Hari ini adalah hari pernikahan Raka dan Abel yang akan berlangsung pada suatu gedung yang berukuran cukup besar dan dapat menampung ratusan para undangan.
Setelah berpacaran dengan waktu yang cukup lama, akhirnya Raka benar-benar ingin menikahi Abel. Dan kedua keluarga dari pihak Raka dan Abel juga sudah merestui dengan penuh ketulusan hati dari masing-masingnya.
Kedua orang tua Raka yang dikenal cukup sibuk dan jarang berada di rumah, kini meluangkan waktunya untuk menemani anak semata wayangnya yang benar-benar sudah dewasa. Padahal dulu Raka hanyalah seorang anak kecil yang belum bisa apa-apa. Tapi sekarang Raka sudah bisa menikahi seorang gadis berparas cantik seperti Abel. Begitu pula sebaliknya. Abel yang dulu menjadi gadis cantik yang polos, sudah mengerti artinya cinta seutuhnya.
Raka yang mengajari Abel caranya mencintai, menyayangi dengan setulus hati. Raka yang mengajari Abel artinya kesabaran. Raka yang mengajari Abel bagaimana cara menghadapi setiap masalah yang dihadapinya.
Raka yang memberi warna disetiap hari yang dilalui Abel. Raka yang memberi kisah disetiap cerita yang dilalui Abel. Raka yang memberi banyak cinta untuk setiap langkah kaki yang Abel lalui. Begitu juga sebaliknya.
Semua itu sangat berarti untuk Raka maupun Abel. Kini saatnya mereka meresmikan hubungannya.
Raka yang sudah siap dengan kemeja putih yang juga dibalut jas hitam. Abel yang sudah siap dengan gaun cantik yang teruntai panjang kebelakang. Dengan tata rias wajah yang menambah pesona dalam diri Abel. Serta rambut yang tertata menjadi untalan cantik berikut hiasan bunga.
"Selamat ya bro, semoga samawa." Rifky, dkk datang untuk menghadiri pernihakan Raka dan Abel serta berjabat tangan untuk memberi tanda selamat untuk keduanya secara bergantian.
"Makasih doa dan kehadirannya." Raka dan Abel menjawab dengan kompak.
"Aduh pengantin baru mukanya seger amat dah. Nanti malem bisa ehem dong." Celetuk Dean sambil melirik Raka dan Abel secara bergantian.
"Ehem apaan si? Mentang-mentang udah nyobain duluan sama Kak Bila." Balas Raka yang malah mengejek Dean kembali.
"Eh hahahaha..." Bila tertawa ketika mendengar kalimat yang dilontarkan Raka.
"Kita mah apa atuh ya." Rifky memasang wajah sedihnya. Sementara Nadya hanya tertawa kecil dan memukul pelan bahu Rifky.
Tiba-tiba mereka semua kecuali Farhan dan Bayu melirik ke arah keduanya. Kedua twins tampan yang terkenal kejombloannya sejak SMA.
"Eittsss jangan salah, kita udah ada ye nggak Bay?" Farhan menyenggol sikut Bayu dengan bersemangat.
"Wess iyalah, masa ngezumblu terus. Kan ga lucu hahaha." Sahut Bayu sambil tertawa renyah.
"LAHHH?!" Raka, dkk mengerutkan dahinya ketika melihat tingkah keduanya yang masih belum berubah sikapnya.
Hari berbahagia Raka dan Abel menjadi tambah menyenangkan dengan kehadiran sahabat-sahabat Raka dan Abel.
Semua tamu undangan senang menikmati acara pernikahan Raka dan Abel. Begitu pula sahabat-sahabat Raka. Mulai dari Rifky, Nadya, Farhan, Bayu, Dean, Bila, bahkan Kelvin ikut datang menghadiri hari berbahagia Raka dan Abel.
Eza dan Pricilla? Entahlah biarkan saja.
"Dalam hitungan ketiga, silahkan lemparkan bunga tersebut. Dan yang beruntung akan mendapatkan bunga tersebut, insyaallah akan menyusul pernikahan Raka dan Abel." Ucap seorang lelaki pembawa acara pernikahan Raka dan Abel.
Semua para tamu undangan bersorak ketika Raka dan abel sudah bersiap melemparkan bunga tersebut. Para tamu undangan bersiap menangkap bunga tersebut dan berharap akan beruntung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Mencintaimu [COMPLETED?]
Teen Fiction[PROSES REVISI] "Kita memang tak pernah bertegur sapa Tapi apa kamu tau? Dari kejauhan aku sudah sangat mengerti, Mengerti arti tatapan itu Mulut kita bungkam, Namun mata kita saling berbicara" Dan.. "Setidaknya, biarkan aku mencintaimu. Tanpa sepe...