抖阴社区

E

45 14 2
                                    


RTH

-K'Vin-

Sang ayah merawat kedua bayi kembarnya dari mulai belanja kebutuhan sampai membesarkan mereka layaknya anak manusia pada umumnya.

'Ayah memberikan warna rambut ke kami setiap beberapa bulan sekali.' -Vin

• • •

5 Tahun Kemudian

Sang ayah atau profesor membawa kedua bayinya ke negara yang jauh dari Perancis, yaitu Indonesia. Negara yang memiliki banyak daerah, dan penduduknya, ada berbagai tradisi dari tarian, pakaian adat, rumah adat, makanan, hingga alat musik tradisionalnya. Kami terbang ke Indonesia pada tanggal 6 Oktober 2007.

Keberangkatan dari Bandar Udara Charles de Gaulle ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tanggerang.

Saat sudah diluar bandara sang ayah atau ayah merasa ada kejanggalan pada manusia robot berambut keemasan, sifatnya dan sikapnya masih seperti umur bayi (2th), sedangkan anaknya si silver tingkah lakunya normal layaknya kanak-kanak pada umumnya.

Sang ayah menuntun mereka ke kursi di depan bandara, mengecek keadaan Dey si rambut keemasan.
" Ooohhh ternyata, *memori kamu melamban dan pertumbuhan tinggi badanmu juga ikut lamban ". Kata sang ayah yang mengecek kepala Dey dengan kacamata khususnya.

*pikiran atau ingatan didalam otak buatannya

Sang ayah pun kembali menuntun mereka." Aish... padahal kamu sudah dibuat tanggal, dan tahun yang sama tapi tidak apa ayah akan ajarkan kalian layaknya adik dan kakak ". Omong sang ayah sambil berjalan menggendong manusia robot berambut keemasan dan menuntun manusia robot berambut silver.

Sebelum sang ayah memberhentikan taksi, ayah memasangkan mereka kartu memori bahasa di bahu kanan ke kedua manusia robot agar mereka tidak perlu mempelajari bahasa indonesia dengan susah payah.

" Ini apa ayah? ". Tanya Vin, manusia robot berambut silver.

Ayahnya tersenyum karena itu ucapan pertamakalinya Vin kepada sang ayah.
" Itu memori bahasa, nak. Jadi kamu tidak perlu memanggil guru khusus untuk mengajarimu bahasa negera ini karna kamu sudah mengerti bahasa mereka (orang Indonesia) ". Senyum sang ayah.

Vin memegang bahunya, lalu melirik ke bahu Dey dan ayahnya.
" Aku pakai, Dey pakai tapi ayah?? ".

Ayah tertawa kecil. " Haha pasti pake dong ayahh, ini ". Kata ayah sambil menunjuk ke dahi bagian samping.

" Waah ayah kereenn pakai dua, kiri dan kanan ". Senang Vin sambil memamerkan gigi putihnya disertai dengan tepuk tangan gembira. Pengucapan Vin sudah berubah menjadi bahasa indonesia.

Ayah kembali menuntun Vin dan menggendong Dey.

Mencari taksi dan pergi menyewa apartemen untuk sementara waktu.

Sang ayah, seorang pensiunan di perusahaannya. Membuatnya tidak terlalu sulit mencari pekerjaan yang ringan di negara ini, apalagi dengan ia sebagai darah warga negara asing atau Perancis yang faseh berbahasa Indonesia.

Tidak perlu waktu lama sang ayah atau profesor mendapatkan pekerjaan sebagai guru bahasa Perancis - Indonesia - Perancis, uang gaji dan tabungannya pun terkumpul dengan sangat di luar cukup untuk membeli sebuah rumah mewah atas namanya.

Ia juga tidak lupa mengajarkan ilmu pendidikan keduanya dirumah, kemana pun ia pergi dua anaknya tetap di dalam rumahnya. Sang ayah tidak bisa berpikir jernih jikalau kedua anak keluar rumah dan dikucilkan dengan orang sekitar karna tubuhnya yang berbeda.

Robot The HumansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang