Jisoo adalah anak sulung, dia memiliki adik yang istimewa. Hidupnya saat ini masih berjalan dengan semestinya, rapi dan terencana. Kemudian, bertemu dengan seseorang membuat sedikit perubahan dalam dunianya. Namanya Park Chanyeol, pria yang tidak me...
By the way, aku mau sedikit ngejelasin nih, dari pengalaman pribadi. Kali" aja ada yang bingung. Lho kan Jian kena sindrom PDD-NOS (Pervasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified), tapi kok bisa ngomong?
Ya, karena anak istimewa nggak diharuskan buat bisu, kan? Dulu pas aku SMP, sekolah punya kelas khusus buat anak istimewa. Tapi selama jam pelajaran, mereka ttp bisa membaur dalam arti (satu kelas) sama anak-anak normal lainnya.
Mereka menurutku sama kayak yang lainnya, bisa senyum, ketawa, seneng, sedih, dan bicara, meskipun cuma beberapa patah kata atau ngucapin hal yang kadang semrawut. Tapi, anak istimewa juga punya kelebihan di atas kekurangan.
Mereka punya IQ di luar batas ekspetasi karena pandangan mereka itu berbeda sama orang-orang normal. Aku juga nggak tau maksudnya kayak gimana, tapi itu yang selalu dibilang sama setiap orang yang aku tanya.
Secara aku orangnya suka banget nanya. Emang apa sih yang membedakan anak istimewa? Pikiran kayak apa sih, kok banyak yang bilang anak istimewa itu IQ nya tinggi banget? Pikiran mereka yang katanya berbeda sama orang normal, dan buat mereka disebut istimewa. Hal-hal yang ngebuat aku penasaran semisterius apa pandangan anak istimewa.
Tapi nggak ada yang bisa jawab pertanyaan aku tentang cara pikir yang kayak gimana yang katanya 'berbeda' itu. Wkwkwk, soalnya mereka kan nggak ngalami.
Jujur aku juga nggak pernah ngobrol sama anak istimewa di SMP ku dulu. Soalnya kita beda kelas :')) dan mereka sekalinya aktif ya hiperaktif, sekalinya kalem ya terlalu pendiam. Cuma sesekali nyapa aja.
But, itu ttp masih jadi tanda tanya buat aku. Hehehe. Cuma itu doang sih yang pengen aku bilang.
Okay, meskipun udah tamat, tetep dipersilahkan nyemangati aku pakai vote dan komen tentang cerita LITEST ya. Biar aku makin bahagia karena dinotice.
See u in more story,
byebye.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.