Pagi ini Abel akan melaksanakan MOPDB "Masa Orientasi Peserta Didik Baru". Dia berhasil lulus test di SMA ternama yang ada di Jakarta, SMA Wijaya Sakti. Beruntungnya, mereka bertiga bisa lolos bersama-sama dalam satu sekolah itu. Membuat Abel tambah bersemangat menjalani hari pertamanya disekolah baru tersebut.
Pukul 06.30 WIB
"What? Udah jam berapa ini, aduh gue kesiangan. Hari ini kan hari pertama gue masuk kesekolah baru." Gerutunya seraya memeriksa ponselnya, ternyata sudah banyak chat yang masuk dari kedua sahabatnya.
Rifky
"Woyyy bangunn udh jam berapa ini kita harus dateng awal pagi ini karena kan mau upacara" -05.55"Yaallah Abellll bener-bener ya lo" -06.05
"Abel??? Bangunnn masyaallah" -06.06
Nadya
"Bel udah siap belom?" -06.10"Gue sama Rifky mau ke rumah lo ya sekarang pokoknya lo harus udah rapih." -06.15
"Pftt mereka berdua bawel banget si, gue baru banget melek." Gumamnya. Abel langsung bergegas ke kamar mandi.
Karena ia yakin kedua sahabatnya itu akan sampai dalam beberapa menit lagi. Setelah selesai mandi, ia segera mengenakan seragam putih abu-abunya dan tak lupa mengikat rambutnya menjadi pony tail yang diberi pita merah sebagai perintah dari ketos.
"Abel.. Bel.. Abel.." teriak Rifky dari luar.
"Abellia Desti Syanindya sudah siapkahhh?" Tanya Nadya dengan logat gregetnya.
"Woyy Abel cepet keluar." Gerutu Rifky dari balik pintu sambil mengetuknya.
"Iya iya sabar sedikit dong." Jawab Abel dari jendela kamarnya.
"Mereka ini berisik banget sih, masih pagi juga." Desis Abel sambil meraih tasnya dan dikenakan di belakang punggungnya.
Abel menuju ke luar rumahnya dan tak lupa meminta izin kepada kedua orang tuanya. "Mah, pah Abel berangkat dulu ya." Sambil mencium punggung tangan keduanya.
"Iya Nak, semangat ya buat hari pertamanya." Kata Lisa dan Jefri yang bernotaben sebagai kedua orang tuanya.
"Iya mah pah." Teriak Abel yang sudah berada jauh di ambang pintu.
"Cepat woy kita udah jamuran ini nunggu lo doang tau gak?!" Kesal Rifky.
"Iya iya maaf si gitu aja marah." Jawab Abel seraya mengerucutkan bibirnya.
"Ya lagian lo, udah tau ini hari pertama. Kalo kita telat bisa dihukum sama ketos yang sangar itu." Kata Rifky sambil bergidik ngeri.
"Udahlah kalian pagi-pagi udah adu argumen aja deh." Kata Nadya yang berusaha menghentikan perdebatan kedua sahabatnya itu.
---
Kini mereka sudah sampai di sekolah yang di tuju. Benar kata Rifky, mereka pasti akan terlambat. Bel masuk sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Tepat di depan gerbang, satpam melarang mereka untuk masuk.
"Maaf saya tidak bisa membuka pintu gerbang bagi murid yang terlambat. Apalagi untuk murid baru seperti kalian." Kata pak satpam seraya menahan ketiganya yang berusaha masuk.
"Yah pak tolong kami dong, ini kan hari pertama. Kami harus melaksanakan MOPDB yak pak tolong." Mohon Rifky kepada pak satpam.
Tampak dari jauh ada Pak Haryanto selaku kepala sekolah di sekolah ini. "Biarkan mereka masuk, Pak." Kata Pak Haryanto.
"Baik pak." Kata Pak satpam itu sambil memasang wajah kesal.
"Kalian cepat masuk, upacara sudah dimulai dan segera ambil barisan." Lanjut Pak kepsek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Mencintaimu [COMPLETED?]
Teen Fiction[PROSES REVISI] "Kita memang tak pernah bertegur sapa Tapi apa kamu tau? Dari kejauhan aku sudah sangat mengerti, Mengerti arti tatapan itu Mulut kita bungkam, Namun mata kita saling berbicara" Dan.. "Setidaknya, biarkan aku mencintaimu. Tanpa sepe...