抖阴社区

Pertemuan Awal: Api Menyentuh Es

11 1 0
                                    

Ruangan itu dingin dan penuh ketegangan. Langit mendung di luar seakan mencerminkan atmosfer pertemuan. Dua pihak dari faksi yang telah lama bermusuhan akhirnya duduk dalam satu ruangan — meja panjang memisahkan mereka seperti garis medan perang.

Di ujung meja, William, berdiri tegak dengan bahu tegas dan mata setajam belati. Pemimpin dari Pack Utara — dikenal karena ketenangan, kedisiplinan, dan kekuatan strategi. Ia mengenakan seragam gelap, rapi tanpa cela, seolah setiap lipatan mencerminkan keteraturan pikirannya.

Masuklah Juan, dari Pack Selatan. Langkahnya cepat, gerak tubuhnya bebas, hampir menantang. Jaket kulit cokelatnya tidak dikancingkan, rambutnya sedikit acak-acakan, dan senyum tipisnya mengandung sindiran. Juan bukan tipe yang suka tunduk pada peraturan, dan jelas dia tidak peduli untuk menyembunyikannya.

Ketika pandangan mereka bertemu untuk pertama kalinya, ada semacam kesetrum. Bukan dalam arti romantis—belum—melainkan seperti dua unsur yang tidak bisa menyatu: api dan es.

"Jadi ini sang jenius dingin dari Utara?" Juan bersuara pertama, nada santai namun menggoda.
"Dan kau pasti si anjing liar dari Selatan," jawab William datar, tanpa mengalihkan pandangan.

Suasana tegang. Perwakilan lain dari kedua pihak tampak gelisah, namun tidak ada yang berani menyela. Ketegangan di antara William dan Juan seperti arus listrik yang bisa memercikkan api kapan saja.

Selama pertemuan, mereka terus bersilang pendapat. William berbicara dalam kalimat yang padat dan logis, sementara Juan membalas dengan sarkasme dan sikap santai yang sengaja memancing.

William: "Kau pikir semua bisa diselesaikan dengan aksi impulsifmu?"
Juan: "Dan kau pikir duduk diam dan menghitung angka akan menyelamatkan siapa pun?"

Namun, di balik kemarahan dan sindiran, masing-masing mulai mengamati lawan mereka. William, meski jengkel, mencatat ketajaman insting Juan. Juan, di balik ejekannya, merasa terintimidasi oleh kontrol diri William—dan diam-diam penasaran padanya.

Pertemuan berakhir tanpa keputusan pasti. Mereka sepakat untuk menyelidiki serangan-serangan misterius, tapi karena tekanan politik, William dan Juan ditugaskan menjadi rekan dalam misi itu.

Saat mereka keluar dari ruangan, Juan berhenti di pintu, menoleh dan berkata dengan nada setengah mengejek:

"Ini akan menyenangkan, kerja bareng kamu. Atau sangat menyebalkan."

William hanya menjawab dengan anggukan kecil, namun matanya menyiratkan satu hal:

"Kita lihat saja nanti."

Dan begitulah, dari sebuah pertemuan yang dipenuhi ego dan prasangka, awal dari perubahan besar telah dimulai — meskipun mereka belum menyadarinya.

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang