Pengagum rahasia

Aku membuka mataku saat wajahku terkena sinar matahari. "sudah pagi" gumamku .

sesaat aku masih memejamkan mataku dan tersadar ketika aku berada di kamar .

"kau sangat nyenyak semalam, jadi aku tidak berani membangunkanmu dan menggendongmu ke kamar. pagi putri salju." terdengar suara dari arah luar pintu kamarku. SHAWN catat! itu "SHAWN"

"aku sudah membuatkan sarapan untukmu. makanlah dan mandi setelah itu." perintahnya yang tak ku indahkan karena dia mirip seperti kelakuan kakakku kalau sudah seperti ini.

aku menurut saja apa perintahnya. lumayan kan jadi tidak perlu bersusah-susah menyiapkan sarapan sendiri.hihi

"Kau kenapa dari semalam tak berbicara arlin?" Memang dari semalam aku hanya memakai bahasa tubuhku untuk menjawab setiap pertanyaannya.

entahlah apa alasannya tapi aku tak berniat menjawab pertanyaannya. jahat kan? terserah apa kata kalian.

terdengar helaan nafas. aku menoleh kearahnya dan kaget saat wajahnya hanya beberapa centi di depanku.

"k..kkau akan apa?" tanyaku gugup karena dia semakin mendekatkan wajahnya.

"menurutmu apa?" jawabnya

menyeringai. dan detik berikutnya aku merasakan lembut di bibirku masih dengan keadaan tidak sadarku dia sudah menjauh dari wajahku. aku menyentuh bibirku. apa dia menciumku? ITU CIUMAN PERTAMAKU!!

aku tersadar dari keterkejutanku dan menatap shawn tajam. seenaknya saja dia menciumku tanpa persetujuanku.

"Kau!" aku berteriak dan menunjuk kearah wajahnya. bukannya takut dia malah menjilat telunjukku.

"menjijikan." kesalku menyadari dia tertawa lepas. hey aku sedang marah? bukan sedang menghiburnya seperti badut!.

aku berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri karena kesal jika terus berada di dekatnya darahku mungkin akan tinggi.

*
Selesai mandi aku melihat kamarku sudah kosong. mungkin shawn sudah pulang. dasar jaelangkung bodohh dan juga menyebalkan.

aku berjalan keruang tamu untuk menonton tv karena bosan terlalu lama libur kampus.

aku melihat kado di meja ruang tamu dan sudah tau pasti siapa pemiliknya. siapa lagi kalau bukan shawn yang menaruhnya.

mungkin sebelum pulang dia menyimpan kadonya tanpa pamit.

aku tau kau marah karena insiden tadi.
aku tidak akan meminta maaf karena itu memang harus kulakukan.
aku pulang karena ada urusan mendadak.
semoga harimu indah arlin.
kiss

aku membaca suratnya dan mendelik.
"memangnya aku peduli padamu shawn. mau kau kemanapun terserah. aku tak peduli" gerutuku kesal mengingat kejadian tadi.

hey siapa yang tidak kesal itu ciuman pertamaku dan dengan yakinnya dia tidak meminta maaf. memang dia siapa?

seketika aku tersenyum karena melihat jari manisku sudah tersemat cincin indah. dia memang pemilik hatiku sekarang jawab pertanyaanku tadi.

aku memang kesal tapi mungkin tak akan lama karena pikiranku sudah di penuhi olehnya.

"kau berbicara sendiri seperti orang gila saja carl" daisy keluar dari kamarnya dan duduk di sebelahku.

"aku sedang kesal daisy. karena dia sudah merebut cium...ups hehe tidak ada daisy" aku menghentikan perkataanku saat itu sudah terlalu jauh membuka aibku. belum saatnya daisy tau.

"cium apa carl? dan siapa orang yang kau maksud?" tanyanya penasaran seperti memaksa meminta penjelasanku.

"tidak ada daisy aku tak sengaja mencium cermin.hehe" aku berbohong yang di tatap curiga oleh daisy.

"sudahlah daisy . oh iya kau tak berniat keluar rumah?" aku mengalihkan pembicaraanku.

"tidak carl aku sedang malas kemana-mana sekarang. jadi mungkin aku akan stay di rumah. apa kau akan keluar?" tanyanya balik setelah menjawab pertanyaanku berhasil mengalihkan perhatiannya.

"tidak juga daisy. mungkin aku akan duduk di sini dan menonton serial drama korea yang baru" jawabku.

"hem terdengar menarik. ayo cepat kita menonton drama korea carl." ujarnya bersemangat . akupun menurut memulai mensetel drama terbaru korea di dvd.

"Wahh descendants of the sun" serunya saat tau apa yang aku setel di tv . siap-siap menonton sampai larut malam karen ini akan seru sekali. haha

aku menonton dengan semangat. sesekali menjerit saat ada adegan romantis dan juga adegan saat prianya bertelanjang dada. lumayan lah lihat yang bening.

*