抖阴社区

12. mendadak kesal

203 58 56
                                        

beuhhh eta otot 😍 klo tante dibengkep bawah keteknya pak felix bisa jadi tape kali ya 😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

beuhhh eta otot 😍 klo tante dibengkep bawah keteknya pak felix bisa jadi tape kali ya 😆

Felix POV

"Apa itu?" Tanyaku pada diri sendiri ketika melihat bungkusan plastik hitam menyantol di gagang pintu kamar.

Tidak mungkin itu adalah makan malamku yang disediakan oleh Vivi, kan?

Biasanya perempuan itu menyediakannya dengan nampan bukan dengan plastik.
Masa bentuk makananku sekarang menjadi nasi bungkus? Dan lagi sepertinya isinya sangat sedikit, apakah itu makanan sisa?

Karena penasaran tanganku meraih plastik tersebut dan melihat ke dalam isinya lalu merogoh untuk melihat secara jelas apa isi dalamnya.
Kepalaku langsung menggeleng begitu melihat tiga kotak kondom lalu menoleh ke arah rumah yang lampunya sudah mati.

Mom sudah bertindak sangat jauh.
Buat apa kondom-kondom ini? Aku tidak mungkin menggunakannya, mom terlalu berharap aku menikah dengan perempuan pilihannya.
Kalau tidak salah perempuan ini adalah kandidat kesembilan yang mom sodorkan padaku.

Dari sekian banyak perempuan yang mom kenalkan padaku tidak ada satupun dari mereka yang bisa membuatku terkesan.

Semuanya berotak kosong dengan penampilan yang menutupi kekurangan mereka.
Mereka semua berpenampilan menarik dan sangat cantik dari keluarga terpandang.
Mom sangat menginginkan koneksi untuk dirinya di dunia sosialita.
Sedangkan aku tidak memerlukan hal seperti itu.
Bagiku seorang istri adalah perempuan yang pandai memasak dan menyambutku dengan senyuman di rumah ketika pulang kerja bukan perempuan yang sibuk dengan kegiatan di luar rumah dan tidak pandai memasak.

Dan istriku harus perempuan yang bisa di ajak bertukar pikiran, bisa membuatku nyaman dan yang paling utama adalah bisa menghadapi mom.
Bisa dikatakan mom tipe mertua yang akan mencampuri urusan rumah tangga anaknya, sampai detik ini saja mom selalu menempel kemana aku pergi, padahal masih ada dad yang butuh perhatian di rumah.

Tanpa sadar aku menghela nafas melihat kotak kondom yang masih kupegang.
Sampai tiga kotak, dipikirnya aku adalah gigolo yang harus melayani kebutuhan biologis perempuan dalam semalam.

Aku membuka pintu setelah memasukkan kunci dan melangkah masuk ke dalam kamar lalu menyalakan AC sambil melirik jam di dinding.

Masih jam tujuh kurang, waktunya makan malam, tanganku bergerak mengusap perut dari luar kemeja yang aku pakai.
Dengan asal aku melempar plastik ke atas sofa sehingga dua bungkusan kotak kondom itu keluar dari plastik.

Kedua kakiku melangkah dengan semangat ke arah meja nakas yang berada di ujung sofa, aku harus menelepon Vivi untuk mengantarkan makan malamku, setidaknya itu yang harus aku lakukan agar dirinya tahu kalau aku sudah sampai dan berada di kamar.

Sebelum tanganku meraih gagang telepon internal suara ketukan di pintu depan terdengar.
Tubuhku memutar untuk melihat siapa yang datang.

Tanpa sadar senyuman mengembang di wajahku setelah melihat sosok yang berdiri di ambang pintu.

don't judge a book by it's coverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang