" bagaimana kau bisa mengenal Mamiku " tanya Nihan serius matanya terus menatap Gavin yg sedang memperlihatkannya vidio yg ada di dalam flasdisk, pria itu melirik Nihan sekilas dari ekor matanya dan kembali fokus dengan apa yg akan dia lakukan, tanganya mulai menancapkan benda itu pada laptop, setelah itu dia menekan 'Play'.
Munculah gambar seorang wanita tua terbaring lemah di rumah sakit, tangan kirinya terpasang infus, kamera itu mulai mengarah pada sebuah monitor seperti alat untuk melihat detak jantung manusia.Nihan membekam mulutnya dengan tangan kirinya seolah tidak percaya dengan apa yg dia lihat, wanita itu adalah Maminya, ibu yg melahirkannya selama 9 bulan, wajahnya pucat, matanya terpenjam, badannya mulai kurus, tanpa sadar Nihan meneteskan air matanya, dadanya sesak luar biasa, ini bukan sakit hati karena di khiyanati kekasih, ini lebih dari itu.
" aku tau semua tentangmu "
Nihan hanya diam perkataan Gavin seolah tidak masuk di telingannya, tanganya memegangi dadanya seperti sulit bernafas, dia rela mengantikan posisi ibunya sekarang.
tuhan aku rela kau ambil nyawaku tapi jangan dia, aku mohon!.
" aku ingin bertemu dengannya, dia pasti membutuhkanku sekarang " kata Nihan dengan suara serak, mungkin sebentar lagi suaranya akan hilang. dia mengusap kasar hidungnya yg keluar ingus. dia tidak peduli, biarkan pria ini mengatainya wanita jorok atau apalah terserah yg di inginkan sekarang bertemu ibunya.
Gavin merasa kasihan sekarang, hatinya seperti ikut menangis melihat wanitanya seperti ini, ingin memeluknya, menenangkannya, wanita itu butuh sandaran. sadarlah! kau pria yg tidak punya hati mengurungnya berbulan-bulan di rumahmu. tapi pria itu gengsi untuk melakukannya
" kenapa! kau tidak mengizinkan ku pergi, mengurungku lagi, kau pria yg tidak punya hati! kau iblis! " Nihan berkata dengan wajah datarnya, dan berlalu pergi, dia bahkan masih menggengam pisau di tangan kanannya.
" mau kemana kau! " Gavin berteriak, Nihan yg hendak membuka pintupun terhenti dan menoleh pada pria itu, menghela nafas sebentar.
" bukan urusanmu, yg jelas aku akan menemui Mamiku walaupun kau tidak mengizinkan, aku akan tetap pergi "
Setelah itu dia pergi membuka pintu dan membantingnya dengan keras. Gavin berdiri, berjalan membuka pintu dan menutupnya kembali, bibirnya tersenyum melihat teriakan Nihan, salah satu bodyguartnya berhasil menghadangnya.
" apa! kau juga mau menghadangku juga, lihat apa yg akan aku lakukan aku tidak main-main "
Nihan tersenyum masam, di mulai mengores jari jempolnya dan itu sukses mengeluarkan darah, dia sedikit meringis merasakan sakitnya, darah itu terus mengalir, Gavin tidak percaya wanitanya akan melakukan hal ini, padahal dia berengcana akan menemui keluarga Nihan, tapi wanita itu tidak bisa sabar.
Dasar keras kepala!
" hentikan! aku mengizinkanmu menemuinya tapi tidak sekarang, lihat kau terluka, kenapa kau tidak menggores nadimu sekalian hah! "
Bentakan Gavin membuatnya terkejut, pria itu segera mengiringnya menuju kamar dan memanggil pelayan. setiap sentuhan pelayan itu pada jarinya membuatnya meringis, dia memejamkan matanya tidak ingin melihat luka yg dia buat sendiri, setelah di perban, pelayan itu menunduk pada Gavin dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Pria itu duduk di ranjang melihat jari yg sudah di perban, Nihan membuka matanya, mereka bertatapan beberapa menit, Nihan tersadar.
" apa yg kau katakan itu benar "
Kata Nihan lirih, Gavin mengernyitkan dahinya, mencium jari Nihan yg sakit seolah itu akan sembuh hanya karena ciumannya, Nihan segera menepisnya menatap tajam pria di depannya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Modeling Slave
RomanceSeorang model terkenal berparas cantik bertubuh seksi, tiba tiba di pertemukan dengan seorang pria tampan pengusaha yg sangat misterius yg selalu memandang dirinya jika bertemu dengan tatapan yg sulit diartikan, banyak berita mengatakan bahwa pria i...