"Vito!" Marissa menggedor pintu kamar Vito kencang, tidak ada sahutan dari dalam membuat Marissa menggembungkan pipinya.
"Vitoooo! Vito Mahendra, bukain pintunya dongggg!"
"Mahendra Vito!" Teriak Marissa lebih kencang dari sebelumnya.
Tetap tidak ada sahutan. Penghuni kamar ini lagi bersemedi kali, ya?
"Vito kemana, sih?" Marissa menggaruk kepalanya, pusing.
"Ngapain?" Tanya seseorang, Marissa menengok kearah sumber suara dan langsung berjalan kearah seseorang tersebut yang kelihatan seperti habis mandi.
"Lo kok nggak jenguk gue, sih? Gue sakit lumayan lama lhoooo." Marissa mengatakannya dengan nada sedih. Vito hanya tersenyum masam. "Lo cuman tiga hari disana."
Marissa cengengesan.
"Awas. Lo menghalangi jalan gue." Ucap Vito sambil menarik tangan Marissa agar menjauh.
Marissa menyingkir, "lo kok aneh, sih? Lagi sakit, ya? Biasanya juga cerewet banget."
Vito memberhentikan langkahnya, lalu ia membalikkan tubuhnya agar bisa melihat Marissa.
Tangan marissa terulur ke kening Vito, memastikan. Tapi, Vito malah menggenggam tangannya erat, membuat Marissa bingung.
"Lo mendingan pergi."
Marissa terdiam, barusan ia diusir?
"Lo kenapa, sih? Tumben banget jadi kayak gini, sok misterius banget, ew." Cibir Marissa.
"Yauda, mending lo ikut gue, ada sesuatu yang pengen gue tunjukin." Marissa nampak berfikir, "lo nggak ada niatan buat ngerjain gue, kan?" Vito menggeleng pelan.
Vito menarik tangan Marissa memasuki kamarnya, lalu Vito berjalan kearah lemari. Dan sekarang, ditangannya ada sebuah kotak. Marissa semakin kepo, sebenernya apa yang pengen ditunjukkin Vito kepadanya? "Buka." Perintah Vito.
Marissa mengambil kotak tersebut, lalu membukanya. Ternyata didalam kotak tersebut terdapat sebuah lego berbentuk Baymax.
Mata Marissa berbinar. "Ini lucu banget sumpah!"
"Lo suka?" Tanya Vito sambil memperhatikan Marissa yang lagi tersenyum, dan Vito ikut tersenyum.
Marissa mengangguk, "sukaaaa banget. Kok lo tahu kalau gue suka sama baymax?"
Vito terkekeh, "lo lupa? Hampir setiap hari lo nonton film Big Hero 6, dan hampir setiap hari juga lo bilang ke gue kalau lo suka sama baymax."
Kali ini giliran Marissa yang terkekeh.
Marissa menatap Vito lembut, "makasih ya, makin sayang deh sama lo. Jadian aja, yuk? Biar rasa sayang gue nambah. Abisnya lo romantis, sih."
"Nggak mau gue pacaran sama cewek bar-bar kayak lo. Dan itu juga sebagai permintaan maaf gue, karena gue nggak sempet jenguk lo disana."
"Kok lo bisa sih se-romantis ini? Pacar lo nanti pasti beruntung banget ya... Tapi bohong." Marissa memeletkan lidahnya.
"Tapi makasih ya, gue pulang dulu deh soalnya bentar lagi mau mau nemenin bunda belanja."
Vito mengangguk, "tapi duduk dulu deh, sebentar."
"Kenapa?"
"Udah duduk dulu." Vito menarik tangan Marissa untuk duduk disampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone?
Teen Fiction"Kalau nggak bisa bersama, seenggaknya jangan bikin sakit hati." -Marissa NOTES: CERITA INI DI PUBLISH TAHUN 2014 Notes untuk pembaca baru; 1. CERITA INI VERSI REVISI? mungkin masih harus di revisi ulang, inshaAllah nanti?? 2. BANYAK TYPO DAN ALU...