tapi paman enggak punya niat begitu"


Still continuing...
==============================

Jangan lupa pot yak!ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ🌟


Gimana? Seru? Atau bikin bingung? Atau malah enggak nyambung?

Dadah👋o(^⁠▽⁠^)o


Back To HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang