VOTE SEBELUM BACA!
TYPO BERTEBARAN!!-Happy Reading-
"Tunjukan padaku dimana pria itu" Perintahnya pada seseorang berpakaian begitu minim hingga menampilkan belahan dada nya.
"Tentu saja tuan." jawabnya sensual.
Maxime ingin mencekik leher wanita itu tapi dia tahan. Penyamaran nya tidak boleh terbongkar.
Dengan tidak tau malu nya wanita itu menggandeng Maxime untuk menuju kesebuah ruangan yang bisa dibilang khusus.
Disana terdapat seorang pria dengan beberapa wanita di pangkuannya. Sedang asik berciuman tanpa rasa malu.
Menatap datar orang itu Maxime berdehem untuk mengalihkan perhatian Marlo dari jalang-jalangnya.
"Aku perlu bicara dengan mu, Berdua.?" Ucap Maxime dengan nada penekanan di akhir.
Mendengar seruan itu. Marlo menghentikan aktivitasnya dan menatap bingung pria yang baru saja mengganggu kesenangan nya.
"Kalian pergilah" perintahnya.
Para wanita disana menatap tak suka pada Maxime. Tapi mereka tetap bangkit dan pergi dari sana.
Marlo membenarkan pakaiannya dan menatap Maxime penuh tanya. "Siapa kau tuan?"
Maxime duduk di salah satu single sofa yang ada disana dan mulai berbicara. "Kau mengenal Justin Gilbert?" Maxime bertanya tanpa berniat basa-basi.
Marlo menaikan satu alisnya "Apa urusan mu dengan pria itu?" Tanya Marlo sambil menatap curiga Maxime.
"Aku ingin mengetahui keberadaan nya."
Marlo semakin waspada. Kenapa orang didepannya ini mencari pria itu . "Aku tidak mengenalnya." Ucap Marlo cepat.
Maxime mendengus. Tidak mungkin, dia sudah menyelediki semuanya dan orang didepannya ini adalah kaki tangan pria itu.
"Berapa yang kau inginkan untuk menjual informasi tentang Justin Gilbert?" Tawar Maxime.
Dia tau tipe orang seperti apa Marlo ini. Di dalam otaknya hanya ada uang dan selangkangan.
Benar saja, Marlo langsung tertarik. "Kau berani membayar ku berapa?" Ucapnya penuh minat.
Maxime mengeluarkan sekantong koin emas dan melemparnya pada Marlo.
"Katakan!!"
Dengan berbinar Marlo mengambil koin emas itu dan mengeceknya takut pria itu berbohong. Setelah mengecek nya Marlo percaya itu koin asli.
"Pria itu sudah mati." Ucapnya masih menghitung koin emas di tangan nya.
Maxime mengerut kan keningnya. Dia memang menduga kalo pria itu sudah mati, tapi orang didepannya ini bukankah kaki tangan Justin. Dia mengatakan hal itu tanpa beban.
"Bagaimana itu bisa terjadi." Tanya Maxime memastikan.
Marlo berhenti dari aktivitas menghitung koin nya dan menatap Maxime ragu.
Melihat keraguan di mata pria itu. Maxime kembali mengeluarkan sekantong koin lainnya.
"Dia mengkhianati anak buahnya. Dan mereka membunuhnya, mungkin."
Dia tidak mengatakan secara gamblang bahwa dia adalah orang nya. Padahal Maxime tau betul siapa Marlo.
"Seberapa yakin dirimu bahwa Justin sudah mati?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine (On Going)
Historical Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YAH!! ENJOY YOUR TIME] Hidupnya yang dari awal biasa biasa saja menjadi rumit ketika dia akhirnya masuk ke dunia yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya...dunia yang hanya ada dalam khayalan, Dunia Novel!! ---- "Aku tau...