Saat itu, Jisoo menarik Chanyeol untuk mengikutinya. Ia lalu sampai pada sebuah balkon di lantai empat, balkon itu langsung menghadap ke arah kota Seoul di malam hari yang penuh dengan kerlap-kerlip lampu. Jisoo mulai melepas genggamannya, ia menatap lurus ke arah Chanyeol.
Disaat Jisoo akan membisikkan sesuatu kepada Chanyeol yang saat ini sedang membungkukkan badannya untuk menyesuaikan tinggi. Bertepatan dengan itu, muncul beberapa pelayan perempuan yang sedang membawa gelas-gelas wine dan akan melewati balkon tempat Chanyeol dan Jisoo berada. Dan benar saja, salah satu dari pelayan tersebut tidak sengaja menoleh dan melihat mereka berdua. Ia tampak kaget hingga menutup mulutnya karena menyangka mereka sedang bercumbu. Lalu berbisik keras untuk memberitahukan pada teman-temannya agar melihat apa yang ia lihat.
Bagaimana tidak? Saat itu di balkon hanya ada satu lampu kuning yang sama sekali tidak bisa membantu dalam penglihatan. Lebih tepatnya, remang-remang. Membuat para pelayan itu hanya bisa melihat siluet dua orang yang seolah-olah sedang bermesraan di dalam kegelapan.
Dengan langkah tergesa-gesa, para pelayan itu meninggalkan balkon dengan rasa panas yang menjalar di wajah mereka. Mungkin setelahnya akan ada gosip hangat yang menyebar.
***
"Benar! Saya sangat ingat bahwa nama seseorang yang berada di list saya adalah Nam Sung-Woong, Sajangnim!"
Chanyeol menampilkan raut bingung saat Jisoo telah selesai menjelaskan situasinya. "Apakah kau yakin?"
Jisoo mengangguk cepat, "Sangat yakin!" namun ekspresinya perlahan berubah, "Tetapi ... saya bingung, bukankah orang-orang yang menghadiri pesta ini adalah para pebisnis sukses?" tanya Jisoo dengan raut muka tidak enak. Gadis itu tampak menundukkan kepala. Ia lalu mendongak, "Sajangnim harus percaya dengan saya. Saya tidak mungkin salah ingat. Saat pulang dari sini, saya akan langsung berikan berkas informasi setiap list kepada anda."
Chanyeol menggelengkan kepala. "Sudah. Tidak perlu. Aku akan percaya."
"Benarkah itu? Jadi apakah anda akan membantu saya?" selang beberapa detik, wajah ceria Jisoo berubah tampak murung. "Tetapi, saya tidak enak hati. Kalau begini caranya, bagaimana saya bisa menagih hutang. Beliau adalah seorang ayah yang putrinya ditolak bahkan disaat baru pertama kali bertemu. Dan lagi, yang melakukan itu adalah anda."
Chanyeol terbatuk-batuk saat Jisoo mengatakan itu, ia menatap gadis itu sedikit canggung. "Y-ya begitulah. Ini memang akan sedikit susah. Terlebih, aku telah menyeretmu ke dalamnya."
"Lalu bagaimana?" Jisoo menghembuskan nafas. Entah ini sebuah keberuntungan atau musibah untuknya. Di satu sisi, ia akhirnya bisa menemukan seseorang yang sudah ditugaskan untuknya. Namun di sisi lain, ia akan sangat canggung saat harus menyelesaikan misi ke dua ini. Bagaimana tidak? Jisoo sudah berpura-pura menyebut dirinya sebagai kekasih Chanyeol, dan membuat perjodohan putrinya gagal. Astaga, ia harus apa sekarang?
Suara dehaman tampak mengalihkan perhatian Jisoo. Ia menatap Chanyeol yang saat ini sedang menyangga dagu dengan tangannya. "Omong-omong tentang itu, apakah dalam berkas itu tidak tertulis dengan lengkap informasi terkait Nam Sung-Woong? Seperti pekerjaannya?"
"Ada, dan lumayan lengkap. Saya bahkan tahu jika Nam Sung-Woong bekerja membangun bisnis sendiri dari informasi yang saya ambil," ujar Jisoo apa adanya. Namun ia tidak seceroboh itu dan melewatkan satu informasi, Jisoo bahkan memikirkannya dalam-dalam. "Tetapi saya tidak tahu data lengkapnya. Anda tahu sendiri kan, Sajangnim? Sebelum seseorang melakukan bisnis, ia akan mengambil resiko. berhutang di bank dengan nominal yang besar. Jadi saya pikir, beliau gagal dan karena alasan itulah sampai saat ini beliau masih belum bisa membayar tagihannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
?????? | Chanyeol ? Jisoo |
RomanceJisoo adalah anak sulung, dia memiliki adik yang istimewa. Hidupnya saat ini masih berjalan dengan semestinya, rapi dan terencana. Kemudian, bertemu dengan seseorang membuat sedikit perubahan dalam dunianya. Namanya Park Chanyeol, pria yang tidak me...