"Kenapa eonnie sangat membelanya? Kau bicara seperti sudah mengenalnya bertahun-tahun." Chiquita menyadari bahwa sejak tadi Ahyeon sangat membela Jennifer teman barunya, sebagai orang yang sudah mengenal Ahyeon cukup lama, gadis Thailand itu tahu kalau Ahyeon bukan tipe orang yang akan melebih-lebihkan ceritanya.
Jika Ahyeon bilang seseorang sangat baik, artinya orang tersebut memang baik. Tapi dari cara Ahyeon membela dan menyebut Jennifer baik, semuanya terdengar seperti bungsu Kim itu sudah lama berteman dengan Jennifer.
"Tentu saja aku mengenalnya dengan baik. Dia mommyku."
.
.
.
MY PARENTS ARE MY CLASSMATES
.
.
.
"
Hah?!"
Suasana di ruang latihan itu langsung hening seketika begitu mereka mendengar ucapan Ahyeon, pasalnya mereka semua tahu kalau gadis berbakat tersebut sangat jujur dan tidak bisa berbohong atau melontarkan lelucon tipuan seperti itu. Jika Ahyeon berkata seperti itu, tentu mereka semua menjadi bingung.
"Maksud Ahyeon, Jennifer memiliki sifat yang sama seperti mommy Jen. Wajah mereka juga sedikit mirip jika diperhatikan. Jadi Ahyeon merasa Jennifer seperti mommy Jennie, begitu lah." Dengan cepat Ruka membuat alasan untuk mengalihkan teman-temannya, ia tersenyum canggung sambil memelototi Ahyeon. Sementara sang biang masalah justru tersenyum lebar dan wajah polosnya.
"Kau ini, membuatku terkejut saja. Ku pikir tadi Jennie Sunbae secara ajaib berubah menjadi siswa SMA untuk melindungi kalian." Rami menepuk bahu Ahyeon cukup keras sambil tertawa, membuat Ahyeon yang sedang bersandar pada Asa terjungkal.
"Awwww sakit. Eonnieeee dia memukulku." Tangisan dramatis Ahyeon membuat Asa langsung menatap sinis Rami sang pelaku. Inilah kebiasaan Asa sebagai member tertua ke tiga dalam kelompok itu, ia akan bersikap protektif kepada teman-temannya. Khususnya Ahyeon dan chiquita yang menurutnya masih bayi.
"Kurangi hobimu menonton anime Rami, isi kepalamu menjadi kacau karena banyak menonton animasi aneh seperti itu." Asa mencibir hobi Rami sebagai balasan atas apa yang gadis itu lakukan pada bayi kesayangannya. Gadis asal Jepang itu seolah lupa bahwa negaranya lah yang memproduksi animasi favorit teman-temannya.
"Hey hey tidak boleh menghina anime seperti itu ya anak-anak. Anime tidak pernah bersalah atas sikap buruk seseorang." Tiba-tiba suara asing dari arah pintu mengejutkan mereka, dua orang gadis asing muncul bersama dengan Lee Jung pelatih tari mereka.
Mereka semua tampak terkejut dengan kemunculan dua gadis asing di belakang Lee Jung, apalagi salah satu dari dua gadis itu langsung menyela percakapan mereka dengan nada sewot.
Hanya Ruka satu-satunya orang dalam ruangan tersebut yang langsung menghela nafas lelah dan memijat lehernya sendiri, begitu melihat dua gadis yang datang ke tempat mereka.
"Siapa mereka eonnie?" Pharita bertanya dengan sopan sambil terus memperhatikan gadis yang berdiri di belakang Lee Jung, gadis itu terasa tidak asing dengan rambut pirang mencolok dan pakaian mahalnya.
"MOM- ." Belum sempat Ahyeon menyelesaikan teriakan antusiasnya, Ruka dengan cepat membekap mulut saudarinya. Gerakan sederhana yang bisa membuat gadis pirang yang melihatnya melotot pada Ruka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Parents Are My Classmates
FantasyJung Ahyeon dan Kawai Ruka, sepasang saudara tidak sedarah yang dilanda kebingungan saat kedua orang tua angkat mereka yang sudah sangat sukses, justru tiba-tiba kembali menjadi remaja seusia mereka dengan ingatan yang tidak berubah. Keadaan diperpa...