抖阴社区

D

1.3K 141 0
                                        

Somi menangis dikantin, ia akhirnya membolos pelajaran matematika. Ia tidak ingin bertemu dengan guanlin, terlalu sakit bagi Somi mengingat ucapan guru muda itu. Somi tidak peduli hukuman yang akan diberikan guanlin nanti yang terpenting ia tidak akan bertemu dengan guanlin.

"Somi, kenapa kau tidak masuk kelas" somi mendongak kearah suara kemudian ia menegakkan tubuhnya rak lupa ia mengusap pipinya yang basah itu.

"Kenapa kamu menangis juga"

"Tidak apa-apa Sungwoon saem"

"Kalau begitu, ayo saya antar kamu ke kelas. Tidak ada penolakan, saya takut kamu akan membolos. Nilai kamu itu rendah, saem takut kamu tidak lulus jika kamu sering ketinggalan pelajaran" mampus batin Somi. Akhirnya Somi di antar Sungwoon ke kelasnya.

"Permisi, maaf mengganggu guanlin saem. Saya hanya mengantar nak Somi"

"Cepat kamu duduk, jangan pernah membolos lagi" ucap Sungwoon lembut pada Somi. Somi pun mengangguk menuruti kepala sekolahnya itu.

•••

Guanlin melirik kearah tempat Somi duduk, ia tidak menemukan Somi. Kemudian guanlin melirik eunbin yang tersenyum padanya tapi guanlin tidak membalasnya dan itu membuat wajah eunbin kecewa.

"Kumpulkan tugas kalian sekarang" ucap guanlin. Woojin sibuk membuka tas Somi. Rencananya woojin ingin mengumpulkan tugas milik Somi yang tadi ia tuliskan juga. Saat woojin masuk kelas tadi woojin mencari Somi tapi di bangku Somi hanya tasnya saja. Iseng-iseng woojin mengecek tugas Somi dan ternyata Somi belum mengerjakan sama sekali. Woojin yang sangat setia pun langsung menyalin tugasnya ke buku Somi sambil menunggu Somi datang.

Woojin menoleh ke arah pintu karena kepala sekolahnya itu tiba-tiba mengetuk pintu kelas dan menampilkan Kepala sekolahnya dan juga Somi. Woojin seketika tersenyum melihat somi.

"Kenapa matamu bengkak" bisik woojin ketika Somi sudah duduk disebelahnya.

"Aku sudah menyalinkan tugas untukmu"

"Hah yang benar. Kau memang sahabat yang bisa diandalkan" ucap Somi dan memeluk woojin

"Jangan berisik saat pelajaran saya" guanlin menatap Somi dan woojin. Woojin langsung diam sedangkan Somi sudah cemberut. Cantik batin guanlin saat melihat Somi cemberut.

"Permisi" guanlin dan semua murid melihat arah pintu.

"Maaf, saem. Saem dan Somi dipanggil keruangan kepala sekolah" guanlin dan Somi terlihat bingung tapi mereka berdua akhirnya berdiri.

"Kalian semua jangan berisik dan kerjakan buku paket halaman 41 dan sepulang sekolah dikumpulkan"

"Yah" ucap semua murid

•••

Jeon haraboji tidak percaya ketika melihat guanlin. Karena guanlin sangat muda dan sudah menjadi guru. Sudah dipastikan guanlin sangat pintar dan itu yang ada dalam otak Jeon haraboji.

"Maaf, apa cucu saya membuat masalah sehingga saya harus datang" ucap Jeon haraboji

"Tidak Tn. Jeon. Hanya membahas nilai Somi" ucap guanlin ramah

"Saem, memang cucuku ini sangat nakal. Saya sudah mencarikan guru private tapi dia selalu memecat nya dan sekarang saya menyuruhnya mencari guru private tapi dia tak kunjung mendapatkan guru private itu. Kenapa tidak anda saja yang membantu Somi" ucap Tn Jeon. Guanlin langsung tersenyum sedangkan Somi tidak terima dengan ucapan kakeknya itu

"Haraboji"

"Sudah jangan berisik, nilaimu pasti bagus jika guanlin saem yang menjadi guru private mu"

Lai Guanlin??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang