抖阴社区

Bab XXIX

2K 313 43
                                        

.
.
.
.
.
.

Sudah terhitung hampir 4 bulan telah berlalu sejak kepergian Sasuke dari Desa setelah insiden dimana lelaki itu telah meleceh seseorang yang begitu ia cintai.

Dan selama itu juga, Sasuke terus pergi merantau, mendatangi setiap tempat berbeda lainnya sembari membawa rasa penyesalan dan juga kerinduan yang menyiksa kepada si lelaki pirang yang merupakan sahabat nya.

Sahabat ya? Apakah ia masih pantas di sebut sahabat untuk Naruto setelah kelakuan bejat yang di lakukan kepadanya?

Bahkan Sasuke ingat betul bagaimana kedua netra sebiru safir yang selalu menjadi favoritnya itu, memandang dirinya dengan tatapan penuh akan ketakutan dan kebencian.

Hatinya sakit kala itu, tapi Sasuke masih sadar diri, karena itu semua adalah kesalahannya.

Ya, ini memang salahnya, salahnya yang terlalu mencintai Naruto hingga membuatnya gelap mata dan berakhir menyakiti pemuda tersebut hingga seperti itu.

Sasuke tau kalau dirinya memang egois, dan selama melakukan perjalanan yang penuh akan penyesalan ini, perlahan ia mulai berubah sikap dan juga perasaannya.

Meskipun tak dapat di pungkiri, bahwa Sasuke masih mencintai lelaki pirang itu—tapi, Sasuke tidak akan memaksakan perasaannya lagi untuk Naruto. Ia mulai belajar merelakan sesuatu yang tidak bisa ia miliki kali ini.

Benar kata Naruto, cinta tidak seharusnya memberikan rasa sakit kepada orang lain. Sasuke mencintai Naruto, maka sudah seharusnya ia merelakan Naruto bahagia dengan pilihannya. Tidak memaksa nya seperti ini dan membuat keduanya terluka.

Sasuke menghela nafasnya dengan berat, kedua mata dengan warna yang berbeda itu masih menatap lurus langit sore dengan diamnya. Hatinya mulai merindu, dan batinnya mulai menyeru,

'Kira-kira, sedang apa dia disana? Apa dia sudah menikah dan hidup bahagia?'

Sasuke tersenyum getir, membayangkan wajah Naruto yang nampak berseri bahagia di hari pernikahannya itu. Sedangkan dirinya yang berada jauh disini—hanya bisa memendam perasaan yang kian membuncah setiap harinya pada lelaki pirang itu.

Meskipun begitu, Sasuke tak berniat sama sekali untuk menghilangkan perasaannya ini. Biarlah ia simpan rapat-rapat perasaan tersebut di dalam terdalam hatinya, sebagai tanda kenangan yang tidak akan pernah ia lupakan...

...untuk Naruto.

🍅🍅🍅

Kakashi tengah mengecek beberapa dokumen yang menumpuk di depan mejanya saat ini. Pekerjaan menjadi seorang hokage membuatnya cukup kerepotan.

"Hahh..... dokumen sebanyak ini tidak mungkin bisa aku selesaikan dalam sehari.." Keluh Kakashi dengan nelangsa.

tok! tok! tok!

"Masuk!"

ceklek!

Seorang jounin laki-laki nampak masuk kedalam ruangan milik Kakashi saat ini, ia membungkuk sejenak sebelum setelahnya ia menyampaikan laporannya.

"Ada apa?"

"Hokage-dono, Uchiha Sasuke sudah kembali ke Desa hari ini."

Mendengar kabar kembalinya Sasuke, membuat atensi Kakashi yang sebelumnya sibuk menatap dokumen langsung teralih begitu saja.

"Ya? Sasuke sudah kembali?"

Jounin itu mengangguk sekali. "Benar, Hokage-dono."

"Baiklah, aku mengerti. Biarkan dia masuk jika dia datang kemari."

EGO || SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang