"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak sal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haiii 🌼 Cepet kan updatenyaaaa? 😋
Gacor sekali vote dan komennya weeehhhh. Kereeennnn. 😭🫶🏻
Habis ini bakal ada part yang dipublish di Karyakarsaaa yaaa. Mungkin agak malemannn. Tungguin aja pokoknya! Seneng nggak dapet double update? Xixi.
Selamat malam mingguan bersama Kama dan Gege yaws. 🌼 4500 kata nih. Galau banget kalau nggak rame 🥲
Semangat vote sama komennya ya. Biar part selanjutnya cepet updateeee 🫶🏻🔥🔥🔥🔥🔥
***
Ada dua luka di pangkal lengan kanannya, di balik kemejanya yang robek dan dikotori oleh bercak darah. Lalu luka di bagian pundak yang mulai terasa perih. Ada yang mengalir di wajahnya sesaat setelah meninggalkan Om Favian tadi, hanya dia tepis sembarang karena dia pikir hanya peluh yang bercucuran. Ternyata itu darah, luka di keningnya baru dia sadari saat para perawat memeriksa keadaannya dan mengobati luka-lukanya.
Luka yang dia dapatkan memang tidak separah luka-luka yang Om Favian miliki. Namun tetap saja, dia harus mendapatkan perawatan intensif setidaknya untuk malam ini, menginap di salah satu ruang rawat di rumah sakit yang sama. Sendirian. Karena Pia dan rekannya yang lain sibuk mengurus laporan tentang kecelakaan tadi karena rupanya tidak hanya mobil Kama yang menjadi korban dari reruntuhan. Ada dua mobil lain di belakangnya terjebak oleh bencana tersebut yang merupakan bagian dari perusahaannya.
Ayahnya pasti sibuk sekali saat ini. Sementara itu, Mia yang baru saja meneleponnya dan memberi kabar bahwa Kakek Chandra masuk rumah sakit karena konsumsi gula hariannya berlebih hari ini, berkata dia tidak bisa langsung pergi ke menemui Kama.
Di ruangan yang hanya terdengar gemuruh air conditioner itu, Kama baru saja membilas rambutnya yang kotor akibat kejadian tadi. Dia keluar dari kamar mandi setelah tubuhnya dia bersihkan sebisanya, karena lengan kanannya masih sulit bergerak. Lalu, dia duduk, menyalakan televisi yang menyiarkan berita politik.
Kama merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Baru saja dia temukan hening, yang tenang, sepakat pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan mencemaskan apa-apa yang membuat bising kepalanya hari ini. Tentang Gege, yang dia temui sekilas saja beberapa saat yang lalu.
Wanita yang akhir-akhir ini membuat Kama bimbang terhadap usahanya sendiri.
Walaupun sebelumnya, dengan percaya diri dia telah berkata pada Mia dan Tante Alura tentang keinginannya mengembalikan Gege ke sisinya, dengan keadaan saat ini sepertinya tidak apa-apa jika dia memutuskan untuk mengambil jeda waktu agar mereka bisa sama-sama damai dengan keadaan yang tengah mereka hadapi sekarang.